Susi Air Ungkap Harga Pesawat yang Dibakar OPM Senilai Rp 30,5 Miliar

Rabu, 1 Maret 2023 14:12 WIB

Susi Pudjiastuti, pemilik maskapai Susi Air, saat menggelar konferensi pers soal perkembangan terbaru penyanderaan pilot Susi Air di kediaman Susi di Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Rabu, 1 Maret 2023. Tempo/Eka Yudha Saputra

TEMPO.CO, Jakarta - Pihak Maskapai Susi Air mengatakan pesawat Susi Air jenis Pilatus Porter yang dibakar oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) bernilai US$ 2 juta atau sekitar Rp 30,5 miliar (asumsi kurs Rp 15.244 per dolar AS).

Perwakilan Susi Air, Donald Fariz, mengatakan tidak mungkin OPM meminta uang ke Susi Air di tengah kehilangan pesawatnya. Apalagi pesawat jenis itu sudah tidak lagi diproduksi.

“Nilai harga pesawat itu saja US$ 2 juta. Jadi harga pesawat itu US$ 2 juta dan tidak ada lagi diproduksi baru sekarang karena sudah closed,” kata Donal Fariz saat konferensi pers di Jakarta Timur, Rabu, 1 Maret 2023.

Donal mengatakan pihak Susi Air tidak mengetahui jumlah uang yang diminta OPM karena sejak awal pembakaran pesawat dan penyanderaan pilotnya, OPM tidak pernah membuka komunikasi dengan perusahaan. Ia juga tidak mengetahui ihwal permintaan senjata api oleh OPM sebagai syarat pembebasan Kapten Philips Max Mehrtens.

“Kami tidak tahu jumlah uang yang diminta karena permintaan itu justru disampaikan kepada otoritas. Jadi tidak tahu kami berapa uang dan bagaimana uangnya diminta,” ujar Donal.

Advertising
Advertising

Pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY hilang kontak di Bandara Paro pada Selasa, 7 Februari 2023, pukul 06.17 WIT pada saat melaksanakan penerbangan dengan rute Timika-Paro-Timika. Pesawat itu membawa lima penumpang dan barang bawaan dengan total muatan 452 kg.

Belakangan, pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) pimpinan Egianus Kogoya mengklaim mereka telah membakar pesawat tersebut dan menyandera pilotnya.

Susi Pudjiastuti Minta Maaf ke Masyarakat Papua

Pendiri dan pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti, menjelaskan pembakaran pesawat Susi Air dan penyanderaan Kapten Philips Max Mehrtens oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Kabupaten Nduga, Papua, turut berdampak ke segala aspek. Salah satunya membuat sejumlah rute penerbangan Susi Air harus terganggu dan merugikan masyarakat Papua.

"Selebihnya saya sebagai founder dan pemilik Susi Air ingin meminta maaf kepada masyarakat Papua, pemerintah daerah, dan seluruh pengguna Susi Air di Papua yang sekarang ini menjadi terganggu," tuturnya.

Ia menjelaskan saat ini sudah sekitar 70 persen dari total penerbangan pesawat jenis Porter milik Susi Air harus terhenti pascainsiden. Ini berimbas pada terganggunya mobilitas masyarakat hingga pengiriman logistik di sejumlah daerah Papua.

"Kalau porter terbang 1 hari 30-40 flight berarti sudah lebih dari 25 flight terhenti. Dan tentu itu mengganggu kegiatan dan supply logistik daripada masyarakat yang hidup di pegunungan-pegunungan," ujar Susi Pudjiastuti.

Pilihan Editor: Manajemen Susi Air Sebut Zero Komunikasi dengan OPM

Berita terkait

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

8 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ugipa di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pimpinan KKB Wilayah Dokoge-Paniai Petrus Pekei

11 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pimpinan KKB Wilayah Dokoge-Paniai Petrus Pekei

Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Dokoge-Paniai, Peni Pekei alias Petrus Pekei, ditangkap

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

1 hari lalu

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

TPNPB-OPM belum merespons tudingan Polda Papua bahwa pembunuhan terhadap warga sipil Boki Ugipa adalah tindakan KKB.

Baca Selengkapnya

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

1 hari lalu

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

Calon suami Ayu Ting Ting dan Satgas Yonif 509 Kostrad melakukan program Koteka Barbershop. Apa tugas dan fungsi utama Kostrad?

Baca Selengkapnya

Calon Suami Ayu Ting Ting dan Jajaran Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Kegiatan Koteka Barbershop

1 hari lalu

Calon Suami Ayu Ting Ting dan Jajaran Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Kegiatan Koteka Barbershop

Calon suami Ayu Ting Ting, Muhammad Fardhana yang tergabung dalam Satgas Yonif 509 Kostrad mengadakan kegiatan Koteka Barbershop. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Polda Papua Tuding KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

2 hari lalu

Polda Papua Tuding KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polda Papua menuding Kelompok kriminal bersenjata KKB atau telah membunuh warga sipil di Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

2 hari lalu

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani akui ada anggota TNI-Polri jual amunisi ke KKB. Berikut beberapa kasusnya.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Gereja Kingmi Mile 32 di Kabupaten Mimika, KPK Bacakan Tuntutan 4 Terdakwa

3 hari lalu

Sidang Korupsi Gereja Kingmi Mile 32 di Kabupaten Mimika, KPK Bacakan Tuntutan 4 Terdakwa

Para tersangka korupsi Gereja Kingmi Mile 32 mengakibatkan timbulnya kerugian keuangan negara setidaknya Rp 11, 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Freeport Indonesia, Kritik Pengamat Ekonomi UGM hingga Perpanjangan Kontrak

4 hari lalu

Freeport Indonesia, Kritik Pengamat Ekonomi UGM hingga Perpanjangan Kontrak

Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengkritik perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

5 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz membantah tudingan KKB yang menyatakan pemerintah Indonesia menutup akses lembaga HAM ke Papua.

Baca Selengkapnya