Mahfud MD Pernah Jadi Cawapres Gagal, Kini Jokowi Sebut Namanya Salah Satu Cawapres Ganjar
Reporter
Hendrik Khoirul Muhid
Editor
S. Dian Andryanto
Senin, 24 April 2023 14:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolkam) Mahfud MD disebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi berpeluang mendampingi Ganjar Pranowo yang baru-baru ini ditunjuk sebagai Calon Presiden atau Capres dari PDIP. Di sisi lain, Partai Keadilan Sejahtera atau PKS juga pernah menawari Mahfud sebagai cawapres mereka.
Pada Pilpres 2019, nama Mahfud MD masuk dalam radar PDIP yang tengah menggodok cawapres untuk Capres yang mereka usung, Jokowi. Nama Mahfud MD muncul bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam radar dan sejumlah survei sebagai calon wakil.
Kala itu, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi atau MK itu menyatakan kesiapannya jika dipinang mendampingi Jokowi. Namun, dia menegaskan tidak ingin terlalu berambisi untuk maju dalam kontestasi. “Saya sudah menjawab tegas, saya tidak ingin menjadi cawapres, tetapi bukan tidak mau,” kata Mahfud saat dihubungi di Jakarta, Kamis, 15 Maret 2018.
Mahfud menilai bila dirinya ingin mencalonkan diri sebagai kontestan dalam pemilu, harus berkampanye dan menggalang dukungan. “Saya tidak pernah melakukan itu dan tidak akan melakukan itu. Tetapi bukan berarti tidak mau,” ujar eks Menteri Pertahanan era Presiden Gus Dur.
Namun Jokowi akhirnya memilih Ma’ruf Amin sebagai Cawapresnya. Keputusan tersebut membuat banyak pihak terkejut. Pasalnya, nama cawapres yang mencuat bukanlah Ma’ruf, tapi Mahfud MD. Mantan Ketua MK itu bahkan diketahui sudah mengurus berbagai persyaratan menjadi cawapres.
“Setelah melalui perenungan yang mendalam dan dengan mempertimbangkan masukan-masukan dan saran-saran dari berbagai elemen masyarakat, maka saya memutuskan dan telah mendapatkan persetujuan dari partai-partai koalisi Indonesia Kerja, bahwa yang akan mendampingi saya sebagai calon wakil presiden 2019-2024 adalah Prof Dr KH Ma’ruf Amin,” ucap Jokowi di Restoran Plataran Menteng, Jakarta, Kamis, 9 Agustus 2018.
Kendati begitu, Mahfud MD, tak merasa kecewa karena tak dipilih Jokowi, meski sempat digadang-gadang jadi cawapres. Dia juga mengatakan agar Jokowi tak merasa bersalah. “Sekarang sudah selesai. Pak Jokowi tak perlu merasa bersalah,” ujar Mahfud di kantornya di Jalan Kramat, Jakarta, Kamis, 9 Agustus 2018. Dia memaklumi keputusan Jokowi memilih Ketua Majelis Ulama Indonesia MUI Maruf Amin sebagai cawapres.
“Saya tidak kecewa, tapi kaget,” katanya.
Baru-baru ini nama Mahfud Md disebut Jokowi berpeluang menjadi Cawapres untuk Ganjar. Hal itu diungkapkan Jokowi setelah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan nama Ganjar Pranowo sebagai Capres partai berlambang banteng itu.
“Yang cocok banyak. Ada Pak Erick, Pak Sandiaga Uno, Pak Mahfud MD, Pak Ridwan Kamil, Cak Imin, dan Pak Airlangga,” kata Jokowi saat ditemui usai salat Idul Fitri di Solo, Sabtu, 22 April 2023.
Sebelumnya, Mahfud MD juga telah ditawari PKS sebagai cawapres yang mereka usung. Tawaran itu disampaikan langsung oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Sabtu, 15 April 2023. Isi pembicaraan itu salah satunya membahas skema capres dan cawapres Pilpres 2024. Menko Polhukam itu mengaku masih fokus dengan tugasnya mengawal Pemilu 2024 agar sesuai jadwal.
“Saya tak menjawab ya atau tidak,” kata Mahfud dalam keterangannya, Selasa, 18 April 2023.
Pilihan Editor: Manuver yang Gagalkan Mahfud MD Cawapres Jokowi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.