Soal Temuan 2 Kasus Covid-19 Subvarian Arcturus, Kementerian Kesehatan: Datanya Valid

Jumat, 14 April 2023 07:45 WIB

Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Kementerian Kesehatan.

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan membenarkan soal temuan dua kasus Covid-19 varian Omicron XBB.1.16 atau subvarian Arcturus di DKI Jakarta. Kedua kasus ini ditemukan pada 23 dan 27 Maret 2023 dari dua orang warga yang salah satunya baru melakukan perjalanan ke luar negeri.

Dari data yang diterima Tempo, kedua pasien kini tengah dirawat di dua rumah sakit berbeda. Untuk pasien laki-laki berinisial TSH, 56 tahun tengah dirawat di RSUD Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dan pasien perempuan berinisial NFA dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

"Datanya valid," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Tempo, Jumat, 14 April 2023.

Meski begitu, Nadia menyatakan pihaknya belum akan melakukan konferensi pers untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai temuan ini kepada media. Namun, dia memastikan Covid-19 subvarian Arcturus tidak mematikan, walaupun lebih menular dibanding varian sebelumnya. "Sampai saat ini lebih cepat menular, tapi tidak menimbulkan fatalitas," kata Nadia.

Mengenai apakah varian Arcturus menjadi penyebab kembali meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia, Nadia menyatakan hal tersebut masih dalam monitoring lebih lanjut. Ia menyebut sampai saat ini Covid-19 varian Omicron BA.4 masih mendominasi.

Jokowi Benarkan Kenaikan Kasus Covid-19

Advertising
Advertising

Presiden Joko Widodo atau Jokowi membenarkan adanya kenaikan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. Namun, Jokowi menganggap kenaikan kasus penularan Covid-19 itu masih terkendali karena belum melewati batas yang ditentukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Memang ada kenaikan, tetapi kita masih jauh di bawah standarnya WHO. Standar WHO kurang lebih 8 ribu dan kita berada di angka 600-900. Saya kira kita masih terkelola, terkendali dengan baik," kata Jokowi.

Kepala Negara kembali mengajak masyarakat untuk melakukan vaksinasi agar kasus Covid-19 dapat ditekan. Menurut Jokowi, Indonesia sudah memiliki imunitas sekitar 98,5 persen karena vaksinasi. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat melakukan vaksinasi booster atau dosis ketiga.

Sebelumnya, pada 5-11 April 2023 kasus Covid-19 yang dilaporkan menyentuh angka 4.298 kasus. Jumlah ini meningkat dibandingkan laporan 29 Maret - 4 April 2023 yang berjumlah 2.949 kasus. Salah satu penyebab kenaikan ini diduga karena masyarakat sudah mulai mengendurkan protokol kesehatan.

Pilihan Editor: IDI Minta Pembahasan RUU Kesehatan Disetop, Ini Alasannya

M JULNIS FIRMANSYAH

Berita terkait

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

2 hari lalu

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

2 hari lalu

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

Pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting bisa turun hingga 14 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Soroti Pembatalan Kelulusan PPPK 532 Bidan Pendidik oleh Kemenkes

3 hari lalu

Anggota DPR Soroti Pembatalan Kelulusan PPPK 532 Bidan Pendidik oleh Kemenkes

Edy mendesak Kemenkes agar segera turun tangan menangani ratusan bidan pendidik yang kelulusannya dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

6 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

6 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

7 hari lalu

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

Kemenkes bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit mengembangkan program pendidikan gratis bagi dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

7 hari lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

8 hari lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

11 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

11 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya