KPK Cecar Brigita Manohara Soal Aliran Duit TPPU Ricky Ham Pagawak
Reporter
M Rosseno Aji
Editor
Linda novi trianita
Selasa, 6 Juni 2023 13:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa presenter televisi Brigita P. Manohara di kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Bupati Mamberamo Tengah nonaktif Ricky Ham Pagawak pada Senin, 5 Juni 2023. KPK mencecar presenter tersebut soal aliran duit Ricky yang ditengarai terkait dengan kasus TPPU.
“Saksi hadir dan didalami pengetahuannya mengenai dugaan sebaran aliran uang dari tersangka RHP melalui pencucian uang ke saksi dan pihak terkait lainnya,” kata juru bicara KPK Ali Fikri, Selasa, 6 Juni 2023.
Brigita seusai pemeriksaan kemarin, mengatakan dicecar 18 pertanyaan oleh penyidik mengenai dugaan TPPU yang dilakukan Ricky. Menurut dia, materi pertanyaan itu berbeda dengan pemeriksaan pertama yang pernah dijalaninya di kasus ini, yakni perihal korupsi.
Dia mengklaim sudah mengembalikan semua aset yang diberikan oleh Ricky kepadanya. “Sudah semua ya, ini hanya melengkapi berkas untuk tindak pidana lanjutan yang disangkakan,” kata dia.
Sebelumnya, KPK sudah memeriksa Brigita dalam kasus korupsi yang menjerat Ricky pada Juli 2022. Seusai pemeriksaan, Brigita Manohara mengakui pernah mendapatkan uang dan hadiah dari Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak.
Brigita mengatakan Ricky memberikan uang dan hadiah itu sebagai apresiasi atas profesinya sebagai presenter dan konsultan komunikasi. Sebagai konsultan, Brigita mengaku Ricky pernah meminta pendapat tentang komunikasi yang kemudian dijadikan program oleh bupati tersebut. “Itulah yang saya alami,” kata dia.
Brigita membantah uang dan hadiah itu diberikan karena memiliki hubungan khusus dengan Ricky. Belakangan, Brigita mengatakan telah menyerahkan pemberian Ricky kepada penyidik KPK.
KPK menetapkan Ricky menjadi tersangka penerima suap dan gratifikasi terkait proyek di Mamberamo Tengah. Dia diduga menerima suap dari Direktur PT Solata Sukses Membangun Marten Toding, Direktur Utama PT Bumi Abadi Perkasa Jusiendra Pribadi Pampang dan Dirut PT Bina Karya Raya, Simon Pampang.
KPK menduga suap tersebut diberikan agar Ricky memberikan pekerjaan proyek infrastruktur kepada para pengusaha tersebut. Selain suap, KPK juga menjerat Ricky dengan pasal TPPU. Ricky ditengarai menerima suap, gratifikasi dan TPPU senilai Rp 200 miliar.
Pilihan Editor: KPK Kembali Periksa Brigita Manohara di Kasus Ricky Ham Pagawak