Demokrat Bantah Disebut Sering Bertemu Jokowi di Istana: Inisiatif dari Presiden

Reporter

Ima Dini Shafira

Editor

Amirullah

Rabu, 31 Mei 2023 12:59 WIB

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya saat menyampaikan sambutan dalam rapat pimpinan nasional (Rapimnas) 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis, 15 September 2022. Rapimnas tersebut membahas rencana koalisi partai dan capres yang bakal diusung pada pemilu 2024 serta membahas isu terkini seperti kenaikan BBM. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengklarifikasi pernyataan Presiden Joko Widodo alias Jokowi kala bertemu dengan sejumlah pemimpin redaksi media massa pada Senin, 29 Mei 2023 lalu. Saat itu, Jokowi menyebut Partai Demokrat sering bertandang ke Istana Negara.

Usai pernyataan itu mencuat, Riefky mengaku langsung berkomunikasi dengan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY serta Ketua Majelis Tinggi Partai Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY. Pasalnya, kedua tokoh itu disebut Riefky yang paling memungkinkan bertemu Presiden di Istana.

“Saya bertanya dan memohon penjelasan dari Bapak SBY. Saya juga bertanya dan memohon penjelasan dari Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono untuk tujuan yang sama,” kata Riefky dalam keterangannya, Rabu, 31 Mei 2023.

Riefky mencatat pertemuan SBY dengan Jokowi dalam 3,5 tahun ini terjadi sebanyak tiga kali. Pertama, pertemuan digelar di Istana Merdeka pada 10 Oktober 2019 yang disebut Riefky atas inisiatif Presiden sendiri.

Kedua, kata dia, SBY dan Jokowi bertemu dalam acara pernikahan putra bungsu RI 1, Kaesang Pangarep. Ketiga, SBY dan Jokowi bertemu di Bali pada 15 November 2022 untuk menghadiri acara Gala Dinner G-20.

Advertising
Advertising

“Ketiga pertemuan tersebut yang menentukan tempat dan waktunya adalah Presiden Jokowi dan Bapak SBY menghormati sebagai Kepala Negara. Artinya, ketiga pertemuan itu inisiatif datang dari Presiden, bukan atas inisiatif Bapak SBY apalagi meminta waktunya malam hari,” kata dia.

Sementara itu, Riefky menyebut pertemuan AHY dengan Jokowi dalam 3,5 tahun ini hanya terjadi sekali. Persamuhan itu digelar di Istana Bogor pada 9 Maret 2021.

Dia menjelaskan, saat itu sedianya Jokowi ingin bertemu dengan SBY untuk membahas dan mengklarifikasi ihwal gerakan Partai Demokrat yang dipimpin Moeldoko Cs. Namun, kata Riefky, SBY mengarahkan Jokowi untuk bertemu dengan AHY.

“Singkat kata, AHY diundang untuk hadir di Istana Bogor tanggal 9 Maret 2021 malam hari,” kata Riefky. Saat menjumpai AHY, Jokowi disebut Riefky mengaku tidak tahu-menahu atas perbuatan Moeldoko Cs yang hendak merebut Demokrat.

Riefky menyatakan jika ada perbedaan pendapat, maka Demokrat siap dikonfrontir baik oleh Jokowi maupun pembantunya. “Jika ada perbedaan pendapat dengan pihak Istana, kami Partai Demokrat termasuk Bapak SBY dan Ketum AHY siap untuk dikonfrontir baik dengan Presiden Joko Widodo maupun pembantu-pembantunya,” ujar Riefky.

Pilihan Editor: Ramai Para Penolak Sistem Proporsional Tertutup: 8 Fraksi DPR, SBY hingga PSI

Berita terkait

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

1 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

KPU Bantah Gugatan Demokrat di Sengketa Pileg Banten: Perolehan Suara Versi Pemohon Tidak Benar

1 jam lalu

KPU Bantah Gugatan Demokrat di Sengketa Pileg Banten: Perolehan Suara Versi Pemohon Tidak Benar

KPU membantah gugatan Partai Demokrat pada perkara Nomor 183-01-14-16/PHPU.DPR-DPRD-XXII/2024 dalam sidang sengketa Pileg

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

1 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

1 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

2 jam lalu

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat sepakat dengan pesan Luhut Binsar Pandjaitan kepada Presiden terpilih Prabowo untuk tidak membawa orang toxic ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

2 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

2 jam lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

3 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

4 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

5 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya