Soekarno atau Sukarno, Mana yang Benar? Ini Permintaan Bung Karno Penulisan Namanya

Sabtu, 18 Februari 2023 13:01 WIB

Soekarno Presiden pertama Indonesia di Jakarta, saat para fotografer meminta waktu untuk memfotonya Presiden Sukarno tersenyum, dengan mengenakan seragam dan topi, sepatu juga kacamata hitam yang menjadi ciri khasnya. Sejarah mencatat sedikitnya Tujuh Kali Soekarno luput, Lolos, Dan terhindar dari kematian akibat ancaman fisik secara langsung, hal yang paling menggemparkan adalah ketika Soekarno melakukan sholat Idhul Adha bersama, tiba tiba seseorang mengeluarkan pistol untuk menembaknya dari jarak dekat, beruntung hal ini gagal. (Getty Images/Jack Garofalo)

TEMPO.CO, Jakarta - Mayoritas masyarakat Indonesia menulis nama Presiden Pertama RI Sukarno dengan ejaan “Soekarno”. Bahkan ketika disematkan untuk nama tempat atau lokasi, nama Bung Karno tetap ditulis dengan ejaan “oe”. Misalnya, Jalan Soekarno-Hatta, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dan bahkan monumen Sukarno di Meksiko pun dieja dengan Soekarno Parque.

Putra bungsu Bung Karno, Guruh Soekarno Putra, menjelaskan alasan mengapa nama ayahnya kerap ditulis dengan ejaan Soekarno. Padahal ejaan tersebut merupakan ejaan bahasa kolonial Belanda. Guruh mengatakan, pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, nama besar Sukarno kerap dipolitisasi untuk menggaet dukungan dari para pemuja sang Putra Fajar.

“Supaya masyarakat mengetahui. Soal nama di dunia politik itu bisa diolah-olah atau digoreng-goreng,” kata Guruh, Selasa, 10 November 2015 kepada Tempo.

Lantas, bagaimana sebenarnya penulisan nama Presiden Pertama RI Sukarno ini? Sukarno atau Soekarno?

Bung Karno menyebut namanya dengan ejaan Sukarno. Hal itu dia ungkapkan saat diwawancarai wartawan Jerman pada September 1965. Dalam sebuah video, Proklamator Kemerdekaan RI itu protes kala mengetahui namanya ditulis dengan ejaan Soekarno. “Tapi kenapa kamu tulis nama saya dengan ejaan ‘OE’?” tanya Bung Karno menggunakan Bahasa Jerman.

Advertising
Advertising

Wartawan itu pun menjawab, bahwa terakhir kali mereka bertemu, Bung Karno menandatangani nama dengan ejaan oe. Sukarno pun menegaskan bahwa namanya tal lagi ditulis dengan ejaan lama. Setelah Indonesia merdeka, ejaan namanya ganti “SU”. “Tapi nama saya ejaannya dengan ‘SU’,” katanya kepada wartawan itu. Bahkan dia menekankan kata “SU” itu dengan raut serius.

“Ini yang benar!” kata Bung Karno sembari mengetuk sampul buku yang kemungkinan bertuliskan namanya dengan ejaan “Su”. Kemudian Sukarno mengetuk sampul buku lain yang mungkin ejaan namanya bertuliskan Soekarno. “Ini tidak benar!” kata dia.

Apa alasan Sukarno menggantikan ejaan namanya setelah Indonesia merdeka ini?

Dalam wawancara dengan Cindy Adams, Bung Karno mengungkapkan alasan mengubah ejaan namanya. Pernyataan itu Cindy ungkap dalam buku biografi, Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia. Menurut Sukarno, ejaan “oe” adalah peninggalan Belanda. Sebab itu, ia tak mau lagi menggunakan setelah Indonesia merdeka.

“Karena itulah maka Sukarno menjadi namaku yang sebenarnya dan satu-satunya,” kata Bung Karno.

Sementara itu, Pemerintah Orde Baru, kata Guruh, juga ikut andil dalam penulisan nama Sukarno menjadi Soekarno. Menurut Guruh, kebiasaan presiden kedua RI menulis namanya Soeharto, bukan Suharto, ikut mengubah persepsi masyarakat terhadap penulisan nama Sukarno.

“Nama Bung Karno oleh wartawan kembali ditulis Soekarno. Sebagai warga Indonesia Bung Karno mengamanatkan untuk menganut Sumpah Pemuda butir ketiga, menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia,” katanya.

Pilihan Editor: Kenapa Nama Presiden Sukarno Sering Ditulis Soekarno?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

6 hari lalu

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

Mengenang Umar Kayam, pemeran Sukarno dalam film Pengkhianatan G30S/PKI. Kakek Nino RAN ini seorang sastrawan dan Guru Besar Fakultas Sastra UGM.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

7 hari lalu

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

8 hari lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya

54 Tahun Prananda Prabowo, Profil Putra Megawati dan Perannya di PDIP

11 hari lalu

54 Tahun Prananda Prabowo, Profil Putra Megawati dan Perannya di PDIP

Prananda Prabowo putra Megawati Soekarnoputri, organisatoris PDIP yang pernah dipuji Jokowi, genap berusia 54 tahun pada 23 April 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

11 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

13 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

15 hari lalu

Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

Patung Kuda Arjuna Wijaya di Jalan Medan Merdeka Jakarta kerap jadi sentral unjuk rasa. Terakhir demo pendukung 01 dan 02 terhadap sengketa pilpres.

Baca Selengkapnya

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

16 hari lalu

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.

Baca Selengkapnya

Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

16 hari lalu

Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dibangun pada 1972 dan diresmikan pada 20 April 1975, berawal dari ide Tien Soeharto.

Baca Selengkapnya

Bandara Soekarno - Hatta Peringkat 28 Terbaik Dunia, Nomor 5 Kategori 70 Juta Penumpang

17 hari lalu

Bandara Soekarno - Hatta Peringkat 28 Terbaik Dunia, Nomor 5 Kategori 70 Juta Penumpang

Skytrax menetapkan Bandara Soekarno - Hatta peringkat 28 terbaik dunia 2024.

Baca Selengkapnya