Soal Sistem Proporsional Terbuka, JK: Golkar yang Pertama Usul

Editor

Febriyan

Jumat, 3 Maret 2023 11:04 WIB

Mantan Wapres Jusuf Kalla saat melakukan wawancara khusus dengan Tempo di kediamannya yang berada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 2 Februari 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla atau JK menyatakan bahwa Partai Golkar sebagai pihak yang pertama mengusulkan penggunaan sistem proporsional terbuka pada pemilihan umum (Pemilu). Dia pun menilai penggunaan sistem terbuka atau tertutup sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan.

Dia menyatakan bahwa Golkar mengusulkan sistem proporsional terbuka digunakan menjelang Pemilu 2009. Usulan Golkar itu kemudian dikuatkan oleh putusan Mahkamah Konstitusi nomor 22-24/PUU-VI/2008 terkait uji materil terhadap Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

"Saya mengusulkan dulu terbuka agar yang kampanye calon-calonnya agar rakyat mengetahui siapa calon yang dipilih. Itu agar demokrasi antara wakil dengan rakyat lebih dekat," kata JK.

Setelah diubah, JK menyebut kertas suara menjadi panjang dan lebar karena memuat nama para caleg.

Kedua sistem dinilai memiliki kelebihan masing-masing

Dia pun menilai baik sistem proporsional tertutup atau pun terbuka memiliki kelebihan masing-masing. Jika dalam sistem proporsional terbuka, masyarakat diharapkan bisa lebih mengenal calon yang mereka pilih, maka dalam sistem proporsional tertutup lebih mudah dalam hal pencetakan surat suara.

Advertising
Advertising

"Mau lagi berubah terbuka tertutup, itu hanya masalah daftar aja. Tidak ada perubahan. Kalau pun terjadi tertutup itu hanya masalah percetakan saja, lebih sederhana kalau tertutup. Kan sekarang belum dicetak itu nama-nama. Tidak berlebihan," ujar JK dalam wawancara khusus dengan Tempo di kediamannya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 3 Februari 2023.

Meski begitu, eks Ketua Umum Partai Golkar itu menyebut sistem Pemilu proposional terbuka memilki konsekuensi jumlah suara yang dihitung menjadi lebih banyak. Hal tersebut membuat pekerja Tempat Pemungutan Suara (TPS) menjadi bekerja lebih keras hingga kelelahan dan akhirnya banyak yang meninggal pada Pemilu 2019.

"Tapi MK juga wise (bijaksana) lah (menanggapi gugatan sistem pemilu). Tapi Kalau pun diubah, pelaksanaannya akan lebih mudah. Dan bedanya kalau terbuka yang kampanye calon, kalau tertutup yang kampanye partai," kata JK.

Sidang di MK masih terus berjalan

Saat ini, Mahkamah Konstitusi sedang melakukan sidang uji materi terkait sistem pemilu yang diajukan sejumlah pihak, diantaranya adalah kader PDIP Demas Brian Wicaksono dan lima warga sipil, yakni Yuwono Pintadi, Fahrurrozi, Ibnu Rachman Jaya, Riyanto, dan Nono Marijono. Belakangan, Ketua Umum Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra, juga ikut masuk dalam pihak pemohon uji materi tersebut.

Pada sidang selanjutnya yang diagendakan 8 Maret 2023, MK akan mendengarkan keterangan pihak terkait, yakni Dewan Pimpinan Pusat PBB, Derek Loupatty, dan lainnya.

Sebanyak 8 dari 9 fraksi di DPR RI menyatakan tetap mendukung penggunaan sistem proporsional terbuka. Mereka adalah Fraksi Partai Golkar, Gerindra, NasDem, Demokrat, PKS, PPP, PAN dan PKB. Hanya PDIP yang mendukung penggunaan sistem proporsional tertutup.

Berita terkait

Saldi Isra Minta KPU Tandai Kantor Hukum yang Sering Ajukan Renvoi Alat Bukti

5 jam lalu

Saldi Isra Minta KPU Tandai Kantor Hukum yang Sering Ajukan Renvoi Alat Bukti

Saldi meminta kepada komisioner KPU, Mochammad Afifuddin, untuk menandai kantor masing-masing kuasa hukum karena seringnya mengajukan renvoi.

Baca Selengkapnya

KPU Sangkal Ada Pergeseran Suara dari NasDem ke Hanura di Pileg DPRD Sintang

6 jam lalu

KPU Sangkal Ada Pergeseran Suara dari NasDem ke Hanura di Pileg DPRD Sintang

"Tidak terjadi perubahan atau pergeseran suara Partai Hanura," kata kuasa hukum KPU Ali Nurdin di gedung MK.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

10 jam lalu

Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Pakar politik menilai deklarasi Ganjar yang akan jadi oposisi pemerintahan Prabowo-Gibran bisa saja mewakili sikap PDIP.

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

12 jam lalu

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

PPP sodorkan Achmad Baidow mendampingi Khofifah Indar Parawansa yang maju untuk periode kedua Pilgub Jawa Timur. Begini sosoknya?

Baca Selengkapnya

Sengketa Pileg, KPU Tegaskan Tak Ada Pengalihan Suara Demokrat ke PKB di Dapil Jateng 5

12 jam lalu

Sengketa Pileg, KPU Tegaskan Tak Ada Pengalihan Suara Demokrat ke PKB di Dapil Jateng 5

Kuasa hukum KPU mengatakan, berdasarkan analisis hasil pemilihan, tidak ada penambahan suara sebagaimana yang dituduhkan Pemohon.

Baca Selengkapnya

Konfirmasi Pemecatan 13 PPD di Papua Tengah, KPU: Kinerja Mereka Parah

13 jam lalu

Konfirmasi Pemecatan 13 PPD di Papua Tengah, KPU: Kinerja Mereka Parah

Idham menjelaskan bahwa KPU Papua Tengah sudah pernah diminta klarifikasi mengenai keterlambatan rekapitulasi suara di Kabupaten Puncak.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Sebut Prabowo Bisa Langgar UU Jika Tambah Kementerian

13 jam lalu

Pakar Hukum Sebut Prabowo Bisa Langgar UU Jika Tambah Kementerian

Rencan Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 akan melanggar Undang-Undang Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Eko Patrio Dicalonkan Masuk Kabinet oleh PAN, Menteri Apa?

13 jam lalu

Eko Patrio Dicalonkan Masuk Kabinet oleh PAN, Menteri Apa?

Nama mantan komedian Eko Patrio atau Eko Hendro Purnomo, yang kini menjadi anggota DPR dari PAN, digadang-gadang masuk kabinet Presiden Prabowo

Baca Selengkapnya

Reaksi Gerindra Soal PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

13 jam lalu

Reaksi Gerindra Soal PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

Gerindra menyebut disiapkannya Eko Patrio jadi menteri menandakan Zulhas sudah berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

13 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya