PAN Sambut Positif Pembentukan Koalisi Inti oleh Golkar dan PKB

Reporter

Ima Dini Shafira

Editor

Febriyan

Kamis, 4 Mei 2023 18:09 WIB

Wakil Ketua Umum PUAN AMANAT Putri Zulkifli Hasan (ketiga kiri) memberikan atribut partai kepada aktor yang juga kader PAN Varrel Bramasta (kedua kiri) yang disaksikan oleh Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi (kanan) dan Ketua DPW PAN Eko Hendro Purnomo (kiri) pada acara perkenalan kader baru PAN di kantor DPP PAN, Jakarta, Kamis 9 Februari 2023. Varrel Bramasta resmi menjadi kader PAN dan akan maju sebagai calon legislatif pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi menyebut partainya menyambut positif pembentukan koalisi inti dalam rangka mewujudkan Koalisi Besar alias Koalisi Kebangsaan. Koalisi tersebut dipelopori oleh Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa.

“Jika terwujud Koalisi Kebangsaan, maka banyak nilai posiifnya di Pemilihan Presiden 2024,” kata Viva saat dihubungi, Kamis, 4 Mei 2023.

PAN, bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merupakan mitra Golkar dalam Koalisi Indonesia Bersatu. Sementara PKB merupakan mitra Partai Gerindra dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Rencananya, dua koalisi ini akan melebur dalam Koalisi Besar.

Pembentukan koalisi inti itu diumumkan saat Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto bersua dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Senayan, Jakarta, pada Rabu kemarin, 3 Mei 2023. Keduanya kemudian bersepakat membentuk koalisi inti yang akan menjadi motor pembentuk Koalisi Besar.

Pembentukan koalisi inti dianggap sebagai sinyal bagus

Menurut Viva, persamuhan Airlangga dan Cak Imin merupakan sinyal yang bagus. Pasalnya, kata dia, pertemuan itu merupakan tindak lanjut dari silaturahmi lebaran yang sebelumnya digelar di Kantor PAN dan Istana Negara.

Advertising
Advertising

“Tujuannya saat itu untuk merencanakan pembentukan koalisi besar atau koalisi kebangsaan, yaitu menyatukan KIB dan KIR di Pilpres 2024,” kata dia.

Viva menjelaskan, sedianya ada banyak nilai positif yang dihasilkan jika KIB melebur dengan KIR. Ia mencontohkan, konstituen akan makin besar sehingga potensi memenangkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden juga bakal membesar.

Selain itu, Viva melanjutkan, proses pelembagaan demokrasi melalui Pemilu akan makin baik. Sebab, koalisi ini berkomitmen menunaikan Pemilu 2024 secara luber jurdil dan berintegritas.

“Oleh karena itu Pilpres adalah pertandingan persahabatan saja, tidak boleh zero sum game, atau menang jadi arang kalah jadi abu. Toh setiap 5 tahun sekali kita akan menjumpai Pilpres dengan konfigurasi koalisi yang dinamis,” ujar Viva.

Adapun soal pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan mereka usung pada Pilpres 2024, Viva menyebut akan dibahas lebih lanjut mengingat waktu pendaftaran masih pada September mendatang. PAN, kata dia, hakulyakin tiap partai punya kepentingan subjektif berdasarkan keputusan internal. Namun saat di meja perundingan, keputusan bakal disepakati secara mufakat.

“Jika nanti dibahas (paslon) di meja perundingan, maka akan diputuskan secara kolektif kolegial, musyawarah mufakat, tidak voting,” kata Viva.

Awal mula gagasan Koalisi Besar mencuat

Gagasan koalisi besar pertama kali mencuat dari pertemuan serupa antara Airlangga dengan Muhaimin Februari lalu. Keduanya saat itu sama-sama menyatakan akan berupaya menyatukan KIR dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Pada April lalu, wacana Koalisi Besar kembali mencuat usai Presiden Jokowi merestui peleburan KIR dan KIB. Saat itu sempat beredar kabar bahwa Koalisi Besar merupakan bentukan Jokowi untuk mengusung pasangan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo sebagai Capres dan Cawapres.

Akan tetapi wacana ini sempat terganggu setelah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang merupakan bagian dari KIB mengikuti langkah PDIP mendeklarasikan dukungan terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

KIB pun dikabarkan terancam bubar karena Partai Amanat Nasional (PAN) disebut telah memberikan sinyal sejak jauh hari untuk mengusung Ganjar. Alhasil, hanya Golkar saja yang tetap ngotot untuk mengusung Airlangga Hartarto sebagai Capres.

Selain membentuk koalisi inti bersama Golkar, Muhaimin Iskandar juga sempat menyambangi kediaman Presiden Indonesia ke-6 sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pada Rabu kemarin. Muhaimin tak sungkan-sungkan menyatakan bahwa kunjungannya itu sebagai upaya untuk menarik Partai Demokrat masuk ke dalam Koalisi Besar.

IMA DINI SHAFIRA | TIKA AYU

Berita terkait

Menteri Airlangga Klaim Industri Tekstil Baik-baik Saja: 15 Investor Cina akan Masuk

9 jam lalu

Menteri Airlangga Klaim Industri Tekstil Baik-baik Saja: 15 Investor Cina akan Masuk

Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengklaim industri tekstil Indonesia masih baik-baik saja. Investor Cina bersiap masuk.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Digelar Pilpres AS, Menengok Raihan Jajak Pendapat Kamala Harris dan Donald Trump

9 jam lalu

Hari Ini Digelar Pilpres AS, Menengok Raihan Jajak Pendapat Kamala Harris dan Donald Trump

Pilpres AS digelar pada Selasa, 5 November 2024 waktu setempat. Kamala Harris dan Trump masih bersaing ketat dalam jajak pendapat terakhir.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat, Menteri Airlangga: Lebih Baik Dibanding Singapura dan Arab Saudi

10 jam lalu

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat, Menteri Airlangga: Lebih Baik Dibanding Singapura dan Arab Saudi

Menteri Airlangga Hartarto mengatakan meski pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat tapi masih lebih baik dibanding Singapura dan Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Menteri Koperasi Budi Arie Dorong Pasokan Bahan Baku Makan Bergizi Gratis Tidak Impor

13 jam lalu

Menteri Koperasi Budi Arie Dorong Pasokan Bahan Baku Makan Bergizi Gratis Tidak Impor

Dia mengatakan bakal melibatkan masyarakat, khususnya yang tinggal di pedesaan, untuk memasok bahan baku program makan bergizi gratis.

Baca Selengkapnya

Komisi I DPR RI Rapat Bersama BIN, Kenapa Harus Tertutup, Bahas Apa?

13 jam lalu

Komisi I DPR RI Rapat Bersama BIN, Kenapa Harus Tertutup, Bahas Apa?

Komisi I DPR RI menggelar rapat tertutup bersama Badan Intelijen Negara (BIN) di gedung Nusantara II MPR/DPR/DPD RI. Membahas apa?

Baca Selengkapnya

Klaim KIM Plus Solid Dukung Ridwan Kamil, Cak Imin Tak Tahu Apakah Bakal Menang Satu Putaran

15 jam lalu

Klaim KIM Plus Solid Dukung Ridwan Kamil, Cak Imin Tak Tahu Apakah Bakal Menang Satu Putaran

Cak Imin juga menepis kabar gembosnya sokongan dari KIM Plus terhadap pasangan Ridwan Kamil dan Suswono dalam Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kemenko Perekonomian Ajukan Perpanjangan Sejumlah Insentif, Ini Alasan Airlangga Hartarto

1 hari lalu

Kemenko Perekonomian Ajukan Perpanjangan Sejumlah Insentif, Ini Alasan Airlangga Hartarto

Kemenko Perekonomian usulkan perpanjangan beberapa insentif pajak untuk tahun depan, termasuk PPN DTP. Apa alasan Menko Airlangga Hartarto?

Baca Selengkapnya

Politikus Golkar Klaim KIM Plus Masih Solid Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

1 hari lalu

Politikus Golkar Klaim KIM Plus Masih Solid Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

Politikus Golkar Dave Laksono mengklaim dukungan KIM plus untuk Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta tetap solid.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Gelar Rakor Terbatas Bersama 7 Menteri dalam Lingkup Kemenko Perekonomian, Bahas Apa?

1 hari lalu

Airlangga Hartarto Gelar Rakor Terbatas Bersama 7 Menteri dalam Lingkup Kemenko Perekonomian, Bahas Apa?

Airlangga Hartarto menggelar rakor terbatas bersama 7 menteri di lingkungan Kemenko Perekonomian. Apa hasilnya?

Baca Selengkapnya

Kemenhub dan Pertamina Bahas Upaya Penurunan Harga Tiket Pesawat

1 hari lalu

Kemenhub dan Pertamina Bahas Upaya Penurunan Harga Tiket Pesawat

Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan Kemenhub dan Pertamina sedang membahas upaya penurunan harga tiket pesawat.

Baca Selengkapnya