Jalan Alot CLBK Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilpres 2024
Reporter
M Rosseno Aji
Editor
Juli Hantoro
Selasa, 7 Maret 2023 13:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wacana menduetkan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno kembali mencuat pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Adalah Partai Keadilan Sejahtera atau PKS yang menjadi pihak yang pertama kali mengajukan wacana supaya pasangan itu bisa berduet kembali pada pemilihan umum mendatang.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu menganggap Sandiaga memenuhi kriteria untuk mendampingi Anies sebagai calon wakil presiden pada pemilihan umum tahun depan. Sandiaga, kata dia, memenuhi kriteria yang dibutuhkan Anies, yakni nasionalis-religius.
Selain itu, dia menilai Anies-Sandiaga memiliki visi dan misi yang serupa, karena pernah bersama-sama memimpin DKI Jakarta. “Jadi ketika disatukan tidak saling menegasikan, tapi saling mendukung,” kata Ahmad Syaikhu, Ahad, 5 Maret 2023.
Keinginan PKS menduetkan Anies-Sandi bak mengharapkan cinta lama bersemi kembali atau CLBK untuk mengulang kesuksesan pasangan itu pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
Saat itu, Anies dan Sandiaga berhasil mengalahkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan Djarot Saiful Hidayat. Dalam putaran kedua Pilgub itu, pasangan Anies-Sandi unggul dengan 57,96 persen suara dibandingkan Ahok-Djarot yang mendapat 42,04 persen.
Meski berhasil menang telak, pasangan Anies-Sandi tak bertahan sampai akhir masa kepemimpinan mereka. Setelah hampir dua tahun menjabat Wakil Gubernur, Sandi memutuskan meninggalkan jabatannya untuk mengikuti Pilpres 2019.
Kader Partai Gerindra itu maju bersama ketua umumnya Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden. Pasangan ini kalah dari Joko Widodo dan Maruf Amin. Setelah kalah, Prabowo menerima tawaran menjadi Menteri Pertahanan. Belakangan, Sandi mengikuti langkah Prabowo masuk kabinet Jokowi dengan menjadi Menteri Pariwisata.
Selanjutnya duet Anies-Sandi versi survei
<!--more-->
Keputusan Sandi masuk kabinet nampaknya tak memudarkan daya tarik yang dimilikinya untuk tetap berpasangan dengan Anies. Survei Voxpol Center Research and Consulting memprediksi duet pasangan ini masih moncer untuk Pilpres 2024.
Direktur Eksekutif Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berpotensi menang bila dipasangkan di Pilpres 2024. "Temuan terbaru dalam survei menunjukkan potensi yang sangat besar bagi pasangan Anies-Sandi," ujar Pangi.
Pangi menyebut Anies meraih elektabilitas tertinggi sebagai calon presiden dengan raihan 23,6 persen, disusul Ganjar Pranowo 22 persen, dan Prabowo subianto 18,6 persen.
Sementara itu, Sandiaga Uno meraih elektabilitas tertinggi sebagai calon wakil presiden dengan 22 persen suara. Elektabilitas Sandi diikuti oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sebesar 18 persen suara; mantan Panglima TNI Andika Perkasa 13,2 persen di peringkat ketiga, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 11,5 persen di peringkat ke empat.
Pada bagian simulasi tiga pasangan, Pangi menyebut pasangan Anies - Sandiaga meraih elektabilitas tertinggi dengan perolehan sebesar 33,8 persen berhadapan dengan pasangan Ganjar-Erick Thohir dengan elektabilitas sebesar 30,7 persen dan pasangan Prabowo-Khofifah dengan elektabilitas 25,9 persen.
Ditolak Prabowo
Skenario memasangkan Anies-Sandi langsung mendapatkan penolakan keras dari Prabowo Subianto. Dia mengatakan Sandiaga akan patuh dengan keputusan partai selama dirinya menjadi kader Partai Gerindra. "Soal Mas Sandi saya kira Mas Sandi sudah menjawab berkali-kali di semua forum, bahwa dia patuh dan akan menaati putusan partai," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan Partai Gerindra sudah mendeklarasikan dirinya sebagai capres. Sementara, Anies adalah capres yang diusung oleh koalisi Partai NasDem, Partai Demokrat dan PKS. "Keputusan partai ini sudah jelas saya calon presidennya, selama dia di partai ya dia akan patuh pada garis partai," ujar dia.
Janji kemenangan yang ditawarkan survei Voxpol pun tak membuat rekan satu koalisi PKS, Partai Demokrat tergiur. Demokrat tetap kukuh menyodorkan ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon pendamping Anies Baswedan. Sementara NasDem, tetap membebaskan Anies memilih calon wakil presiden yang mendampinginya.
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Al Muzammil Yusuf menyebut partainya tak ambil pusing dengan penolakan tersebut. Menurut Muzammil, pernyataan Prabowo itu merupakan hak serta kebijakan masing-masing individu maupun partai. PKS, kata dia, menghormati hal tersebut.
“Itu hak dan kebijakan partai atau pribadi masing-masing. Kita saling menghormati saja. PKS nggak ada masalah dengan hal tersebut,” kata Muzammil.
Dia mengatakan PKS tengah mematangkan rencana kerja sama dengan Partai NasDem dan Demokrat dalam Koalisi Perubahan. Ketiga partai sudah satu suara menjagokan Anies sebagai capres. Bahasan soal sosok pendamping Anies disebut-sebut tengah dibahas di meja perundingan.
Pilihan Editor: Majelis Tinggi Demokrat Ingin Anies Baswedan-AHY, Begini Tanggapan PKS
ROSSENO AJI | IMA DINI | JULNIS FIRMANSYAH