Menolak Lupa Pembunuhan Marsinah, 30 Tahun Lalu Ditemukan Tewas di Hutan Nganjuk

Senin, 8 Mei 2023 08:20 WIB

Simpatisan dari Partai Buruh membentangkan poster wajah Marsinah saat berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Jawa Timur di Surabaya, Jawa Timur, Senin, 1 Mei 2023. Aksi yang dikuti ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja tersebut di antaranya menuntut agar pemerintah mensejahterakan buruh serta merubah ketentuan di UU Cipta Kerja tentang kesejahteraan buruh. ANTARA FOTO/Moch Asim

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 8 Mei 1993, seorang buruh PT CPS Porong bernama Marsinah ditemukan meninggal secara tragis di hutan di Dusun Jegong, Kecamatan Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur. Ada dugaan bahwa pembunuhan ini terkait dengan perjuangannya dalam aksi mogok untuk menuntut perbaikan kondisi buruh di pabrik arloji tempatnya bekerja.

Kasus ini kemudian mencuat menjadi isu internasional, hingga dijadikan catatan Organisasi Buruh Internasional (ILO), seperti tercatat dalam ilo.org.

Kronologi kasus pembunuhan

Berdasarkan buku Marsinah: Campur Tangan Militer dan Politik Perburuhan, pembunuhan Marsinah dimulai dengan aksi demonstrasi M di PT CPS pada 3 Mei 1993.

Mereka menuntut perbaikan kondisi kerja dan kenaikan upah yang layak. Namun, demonstrasi tersebut berakhir tragis ketika Marsinah ditangkap oleh polisi dan dibawa ke markas Kodim 0816 Sidoarjo. Di sana, Marsinah disiksa dan dianiaya secara brutal.

Advertising
Advertising

Dua hari kemudian, pada 5 Mei 1993, Marsinah dan beberapa rekannya di-PHK oleh PT CPS Porong. Mereka dipecat dari pekerjaan mereka sebagai bentuk hukuman karena ikut serta dalam aksi mogok kerja.

Dugaan bahwa pembunuhan Marsinah terkait dengan aksi mogok kerja ini semakin kuat hingga polisi kemudian memulai penyelidikan atas kematian Marsinah. Namun, hasil penyelidikan yang pertama kali tidak berhasil.

Penyelidikan tahap awal yang gagal karena terdapat beberapa terdakwa yang dijadikan kambing hitam dan dianiaya agar mengakui diri sebagai pembunuh Marsinah.

Para terdakwa termasuk Yudi Susanto, pemilik PT Catur Putra Surya (CPS) itu kemudian dibebaskan oleh Mahkamah Agung, dan kemudian penyelidikan kembali mandek.

Barulah pada 1996, sebuah tim independen dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) berhasil mengungkap beberapa bukti penting dalam kasus pembunuhan Marsinah. Tim ini menemukan bahwa polisi telah membuat beberapa kesalahan dalam penyelidikan, termasuk penempatan barang bukti yang salah.

Siapa pelaku sebenarnya?

Hingga kini, 30 tahun setelah penemuan jasad Marsinah, belum diketahui pelaku pembunuhan sebenarnya serta dalang di baliknya. Namun, terdapat kesaksian dari dr. Abdul Mun’im Idries selaku salah satu dokter dan ahli forensik yang turut menyelidiki kematian Marsinah.

Mun’im Idries memberikan kesaksiannya dalam program Mata Najwa: X File part 2. Dalam program tersebut, ia mengungkapkan fakta yang menggemparkan.

Meskipun tidak melakukan visum langsung, dr. Mun’im Idries melihat dua hasil visum yang dilakukan oleh Marsinah. Pada hasil visum kedua, ditemukan bahwa terdapat tulang kemaluan kiri yang patah berkeping-keping.

Kemudian tulang usus kanan disebut rusak sampai terpisah, serta tulang selangkangan kanannya patah. Selain itu terdapat luka dengan lebar 3 sentimeter di bagian luar alat kelamin. Hal ini dikatakan Mun’im tidak setara dengan barang bukti yang jauh lebih besar dari ukuran tersebut.

Berdasarkan luka dari hasil visum kedua ini, Mun’im Idries menyimpulkan bahwa kematian Marsinah disebabkan oleh luka tembak.

“Melihat lubang kecil dengan kerusakan yang masif, apa kalau bukan luka tembak?" kata Mun’im Idries.

Dari hasil pemeriksaan tersebut, dr. Mun’im Idries menyimpulkan bahwa Marsinah meninggal karena tembakan.

Atas dasar hasil pemeriksaan, maka sudah terlihat jelas bahwa pelaku yang melakukan kekerasan terhadap Marsinah hingga akhirnya meninggal bukanlah orang biasa, melainkan seseorang yang memiliki akses ke senjata api pada masa Orde Baru. Namun hingga 30 tahun berlalu, pelaku pasti dari pembunuhan Marsinah masih belum terungkap.

Pilihan Editor: Aktivis Perempuan Gelar Aksi May Day dan 30 Tahun Kematian Marsinah

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

15 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

16 jam lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

1 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

1 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

2 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

2 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya