Putusan Sidang Etik Richard Eliezer Diharapkan Bisa Memantik Kultur Baru Polri

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 22 Februari 2023 22:50 WIB

Terdakwa Richard Eliezer menjalani sidang putusan atau vonis kasus pembunuhan Brigadir Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta, Rabu, 15 Februari 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar hukum pidana dari Universitas Trisakti Azmi Syahputra merespons positif putusan sidang Komisi Kode Etik Profesi Polri yang memutuskan mempertahankan Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E sebagai polisi. Dia berharap putusan ini bisa memicu kultur baru di kepolisian.

“Putusan ini layak diapresiasi karena mempertimbangkan segala aspek terkait keadaan maupun peran dari Bharada E,” kata dia, Rabu, 22 Februari 2023.

Azmi mengatakan putusan ini menyiratkan kesan bahwa pimpinan Polri berpihak pada bawahan yang berani mengungkap tindakan atasannya yang melanggar aturan.

Tindakan jujur itu, kata dia, lantas dipakai sebagai pertimbangan meringankan, kendati si bawahan juga telah melakukan kesalahan. “Ini bisa menjadi kultur baru dalam tubuh Polri yang menunjukkan bahwa pimpinan berpihak pada bawahan yang berani jujur,” tutur dia.

Sebelumnya, sidang kode etik yang digelar Rabu, 22 Februari 2023 memutuskan Richard terbukti melanggar etik karena terlibat pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Meski demikian, sidang memutuskan tetap mempertahankan anggota Brigade Mobil tersebut sebagai anggota polisi. Richard hanya dijatuhi sanksi berupa demosi atau penurunan pangkat selama satu tahun.

Advertising
Advertising

Richard merupakan mantan ajudan Ferdy Sambo yang ikut terlibat dalam pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis Richard hukuman 1 tahun 6 bulan penjara dalam kasus itu.

Perannya sebagai justice collaborator atau saksi pelaku yang berperan mengungkap kejahatan ini menjadi pertimbangan meringankan yang dipakai hakim dalam menjatuhkan putusan.

Azmi Syahputra mengatakan kendati putusan sidang ini layak diapresiasi, kepolisian masih punya banyak pekerjaan rumah untuk membenahi institusinya. Dia mengatakan Polri perlu mengembangkan kultur yang membolehkan bawahan untuk menolak perintah atasan yang dianggap salah.

Menurut dia, kultur tersebut telah dikembangkan di lembaga-lembaga kepolisian di sejumlah negara lain. “Semoga ke depan kasus Bharada E bisa mendatangkan perubahan,” kata dia.

Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak juga merespons positif putusan sidang etik ini. Dia menilai putusan itu sudah tepat. Dia menilai keputusan sidang seperti memberikan kesempatan kedua bagi Richard. Dia berharap pemuda itu bisa melakukan penebusan dosa sebagai anggota Polri.

"Menurut saya layak untuk Richard Eliezer dipertahankan dan diberikan kesempatan kedua untuk bisa menebus kesalahannya," kata dia.

Pilihan Editor: Richard Eliezer Tetap Menjadi Polisi, Keluarga Brigadir Yosua Berharap Penebusan Dosa

ROSSENO AJI | MIRZA BAGASKARA

Berita terkait

Kompolnas: Tak Ada Kejanggalan pada Proses Kembalinya Bharada E Jadi Polisi

46 hari lalu

Kompolnas: Tak Ada Kejanggalan pada Proses Kembalinya Bharada E Jadi Polisi

Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E divonis bersalah dalam pembunuhan Brigadir J yang melibatkan atasannya, Ferdy Sambo

Baca Selengkapnya

Bharada E Kembali Berdinas dan Naik Pangkat, IPW: Karena Perannya di Kasus Sambo

46 hari lalu

Bharada E Kembali Berdinas dan Naik Pangkat, IPW: Karena Perannya di Kasus Sambo

Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E telah aktif berdinas sebagai anggota Polri setelah dihukum karena terlibat pembunuhan Brigadir J

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Putuskan Nurul Ghufron Langgar Kode Etik, Begini Kilas Balik Kasusnya

58 hari lalu

Dewas KPK Putuskan Nurul Ghufron Langgar Kode Etik, Begini Kilas Balik Kasusnya

Dewas KPK vonis Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron terbukti melanggar kode etik dan menjatuhkan sanksi sedang berupa teguran tertulis dan pemotongan gaji.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Terlibat Kasus Ferdy Sambo Bunuh Brigadir Yosua Sudah Bebas

5 September 2024

Mereka yang Terlibat Kasus Ferdy Sambo Bunuh Brigadir Yosua Sudah Bebas

Siapa saja yang terlibat kasus Ferdy Sambo lakukan pembunuhan Brigadir Yosua yang sudah bebas?

Baca Selengkapnya

Profil Putri Candrawathi, Istri Ferdy Sambo yang Dapat Remisi Kemerdekaan

19 Agustus 2024

Profil Putri Candrawathi, Istri Ferdy Sambo yang Dapat Remisi Kemerdekaan

Profil Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo yang terseret kasus pembunuhan Brigadir Yosua dapat remisi kemerdekaan

Baca Selengkapnya

Putri Candrawathi, Istri Ferdy Sambo, Dapat Remisi Kemerdekaan 3 Bulan

17 Agustus 2024

Putri Candrawathi, Istri Ferdy Sambo, Dapat Remisi Kemerdekaan 3 Bulan

Putri Candrawathi total sudah mendapatakan remisi 5 bulan dari 10 tahun vonis yang dia terima.

Baca Selengkapnya

Profil Kombes Agus Nurpatria yang Bebas Bersyarat dalam Kasus Ferdy Sambo

14 Agustus 2024

Profil Kombes Agus Nurpatria yang Bebas Bersyarat dalam Kasus Ferdy Sambo

Kombes Agus Nurpatria bebas bersyarat dalam kasus Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Agus Nurpatria Anak Buah Ferdy Sambo Sudah Bebas Bersyarat

13 Agustus 2024

Agus Nurpatria Anak Buah Ferdy Sambo Sudah Bebas Bersyarat

Anak buah Ferdy Sambo, Agus Nurpatria, divonis 2 tahun di kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Baca Selengkapnya

Lolos Tes Tulis Capim KPK, Wakapolda Kalteng Brigjen Rakhmad Setyadi Lama Berkarier di SDM dan Divkum Polri

13 Agustus 2024

Lolos Tes Tulis Capim KPK, Wakapolda Kalteng Brigjen Rakhmad Setyadi Lama Berkarier di SDM dan Divkum Polri

Capim KPK Brigjen Rakhmad Setyadi adalah Wakapolda Kalteng yang berpengalaman di bidang SDM Polri. Seangkatan dengan eks Kadiv Propam Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus dengan Proses Ekshumasi, Pembunuhan Brigadir Yosua hingga Kematian Afif Maulana

9 Agustus 2024

Beberapa Kasus dengan Proses Ekshumasi, Pembunuhan Brigadir Yosua hingga Kematian Afif Maulana

Kasus-kasus yang melibatkan proses ekshumasi antara lain pembunuhan Brigadir Yosua, kematian Dante, tragedi Kanjuruhan hingga Kematian Afif Maulana.

Baca Selengkapnya