PDIP Terus Desak Menteri Nasdem Mundur, Hasto Kristiyanto: Tak Akan Koalisi dengan Partai Suka Impor
Reporter
Eiben Heizar
Editor
S. Dian Andryanto
Minggu, 5 Februari 2023 10:47 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengaku bahwa PDIP tidak khawatir ketinggalan gerbong dalam pencarian koalisi menjelang Pilpres 2024.
Hasto menyatakan bahwa PDIP masih mempertimbangkan banyak hal, seperti momentum, kesesuaian ideologi, platform, desain mada depan, dan cara pandang terhadap masa depan. Selain itu, Hasto menegaskan bahwa partainya enggan berkoalisi dengan partai yang suka impor.
“Kalau terhadap partai yang sukanya impor, ini enggak cocok buat PDIP. Kita lebih cenderung bekerja sama dengan partai yang memiliki kesamaan ideologi dan platform serta agenda bagi masa depan,” kata Hasto Kristiyanto di Sekolah Partai PDIP, Jumat, 3 Februari 2023.
Walau Hasto tidak menyebut partai yang dimaksud, tetapi politikus PDIP lainnya, Djarot Syaiful Hidayat pernah menyoroti kinerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang belum membawa Indonesia swasembada pangan. Djarot juga menyoroti kedatangan impor beras sebanyak 500 ribu ton. Seperti diketahui, Syahrul merupakan menteri yang berasal dari Partai Nasdem
Baca: Sindir NasDem, PDIP: Capres Kami Kader yang Berprestasi Bukan yang Pintar Berpoles Diri
Berulangkali Menyinggung Nasdem
Sebelumnya, Hasto pernah menyinggung Nasdem berkaitan soal partai pengusung calon presiden 2024 yang secara gamblang merupakan antitesa Jokowi. Menurut Hasto, harus ada kesadaran politik untuk menarik diri dari pemerintahan seharusnya muncul dari partai ini. Selain itu, Hasto juga pernah menyoroti deklarasi Nasdem yang menjadikan Anies Baswedan sebagai calon presiden. Hasto menyebut bahwa sikap Nasdem tersebut merupakan hal yang kontradiktif.
“Seyogyanya jangan sampai kemudian mencalonkan seseorang yang punya pandangan kebijakan berbeda dengan Pak Jokowi. Ini akan kontradiktif,” kata Hasto.
PDIP Terus Desak Menteri NasDem Mengundurkan Diri
Berikut sejumlah pernyataan pengurus PDIP yang mendesak menteri-menteri Jokowi dari Nasdem untuk mengundurkan diri.
1. Tak hanya kinerja tapi juga partai
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengusulkan agar Jokowi mengevaluasi dan mereshuffle dua menteri dari Partai Nasdem. Keduanya yaitu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.
Menurutnya, usulan tersebut tidak hanya didasarkan pada kinerjanya. Asal partai menteri tersebut, kata dia, juga mempengaruhi usulan reshuffle. “Satu kinerjanya, dua termasuk partainya. Kalau memang gentle betul sudah seperti itu, akan lebih baik untuk menteri-menterinya mengundurkan diri,” kata Djarot, Selasa, 3 Januari 2023.
2. PDIP sebut menteri dari NasDem tak cocok dengan kebijakan Jokowi
Djarot juga menilai menteri NasDem agak tidak cocok dengan kebijakan Jokowi. Pasalnya, di sisi lain NasDem mengusung Anies yang dinilai sebagai sosok antitesa Jokowi. “Rupanya mungkin agak tidak cocok dengan kebijakan pak Jokowi, termasuk yang disampaikan adalah sosok antitesis Pak Jokowi,” katanya.
Djarot mengatakan mitra kerjanya di Komisi IV, yakni Kementerian Pertanian dan Kementerian LHK belum mampu membantu Presiden. Dia mencontohkan kinerja Menteri Syahrul yang belum membawa Indonesia swasembada pangan. Alih-alih berdikari, dia menyebut harga beras naik. Ditambah lagi, beras impor juga baru datang sebanyak 500 ribu ton.
“Ada beberapa alasan kenapa Menteri Pertanian dan LHK perlu dievaluasi, juga terkait dengan Partai NasDem yang sudah mendahului mendeklarasikan capresnya,” katanya.
3. PDIP sebut Partai NasDem harus sadar diri
“Tentu ada landasan konstitusional yang sudah seharusnya ketika mencalonkan seseorang yang berbeda, muncul kesadaran politik untuk menarik diri,” kata Hasto Kristiyanto usai acara Refleksi Akhir Tahun 2022 DPP PDIP, Jumat, 30 Desember 2022.
4. Isu reshuffle berhembus, PDIP usul Jokowi evaluasi menteri dari NasDem
Isu Jokowi akan lakukan reshuffle kabinet menjadi momen bagi PDIP menyudutkan NasDem. Hasto pada akhir Desember lalu meminta Jokowi mengevaluasi dua menteri NasDem di kabinet. Pernyataan Hasto ini memperkuat statement Djarot sebelumnya yang juga meminta Jokowi mengevaluasi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar. Keduanya dinilai tak sejalan dengan kebijakan Jokowi.
5. PDIP sebut Partai NasDem akan lepas dari pemerintahan Jokowi
Kritik pedas dari PDIP untuk NasDem berawal ketika “Partai Biru” itu mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024. Hasto menyebut bendera biru, yang dalam hal ini ditujukan kepada NasDem, bakal robek dari pemerintahan. Pasalnya partai biru itu mendeklarasikan capres lain sementara pemerintahan Jokowi masih berlangsung.
Meski tak secara gamblang menyebut nama NasDem, namun satu-satunya partai yang saat itu sudah mendeklarasikan capres untuk 2024 hanyalah partainya Surya Paloh itu.
“Dengan pertimbangan seperti itu, maka (partai pengusung Jokowi) seyogyanya jangan sampai kemudian mencalonkan seseorang yang punya pandangan kebijakan berbeda dengan Pak Jokowi. Ini akan kontradiktif,” kata Hasto Kristiyanto.
EIBEN HEIZIER I HENDRIK KHOIRUL M I SDA
Baca juga: PDIP Desak Menteri Nasdem Direshuffle, Ahmad Ali Singgung Korupsi Bansos Kader Partai Banteng
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.