Gibran Wali Kota Solo, Bobby Nasution Wali Kota Medan, Kaesang Didorong Jadi Wali Kota Depok?

Selasa, 4 April 2023 09:45 WIB

Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep (kanan) bersama istrinya Erina Gudono (kiri) menaiki kereta kencana usai prosesi akad nikah di Royal Ambarrukmo, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu, 10 Desember 2022. Kaesang dan Erina melangsungkan pernikahan dengan adat Yogyakarta. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Kaesang Pangarep menjadi perbincangan hangat belum lama ini. Putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi ini diminta ikut maju sebagai calon Wali Kota Depok dalam Pilkada 2024.

Dorongan terhadap Kaesang itu disampaikan oleh Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat GP Center, Thomas Djunianto. Dukungan tersebut disampaikan melalui postingan di Instagram berupa poster dan narasi. Menurutnya, Depok butuh pemimpin yang muda dan bikin masyarakatnya ceria. “Jadi dibawa asyik,” kata Thomas, Rabu, 29 Maret 2023.

Alasan lainnya, kata dia, rekam jejak famili Kaesang yang juga politikus. Tak hanya karena ayahnya yang seorang Presiden. Kaesang merupakan adik Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sekaligus adik ipar Wali Kota Medan Bobby Nasution. Akankah suami Erina Gudono ini bakap menyusul jadi Wali Kota juga?

Berikut kilas balik perjalanan Gibran Rakabuming Raka jadi Wali Kota Solo dan Bobby Nasution jadi Wali Kota Medan.

1. Perjalanan Gibran Rakabuming Raka jadi Wali Kota Solo

Advertising
Advertising

Langkah Gibran menjadi calon Wali Kota Solo penuh aral. Setelah sempat ditentang oleh sejumlah anggota partai, kader PDIP yang baru masuk dunia politik pada September 2019 itu akhirnya melenggang di bursa Pilkada Solo 2020. Dia disandingkan dengan Teguh Prakosa.

Pada 9 September 2029, Teguh Prakosa telah mendaftar sebagai bakal calon Wakil Wali Kota Solo terlebih dahulu ke DPC PDIP Surakarta. Dia mendaftar bersama Achmad Purnomo sebagai bakal calon Wali Kota yang akan didampinginya. Pada 18 September, Gibran menemui Wali Kota Solo yang merupakan Ketua DPC PDIP Solo, F.X. Hadi Rudyatmo. Pertemuan di Loji Gandrung itu untuk menanyakan mekanisme pencalonan Wali Kota Solo melalui PDIP.

Beberapa hari berselang, atau 23 September, Gibran resmi jadi anggota PDIP Solo yang juga merupakan partai bapaknya itu. Kemudian pada 12 Desember, putra sulung Jokowi ini mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Solo melalui Dewan Pimpinan Pusat PDIP. Sayangnya pencalonan Gibran ditolak oleh DPC PDIP Solo karena mereka sudah lebih dulu mengusung Purnomo-Teguh.

Lalu pada 19 Desember Ratusan simpatisan PDIP yang menamakan dirinya Banteng Solo Tengah Bersatu menggelar aksi di depan kantor DPC PDIP Kota Solo. Mereka mendeklarasikan dukungan kepada Purnomo-Teguh. Pada 2020, tepatnya 10 Februari, Gibran dan rivalnya, pasangan Purnomo-Teguh, mengikuti uji kelayakan dan kepatutan untuk maju dalam pemilihan Wali Kota Solo.

Kemudian pada 24 Februari, Gibran diangkat menjadi anggota kehormatan Banser Surakarta. Pada 9 Maret DPP PDIP menyatakan sudah memutuskan kandidat yang akan diusung menjadi calon Wali Kota Solo. Namun mereka masih enggan menyebutkan nama. Pada 24 April, Purnomo menyatakan mundur dari bursa pencalonan. Dia beralasan ingin berfokus menangani wabah Covid-19.

Pada 7 Juni, DPC PDIP Solo menolak permintaan Purnomo mundur dari pencalonan. Purnomo diminta tetap menjadi rival Gibran sampai terbitnya rekomendasi partai. Sebulan lebih berselang, 16 Juli, Jokowi memanggil Purnomo ke Istana Negara. Dia diberitahu PDIP merekomendasikan Gibran sebagai calon Wali Kota Solo.

Esoknya, 17 Juli, PDIP mengumumkan Gibran sebagai kandidat yang akan diusung di Solo. Sementara Teguh Prakosa sebagai pendampingnya. Saat Pilkada, pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa melawan Bagyo Wahyono-FX Supardjo. Gibran menang telak dengan perolehan suara 86,5 persen berdasarkan hasil rapat pleno KPU.

Selanjutnya: Begini perjalanan Bobby Nasution jadi Wali Kota Medan

<!--more-->

2. Perjalanan Bobby Nasution jadi Wali Kota Medan

Saat Gibran resmi mengantongi rekomendasi dari PDIP untuk maju di Pilkada Solo 2020, berbeda halnya dengan menantu Jokowi, Bobby Afif Nasution atau Bobby Nasution. Meski berniat maju di Pilkada Medan, namun Bobby belum dapat persetujuan resmi. Dalam pengumuman 45 rekomendasi Pilkada 2020 pada 18 Juli 2020, PDIP belum merilis nama yang bakal diusung di Pemilihan Wali Kota Medan.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, keputusan untuk Pilkada Medan masih menunggu momentum. Bobby sebelumnya telah mendapatkan dukungan dari Partai Golkar dan Partai NasDem. Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan, beberapa partai masih mencari wakil yang pas untuk Bobby.

“Ini lagi ada pembicaraan intensif dengan partai-partai lain. Dengan PDIP, Gerindra, kemudian dengan PPP,” kata Doli, pada Rabu, 15 Juli 2020.

DPP PDIP kemudian resmi mengumumkan mengusung Bobby Nasution, sebagai calon wali kota Medan 2020 pada Agustus. Menantu Jokowi itu berpasangan dengan anggota DPRD Kota Medan dari Partai Gerindra, Aulia Rahman. “Kota Medan: Muhammad Bobby Afif Nasution dengan H. Aulia Rahman,” kata Ketua DPP PDIP Puan Maharani dalam pengumuman 75 pasangan calon kepala daerah 2020 secara daring, Selasa, 11 Agustus 2020.

Bobby Nasution menang dalam Pilkada dengan perolehan suara 393.327. Bobby dan Aulia kemudian ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota oleh KPU Kota Medan pada Kamis, 18 Februari 2021 lalu.

Pilihan Editor: Kaesang Terjun Politik, Apakah Ini Politik Dinasti?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

43 menit lalu

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

Apa kata Presiden Jokowi soal kepastian jadwal Pilkada hingga peluang orang-orang terdekat dalam pemilihan kepala daerah?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

1 jam lalu

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) DKI mengusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

9 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

9 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

12 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

12 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

13 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

13 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

14 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya

Soal Gibran Ikut Susun Kabinet, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Wapres Hanya Ban Serep

14 jam lalu

Soal Gibran Ikut Susun Kabinet, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Wapres Hanya Ban Serep

Feri Amsari menanggapi soal Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, yang disebut mengambil bagian dalam menyusun kabinet mendatang.

Baca Selengkapnya