Kepala BKKBN Angkat Bicara Soal Childfree, Ungkap Dua Dampak
Reporter
Tika Ayu
Editor
Juli Hantoro
Jumat, 17 Februari 2023 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN Hasto Wardoyo turut mengomentari fenomena childfree yang tengah santer menjadi perbincangan generasi muda. Menurut Hasto, fenomena tersebut memiliki dua dampak bagi kehidupan.
Pertama, pilihan hidup tanpa anak atau childfree jika dipahami lebih dalam lagi kata Hasto dapat menyebabkan krisis demografi. Alasannya terdampaknya pada ketidakseimbangan populasi muda dengan populasi tua.
"Jelas akan mengancam demografi, krisis demografi terjadi karena sebentar lagi orang tua jumlahnya sebanyak," ucapnya saat ditemui dalam acara Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting, Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan, Kekerasan dalam Rumah Tangga, serta Mengantisipasi Bencana di Jakarta pada Kamis, 16 Februari 2023.
Hasto mengatakan dampak kedua yaitu, keberadaan jumlah lansia berjumlah banyak ditambah dengan kondisi kelompok muda tidak produktif akan berprevalensi terhadap krisis ekonomi.
"Apalagi yang muda tidak produktif dan yang tua banyak sedangkan yang tua rata-rata pendidikannya 8,3 tahun," ujarnya
Tak hanya itu saja, Hasto juga mengatakan childfree akan memicu berbagai masalah dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara, yang turut berujung pada ramainya pengangguran.
"Aada semuanya mengancam pertumbuhan ekonomi negara," kata dia.
Namun melihat kondisi terkini, Hasto memperkirakan di Indonesia sendiri tampaknya jauh dari wacana child free, bahkan kata Hasto butuh 50 tahun Indonesia sampai di tahap tersebut.
"Tapi saya yakin Indonesia tidak akan terjadi, masih butuh waktu 50 tahun dari sisi demografi," katanya.
Tak lupa disinggung dari sisi kesehatan, Hasto mengatakan individu khususnya perempuan yang memilih child free juga dibayangi sejumlah penyakit termasuk Kanker.
"Jangan merasa kalau saya tidak pernah melahirkan itu saya akan sehat, saya akan bebas, saya akan hebat. Tidak, karena beberapa penyakit justru sembuhnya karena hamil," ucapnya.
Hasto mengatakan, diantaranya penyakit endometrium atau nyeri haid dapat sembuh jika seseorang mengalami proses kehamilan. Disebut juga orang yang tidak pernah hamil birisiko mengidap miom.
"Orang yang tidak pernah hamil tapi badan dia gemuk, kemudian tensinya tinggi terus kena diabetes cenderung kena penyakit kanker endometrium," ujar Hasto.
Lalu kata Hasto, orang yang tidak pernah menyusui juga berisiko terancam terkena kanker payudara.
"Jangan dianggap Tuhan itu membuat orang mereproduksi itu tidak bukan dengan tujuan, ternyata ada tujuannya itu karena orang itu bereproduksi maka sehat," kata dia.
Pilihan Editor: Wapres Ma'ruf Amin Tak Setuju Pandangan Childfree, Apakah Itu?