Komite Keselamatan Jurnalis Kecam Serangan Digital terhadap Project Multatuli

Editor

Amirullah

Jumat, 17 Maret 2023 13:01 WIB

Ilustrasi peretasan situs dan data. (Shutterstock)

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Erick Tanjung mengecam serangan digital yang dialami oleh media Project Multatuli usai mengabarkan berita kekerasan seksual yang terjadi di Sulawesi Tenggara. Ia mendorong agar pemerintah dan penegak hukum segera turun tangan menyelesaikan hal tersebut.

Erick mengatakan serangan siber terhadap Project Multatuli tersebut merupakan salah satu bentuk pembungkaman dari kebebasan bersuara. Ia menilai jika dibiarkan terus, praktik-praktik semacam itu akan mengancam demokrasi dan kebebasan pers.

“Hal itu membungkam kritik, menghalangi kerja pers yang dijamin kemerdekaannya dalam Undang-undang No.40 Tahun 1999 tentang Pers,” kata Erick melalui keterangan tertulis pada Jumat, 17 Maret 2023.

Selain itu, Erick menambahkan dalam undang-undang sudah secara jelas disebutkan ada sanksi pidana bagi orang yang menghambat atau menghalangi kerja jurnalistik.Sehingga, kata dia, tidak ada alsan bagi aparat untuk tidak menindaklanjuti serangan siber yang dilakukan terhadap Project Multatuli tersebut.

“Adapun ancaman pidananya yaitu penjara paling lama dua tahun atau denda paling banyak Rp 500 juta dalam Pasal 18 UU Pers,” ujar dia.

Advertising
Advertising

Erick juga mengatakan ada pola serangan digital yang selalu ditujukan kepada jurnalis atau media yang sedang menunjukkan sikap kritis terhadap kebijakan atau pihak yang berkuasa. Hal tersebut, menurut dia, akan mengancam kebebasan bersuara yang mana hal tersebut dijamin oleh negara.

“Jika hal seperti ini terus dibiarkan, serangan seperti ini tentu saja akan membuat jurnalis ataupun media akan berpikir ulang menerbitkan laporan yang kritis atau bersifat sensitif,” ujar dia.

Selain itu, Erick mengatakan kebebasan pers sudah dijamin pula dalam perjanjian internasional. Ia mengatakan hal itu tercantum dalam Pasal 19 Kovenan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik (ICCPR) serta diperjelas dalam Komentar Umum No.34 terhadap Pasal 19 ICCPR.

“Sementara dalam aturan nasional, kebebasan pers dijamin dalam Pasal 28E dan 28F UUD serta Pasal 14 UU No.39 tahun 1999 tenatang Hak Asasi Manusia,” kata Erick.

Sebelumnya, situs media Project Multatuli mengalami serangan digital setelah menerbitkan berita berjudul “Dua Putri Saya Dicabuli, Saya Lapor Polres Baubau, Polisi Malah Tangkap Anak Sulung Saya” pada 11 Maret 2023. Setelah terbit berita tersebut, tim IT Project Multatuli mendeteksi adanya aktivitas tidak wajar pada website mereka sejak 14 Maret 2023. Serangan tersebut berlanjut hingga 15 Maret 2023 dengan terjadi lonjakan permintaan akses yang membebani server mereka.

Pilihan Editor: Jokowi Ajak Prabowo Ikut Istigasah Bersama di Tabalong

Berita terkait

Korban Genosida Israel di Gaza: 41.200 Orang Tewas Termasuk 173 Jurnalis, Lebih 95.300 Orang Terluka

1 hari lalu

Korban Genosida Israel di Gaza: 41.200 Orang Tewas Termasuk 173 Jurnalis, Lebih 95.300 Orang Terluka

Genosida Israel terhadap Palestina kian brutal. Jumlah korban sekitar 41.200 orang mayoritas perempuan dan anak-anak tewas, termasuk 173 jurnalis.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Karier Najwa Shihab hingga Sederet Penghargaannya

2 hari lalu

Perjalanan Karier Najwa Shihab hingga Sederet Penghargaannya

Najwa Shihab adalah salah satu jurnalis perempuan yang diperhitungkan saat ini. Berikut perjalanan kariernya dan sejumlah penghargaannya.

Baca Selengkapnya

Najwa Shihab Berulang Tahun Hari ini, Berikut Profil Putri Quraish Shihab

2 hari lalu

Najwa Shihab Berulang Tahun Hari ini, Berikut Profil Putri Quraish Shihab

Jurnalis yang dikenal lewat acara "Mata Najwa" telah dikenal luas sebagai sosok yang berani dalam menyampaikan aspirasi. Ini profil Najwa Shihab.

Baca Selengkapnya

LBHAP PP Muhammadiyah Kecam Teror Berulang Terhadap Jurnalis Bocor Alus Tempo

14 hari lalu

LBHAP PP Muhammadiyah Kecam Teror Berulang Terhadap Jurnalis Bocor Alus Tempo

Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik (LBHAP) PP Muhammadiyah mengecam tindakan teror terhadap salah satu jurnalis Tempo Hussein Abri Dongoran.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Desak Polisi Usut Teror terhadap Wartawan Bocor Alus Politik Tempo

15 hari lalu

Ramai-ramai Desak Polisi Usut Teror terhadap Wartawan Bocor Alus Politik Tempo

Teror ini merupakan teror yang kedua kalinya dialami oleh wartawan Bocor Alus Tempo. Sejumlah pihak mendesak polisi usut peristiwa tersebut.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Minta Polisi Segera Tangkap Pelaku Teror terhadap Wartawan Bocor Alus Politik Tempo

15 hari lalu

Dewan Pers Minta Polisi Segera Tangkap Pelaku Teror terhadap Wartawan Bocor Alus Politik Tempo

Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu menanggapi insiden teror terhadap wartawan Bocor Alus Tempo, Hussein Abri Dongoran.

Baca Selengkapnya

Alasan Industri Media Harus Prioritaskan Kesetaraan Gender dan Keberagaman

16 hari lalu

Alasan Industri Media Harus Prioritaskan Kesetaraan Gender dan Keberagaman

Penerapan kesetaraan gender di media massa menjadi salah satu cara mengatasi tantangan keberagaman dan inklusi, serta meningkatkan kredibilitas dan kreativitas melalui konten yang lebih relevan dan aksesibel.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Nilai Kekritisan Media pada Isu Kesejahteraan, Kerap Berbanding Terbalik Dengan Kondisi Jurnalisnya

18 hari lalu

Dewan Pers Nilai Kekritisan Media pada Isu Kesejahteraan, Kerap Berbanding Terbalik Dengan Kondisi Jurnalisnya

Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu menyampaikan pentingnya para pekerja media atau jurnalis menyadari hak-hak perlindungan dan kesejahteraan yang dijamin Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999

Baca Selengkapnya

Jokowi Hanya Tersenyum saat Ditanya soal Pura-pura Wawancara dengan Jurnalis

19 hari lalu

Jokowi Hanya Tersenyum saat Ditanya soal Pura-pura Wawancara dengan Jurnalis

Deputi Protokol dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana membantah bahwa Istana melakukan pura-pura wawancara bersama Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ketika Jokowi Pura-pura Wawancara dengan Jurnalis, Banjir Kritik dari Warganet

20 hari lalu

Ketika Jokowi Pura-pura Wawancara dengan Jurnalis, Banjir Kritik dari Warganet

Jokowi dalam satu pekan ini memberikan dua pernyataan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca Selengkapnya