TEMPO Interaktif, Jakarta:Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat (FBI) yang datang ke Indonesia beberapa hari lalu hanya akan membantu untuk tugas asistensi dalam penyelidikan kasus penembakan di kawasan PT Freeport, Papua, akhir Agustus lalu. Demikian ditegaskan Kapolri Jenderal Polisi Dai Bachtiar, kepada wartawan, usai shalat Jumat, di masjid kompleks Mabes Polri, Jumat (24/1). Mereka akan membantu mengenai forensik dan tukar informasi. Misalnya pada uji balistik peluru, kalau ada perbedaan bisa diuji ulang, katanya. Ditambahkan, alasan kedatangan FBI ke Indonesia karena di antara korban penembakan ada warga AS. Selain itu, PT Freeport merupakan perusahaan AS yang berada di Papua. Tugas lainnya, tambah Dai, jika ada saksi dari AS yang sudah pulang, maka FBI bisa membantu untuk memeriksanya. Mengenai teknis pelaksanaan penyelidikan, semuanya tetap di bawah koordinasi Polri. Untuk kasus Timika ini, Polri --yang bekerjasama dengan TNI-- telah melakukan sejumlah pemeriksaan. Dengan tambahan bantuan dari FBI itu diharapkan akan lebih banyak informasi yang bisa dikumpulkan. Tim FBI sendiri, Kamis (23/1) kemarin, telah datang ke Mabes Polri untuk berdiskusi mengenai penyelidikan kasus Papua ini. Mereka diterima oleh Wakil Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri --yang juga bekas Kapolda Papua, Irjen Pol I Made Mangku Pastika. Dalam pertemuan itu, Pastika didampingi oleh Direktur Satu Bidang Keamanan dan Transnasional Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri, Brigjen Pol Aryanto Sutadi. Menurut Juru Bicara Mabes Polri, Brigjend Pol. Edward Aritonang, anggota FBI yang datang sebanyak dua orang dengan didampingi oleh satu orang penterjemah. Kedua orang agen FBI itu adalah Edward Montoth dan Robert Deardorrs, sedangkan penterjemahnya adalah Nancy Demond. (Wahyu MulyonoTempo News Room)
Berita terkait
Ketua MUI Baros Beri Pesan Sejuk Di Sosialisasi PNM Mekaar
1 menit lalu
Ketua MUI Baros Beri Pesan Sejuk Di Sosialisasi PNM Mekaar
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) merujuk pada sejarahnya nama Permodalan Nasional Madani langsung diberikan oleh presiden ketiga RI, BJ Habibie. Cita-cita dari Permodalan Nasinal Madani adalah menciptakan masyarakat yang maju secara nasional dengan memberikan 3 modal utama