Pengamat Menilai Perluasan Kodam di Tiap Provinsi Belum Urgen

Selasa, 21 Februari 2023 01:00 WIB

Ilustrasi TNI AD. Tempo/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta -Rencana perluasan Komando Daerah Militer atau Kodam oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke tiap-tiap provinsi dinilai belum perlu. Menurut peneliti Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (Lesperssi) Beni Sukadis gagasan tersebut belum memiliki urgensi yang mendesak berdasarkan indikator ancaman nyata dalam Buku Putih Kemhan 2015.

“Dalam Buku Putih 2015 itu paling tidak menurut Kemhan 5 tahun ke depan itu ancamannya masih sama adalah soal pelanggaran wilayah perbatasan. Kedua, ancaman radikalisme dan terorisme, ketiga soal bencana alam, kemudian juga soal ancaman siber dan ancaman spionase, lima adalah soal adanya pencurian alam," ujar Beni dalam diskusi bersama KontraS, Senin, 20 Februari 2023.

Dengan ditambahnya Kodam ke beberapa provinsi, kata dia, juga membebani anggaran ke depanya "Tentu pasti ada konsumsi anggaran dari sisi anggaran sarana prasarana kemudian personil sehingga ini tentu akan jelas pembebanan selain bahwa memang tidak sesuai dengan strategi pertahanan," katanya.

Peneliti Pusat Riset Poltik BRIN, Diandra Mengko, menilai gagasan penambahan Kodam belum sesuai dengan tujuan dan justru bertentangan dengan Reformasi Sektor Keamanan, yaitu efekftivitas, efisiensi, dan akuntabilitas.

"Berbagai wacana perubahan bisa memiliki makna yang baik apabila ditujukan untuk mendorong efektivitas penyelenggaraan keamanan dalam menghadapi dinamika ancaman keamanan kontemporer, mempertimbangkan efisiensi anggaran, serta mendorong akuntabilitas.Wacana yang berkembang selama ini (penambahan kodam), masih mengandung permasalahan pada urgensi, kejelasan rencana, dan masih membutuhkan kajian yang mendalam," ujar Diandra.

Dosen Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Abdul Maasba Magassing mengkhawatirkan penambahan Kodam di Daerah Otonomi Baru atau DOB Papua menimbulkan potensi pelanggaran Hak Asasi Manusia oleh aparat.

“Memang potensi pelanggaran HAM itu pasti ada. Sekarang aja kan banyak pelanggaran gitu, ya kekerasanlah dan sebagainya," tuturnya.

Baca Juga: KSAD Usulkan Penambahan Kodam di Tiap Provinsi, Menhan Prabowo: Sesuai Sishankamrata

Advertising
Advertising

Berita terkait

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

7 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

11 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

11 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

11 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

14 jam lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

15 jam lalu

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

Yusril mengatakan perlu strategi yang jitu untuk menempatkan kadernya sebagai kepala daerah dan kabinet untuk dongkrak suara di pemilu berikutnya

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

1 hari lalu

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Siap Dorong Pemerintahan Prabowo - Gibran Lakukan Legislatif Review

1 hari lalu

Bamsoet Siap Dorong Pemerintahan Prabowo - Gibran Lakukan Legislatif Review

Bambang Soesatyo menegaskan PADIH UNPAD siap membantu pemerintahan Prabowo - Gibran dalam pembangunan hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kabinet Gemuk Prabowo-Gibran Bebani Anggaran

1 hari lalu

Kabinet Gemuk Prabowo-Gibran Bebani Anggaran

Penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo-Gibran harus mempertimbangkan kemampuan fiskal karena bakal membebani anggaran.

Baca Selengkapnya

Santer Isu Prabowo Tambah Kementerian, Rumah Dinas Menteri di IKN Bakal Ditambah?

1 hari lalu

Santer Isu Prabowo Tambah Kementerian, Rumah Dinas Menteri di IKN Bakal Ditambah?

Bagaimana pembangunan rumah tapak jabatan menteri di IKN di tengah bergulirnya isu penambahan kementerian di kabinet Prabowo?

Baca Selengkapnya