PDIP Targetkan Ganjar Pranowo Raih 50 Persen Suara di Jawa Barat pada Pilpres 2024

Editor

Febriyan

Sabtu, 27 Mei 2023 09:24 WIB

Bakal calon presiden yang diusung oleh PDIP Ganjar Pranowo yang juga Gubernur Jawa Tengah mengikuti pembukaan acara lari sehat di Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, Minggu 14 Mei 2023. Dalam kunjungannya ke Bandung, Ganjar Pranowo berkesempatan untuk menyapa masyarakat di Lapangan Gasibu serta napak tilas beberapa peninggalan Bung Karno yang ada di Kota Bandung. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPRD Jawa Barat Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Waras Wasisto menyebut partainya menargetkan Ganjar Pranowo mendapatkan 50 persen suara di wilayahnya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Meskipun elektabilitas Ganjar cenderung menurun, mereka optimis Ganjar bisa melampaui perolehan Jokowi di provinsi tersebut pada Pilpres 2019.

Waras menyatakan dirinya mendapat tugas dari PDIP untuk meraih kemenangan di provinsi yang jumlah pemilihnya menjadi salah satu yang terbesar secara nasional itu. Dia menilai kemenangan di Jawa Barat sangat penting.

"Jawa Barat itu 36 juta pemilih, kalau dikalkulasikan, itu kurang lebih 10-20 persen suara nasional. Jawa Barat menjadi provinsi sangat urgen dan sangat penting untuk kandidat siapapun, termasuk kandidat kami PDI Perjuangan," ujar Waras dalam diskusi publik di LPI di Jakarta Selatan, Jumat, 26 Mei 2023.

Waras menyebut pada Pilpres 2019, pasangan Jokowi - Ma'ruf amin yang diusung PDIP berhasil meraih suara hingga 40,7 persen di Jawa Barat. Hal itu membuat mereka optimistis Ganjar Pranowo akan meraih suara lebih tinggi pada Pilpres 2024.

"Kita kalkulasi saja 50 persen sudah luar biasa, kalau fifty-fifty aja itu luar biasa. Maka kami yakin sudah memenangkan pertarungan," kata Waras.

Masyarakat Jabar diklaim sambut Ganjar lebih hangat dibanding ketika sambut Jokowi

Advertising
Advertising

Optimisme itu, menurut Waras, muncul karena mereka melihat ada perbedaan yang muncul saat pertama kali Ganjar melakukan safari politik ke Jawa Barat dibanding saat Jokowi blusukan ke daerah yang sama pada Pilpres 2014. Menurut Waras yang menjadi tim pemenangan PDIP di Pilpres 2014, Jokowi tak mendapat sambutan sehangat Ganjar.

"Misalnya ketika dalam satu hari, 24 jam di Bandung itu hampir tiap hari (Ganjar) tidak beristirahat (karena bertemu relawan). Acara tidak dikondisikan, acara natural saja, misalnya acara seni, ketemu pemerhati budaya Sunda," kata Waras.

Menurut Waras, hal itu bisa terjadi lantaran kinerja Jokowi selama menjabat sebagai Presiden dirasakan oleh masyarakat Jawa Barat. Sehingga, Ganjar yang dinilai sebagai sosok penerus Jokowi dianggap bisa membawa kesejahteraan yang sama.

Selanjutnya, Safari Politik Ganjar dan turunnya elektabilitas

<!--more-->

Setelah mendapatkan mandat dari PDIP sebagai bakal calon presiden, Ganjar Pranowo, telah melaksanakan safari ke sejumlah daerah. Selain Jawa Barat, Gubernur Jawa Tengah itu juga tercatat sudah mengunjungi beberapa tempat di Jawa Timur, Sulawesi Utara dan Sumatera Selatan.

Dalam safari politiknya, Ganjar juga menyempatkan hadir ke kantor-kantor Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di daerah tersebut. PPP sebelumnya juga telah mendeklarasikan dukungannya kepada Ganjar untuk menjadi bakal calon presiden pada Pilpres 2024.

Elektabilitas Ganjar turun

Meskipun rajin melakukan safari politik, sejumlah lembaga survei justru menyebut elektabilitas Ganjar saat ini dalam tren negatif alias turun. Ganjar bahkan berhasil disalip oleh bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebut turunnya elektabilitas Ganjar disebabkan tiga faktor. Pertama, masyarakat menilai Ganjar sebagai penyebab gagalnya pergelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Pria yang identik dengan rambut berwarna putih itu, bersama Gubernur Bali I Wayan Koster yang juga kader PDIP, sebelumnya memang menyuarakan penolakan kehadiran Timnas Israel di Indonesia yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Penolakan itu membuat FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah.

Faktor kedua, menurut LSI, masyarakat menilai Ganjar sebagai petugas partai. Hal itu dinilai melemahkan posisi Ganjar.

"Ini membuat Ganjar tidak kuat karena keputusan Ganjar harus meminta surat tugas ke Ketum Partai. Bahkan ada presespsi yang menyebut Ganjar boneka partai," kata peneliti LSI, Adjie Alfaraby dalam pemaparannya, jumat pekan lalu, 19 Mei 2023.

Ketiga, Ganjar Pranowo dinilai gagal mengatasi masalah kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah yang dia pimpin. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Jawa Tengah menjadi daerah termiskin kedua di Indonesia saat ini.

Padahal menurut Adjie, penanganan kemiskinan merupakan isu penting dan prioritas. Sehingga sebagai Gubernur Jawa Tengah dua periode, Ganjar Pranowo dianggap gagal menangani isu kemiskinan.

Berita terkait

Modus Penyelewengan Dana BOS

1 jam lalu

Modus Penyelewengan Dana BOS

Penyelewengan dana bantuan operasional sekolah atau dana BOS diduga masih terus terjadi di banyak satuan pendidikan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

1 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

3 jam lalu

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

Apa alasan Prabowo Subianto tak melepas jabatan Menhan, padahal sibuk transisi sebagai presiden terpilih?

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

11 jam lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan, gugatan PDIP salah alamat jika ingin membatalkan pelantikan kliennya

Baca Selengkapnya

PDIP Ubah Isi Petitum Gugatan di PTUN, Ini Alasannya

11 jam lalu

PDIP Ubah Isi Petitum Gugatan di PTUN, Ini Alasannya

PDIP sudah mengajukan gugatan ke PTUN sebelum MK menyampaikan putusan sengketa pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

11 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

11 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

12 jam lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan PDIP tidak memiliki legal standing mengajukan gugatan ke PTUN di perkara ini

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

12 jam lalu

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan posisi partainya yang mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

13 jam lalu

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

Gibran rencana Prabowo yang akan melibatkan ketua parpol dan tokoh senior, tak terkecuali Ketua Umum PDIP Megawati dalam menyusun kabinet

Baca Selengkapnya