TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini, wacana childfree menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat setelah influencer, Gita Savitri secara terbuka memutuskan untuk tidak memiliki anak. Merespons hal tersebut, Wakil Presiden, Ma’ruf Amin.
Menuturkan bahwa esensi pernikahan adalah memiliki keturunan sehingga manusia bisa berkembangbiak dan mengeola bumi. "Pernikahan dimaksudkan untuk mengembangbiakkan manusia. Melalui pernikahan agar manusia berkembang dan terus bisa mengelola bumi sampai kiamat," kata Ma'ruf Amin dilansir Tempo pada Jumat, 10 Februari 2023.
Menurutnya, konsep gaya hidup childfree tersebut juga bertolak belakang dengan salah satu program pemerintah yaitu untuk menekan angka stunting atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Salah satu fungsi dari pernikahan diselenggarakan salah satunya untuk memiliki keturunan yang akan menjadi generasi penerus Tanah Air untuk menyambut bonus demografi ke depan.
“Bahkan, dalam program penanggulangan stunting tidak ada program dengan tidak punya anak. Tentu apa namanya itu, childfree? Ya, jadi itu tidak ada. Karena pernikahan itu kan memang dimaksudkan untuk mengembangbiakan manusia agar bisa mengelola bumi ini sampai ke batas waktu terakhirnya sampai kiamat,” kata dia, dikutip dari Youtube Sekretariat Wapres, Jumat 10 Februari 2023.
Arti Childfree
Childfree adalah gaya hidup yang mengacu sebuah keputusan seseorang atau pasangan untuk tidak mempunyai keturunan, baik kandung, mengadopsi anak, atau lainnya. Pada dasarnya, childfree adalah wujud kebebasan untuk memilih. Akan tetapi tidak jarang, istilah ini disamakan dengan childness, padahal keduanya berbeda.
Melansir shedefined.com.au, childness adalah istilah untuk menjelaskan seseorang yang ingin memiliki anak tetapi tak bisa karena keadaan, seperti orang yang berjuang melawan kemandulan atau mereka yang telah menyelesaikan ketidaksuburannya dengan memutuskan untuk tidak memiliki anak. Childfree juga dikenal dengan istilah lain, seperti childfree by choice atau childless by choice.
Istilah childfree lebih familiar di kalangan feminis atau agenda-agenda feminisme. Dalam feminisme, peran laki-laki dan perempuan adalah setara baik itu di dalam maupun di luar rumah, termasuk persoalan keturunan. Keputusan childfree membuat perempuan memiliki kebebasan untuk menjadi seorang ibu atau mengalami proses kehamilan hingga melahirkan.
Bebeerapa perempuan memilih untuk childfree dengan berbagai alasan dengan pertimbangan matang. Contoh pertimbangan perempuan yang memilih untuk childfree adalah persoalan fasilitas layak untuk anak, keuangan atau finansial, pekerjaan yang mengharuskan pindah lokasi, serta lingkungan yang tidak mendukung.
Walaupun demikian, fenomena childfree di Indonesia belum mengkhawatirkan. Hal ini disampaikan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) karena hasil Long Form Sensus Penduduk 2020 menunjukkan angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) Indonesia masih berada pada angka 2,18 poin.
Pilihan Editor: Keputusan Childfree Tak Selalu Permanen, Bisa Saja Kelak Berubah
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.