5 Tahun Bom Surabaya, Penyintas: Pelaku Adalah Korban dari Ideologi yang Berhak untuk Dimaafkan

Reporter

Siti Riska Umami

Editor

Nurhadi

Minggu, 14 Mei 2023 19:07 WIB

Pemuka lintas agama berdoa bersama saat peringatan setahun tragedi bom gereja Surabaya di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Surabaya, Jawa Timur, Senin, 13 Mei 2019. Pada peringatan tersebut digelar juga doa lintas agama yang dihadiri sejumlah pemuka agama. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu penyintas bom Surabaya, Desmonda Paramartha, 24 tahun, mengaku telah berdamai dan memaafkan pelaku bom bunuh diri yang menewaskan dan melukai puluhan orang tersebut.

“Pelaku ini korban dari ideologi yang berhak untuk dimaafkan,” kata Desmonda dalam acara memperingati lima tahun bom Surabaya di Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro, Surabaya, Kamis malam, 13 Mei 2023.

Kendati tidak mudah untuk dilalui, momentum ini baik untuk merefleksikan makna dan pembelajaran untuk diwariskan kepada generasi muda. "Walau terkadang trauma masih berada di dalam ingatan, aku sendiri sudah menerima," ujarnya.

Menurut dia, pembelajaran besar yang dapat dia rasakan adalah memaafkan. Meski bukan persoalan mudah, dia menambahkan, memaafkan pelaku merupakan salah satu cara untuk berdamai dengan keadaan.

Dia bercerita, saat bom meledak, ia dan rekan-rekannya tengah menggalang dana untuk kegiatan jambore di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya. Ia terluka di tangan, kaki, dan leher karena terkena serpihan bom.

Advertising
Advertising

Untuk melewati masa-masa kelam itu, dukungan teman-teman sekitar dan sekelilingnya adalah makna yang berarti untuk memulihkan dari memori suram itu. “Dikuatkan dari teman-teman sekitar dari yang nggak kenal sampai kenal."

Bom Surabaya meledak secara serentak pada Ahad pagi,13 Mei 2018, di tiga lokasi berbeda, yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela, Gereja Kristen Indonesia, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno.

Adapun pelaku adalah satu keluarga, yakni Dita Oepriarto beserta istri, dua anak perempuan, dan dua anak laki-lakinya. Dita merupakan pimpinan Jamaah Ansharud Daulah (JAD) Surabaya.

Pilihan Editor: Mengapa Bom di Surabaya? Ini Kata Pengamat Terorisme

Berita terkait

Expat. Roasters Buka Cabang Keempat di Surabaya, Terbesar dan Punya Konsep Sustainability

5 hari lalu

Expat. Roasters Buka Cabang Keempat di Surabaya, Terbesar dan Punya Konsep Sustainability

Pada grand opening kali ini, Expat. Roasters juga meluncurkan es krim yang kini tersedia di semua cabang.

Baca Selengkapnya

26 Kampus Terbaik di Surabaya Versi EduRank 2024

7 hari lalu

26 Kampus Terbaik di Surabaya Versi EduRank 2024

Sebanyak 27 kampus di Surabaya masuk ke dalam daftar perguruan terbaik versi EduRank 2024. Berikut ini rincian lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Dorong Transisi Energi, Uni Eropa Dukung Smart City di IKN

8 hari lalu

Dorong Transisi Energi, Uni Eropa Dukung Smart City di IKN

Uni Eropa mendukung Smart City di IKN.

Baca Selengkapnya

ARTSUBS 2024 Pameran Seni Rupa Kontemporer Terbesar Digelar di Surabaya

9 hari lalu

ARTSUBS 2024 Pameran Seni Rupa Kontemporer Terbesar Digelar di Surabaya

Sekitar 200 karya seni rupa dari 150 seniman dipamerkan dalam kegiatan ARTSUBS 2024 di Pos Bloc Surabaya.

Baca Selengkapnya

Tiga Hakim PN Surabaya Ditangkap di Kediaman Masing-Masing Sebelum Berangkat Bekerja

11 hari lalu

Tiga Hakim PN Surabaya Ditangkap di Kediaman Masing-Masing Sebelum Berangkat Bekerja

3 Hakim PN Surabaya yang membebaskan Ronald Tannur ditangkap di apartemen mereka di Surabaya.

Baca Selengkapnya

Bikin Lelucon Bom di Bandara, Pria Malaysia Dihukum Kerja Sosial 360 Jam

12 hari lalu

Bikin Lelucon Bom di Bandara, Pria Malaysia Dihukum Kerja Sosial 360 Jam

Ancaman bom di bandara atau pesawat menjadi perhatian dunia akhir-akhir ini.

Baca Selengkapnya

Eri-Armuji Gunakan Slide Presentasi saat Debat, KPU Surabaya: Tidak Dilarang

19 hari lalu

Eri-Armuji Gunakan Slide Presentasi saat Debat, KPU Surabaya: Tidak Dilarang

Komisioner KPU Surabaya, Subairi menyatakan bahwa tidak ada larangan penggunaan slide presentasi untuk paslon tunggal.

Baca Selengkapnya

Kesaksian WNI, Lebanon Selatan Sudah Porak-poranda

19 hari lalu

Kesaksian WNI, Lebanon Selatan Sudah Porak-poranda

WNI menceritakan kondisi Lebanon memburuk akibat dibombardir Israel sejak Agustus 2024. Serangan itu sudah sampai ke Ibu kota Beirut.

Baca Selengkapnya

Destinasi Hidden Gems di Italia ini Menawarkan Keanekagaraman Hayati hingga Gereja Ikonik

20 hari lalu

Destinasi Hidden Gems di Italia ini Menawarkan Keanekagaraman Hayati hingga Gereja Ikonik

Calabria, yang letaknya di ujung semenanjung Italia, yang dikenal memiliki keanekaragaman bentang alam yang luar biasa

Baca Selengkapnya

Pesawat di India Gagal Terbang karena Ancaman Bom dari Separatis

21 hari lalu

Pesawat di India Gagal Terbang karena Ancaman Bom dari Separatis

Bandara di India menerima pesan lewat media sosial X pada Senin subuh, 14 Oktober 2024, yang menyebut ada sebuah bom di dalam penerbangan AI119

Baca Selengkapnya