Kasus Penembakan Warga Dogiyai, Papua Tengah, Dilaporkan ke Komnas HAM

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Febriyan

Selasa, 31 Januari 2023 01:10 WIB

Komnas HAM Soroti Kasus Kekerasan Hingga Kerusuhan di Papua

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah masyarakat Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, mendatangi kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Jakarta Pusat, pada Senin, 30 Januari 2023. Mereka melaporkan kasus penembakan warga Dogiyai bernama Yulianus Tebai hingga tewas pada 21 Januari 2023.

"Kami menuntut Komnas HAM untuk membentuk tim gabungan pencari fakta," kata Talis, koordinator tim pelapor di Kantor Komnas HAM.

Talis datang ke kantor Komnas HAM dengan sejumlah rekannya dan didampingi oleh aktivis Papua, Ambrosius Mulait. Mereka awalnya berorasi di depan gedung Komnas HAM, lalu perwakilan masuk ke dalam untuk membuat pengaduan resmi.

Dalam pengaduan ini, Talis menyatakan penembakan terhadap Yulianus dilakukan oleh anggota kepolisian. Dia menyertakan bukti berupa kronologi kejadian versi korban yang sengaja dibuat untuk mengimbangi kronologi versi polisi. Talis dan kawan-kawannya pun diterima oleh Gabriel, analis pengaduan Komnas HAM.

Komnas HAM akan menelaah laporan tersebut

Gabriel menyebut pengaduan dari Talis dan kawan-kawan akan masuk ke bagian pemantauan dan penyelidikan di Komnas HAM. Dia menyatakan komisi akan mengecek lagi bukti-bukti yang disampaikan oleh pelapor.

"Perlu ditelaah," kata dia.

Pelapor sebut penembakan dilakukan anggota polisi

Advertising
Advertising

Dalam bukti yang disampaikan ke Komnas HAM, ada beberapa kesimpulan yang disampaikan Talis atas kejadian ini. Pertama, peristiwa Mapia Dogiyai berdarah ini telah menewaskan seorang warga sipil atas nama Yulianus Tebai yang ditembak mati di Kampung Tugomani saat menuju ke kebunnya. Yulianus, menurut Talis, berprofesi sebagai anggota honorer di Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP di Dogiyai. Selain itu, tiga orang warga sipil ditembak dan mengalami luka-luka.

Kedua, menurut dia, pasar dan rumah kios para pedagang yang tak ada hubungan dengan kasus penembakan dibakar oleh oknum tertentu yang mengakibatkan sebagian warga kehilangan tempat tinggal dan terjadi pengungsian dari kampung Bomomani, Dogiyai, ke Nabire.

Ketiga, mereka menilai peristiwa penembakan terhadap warga sipil merupakan tindakan pembunuhan di luar hukum yang merupakan tindakan pelanggaran HAM. Mereka menyatakan para pelaku adalah aparat kepolisian yang bertugas di Polres Paniai dan Dogiyai.

"Telah melanggar hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak atas rasa aman, hak kebebasan pribadi, pikiran dan hati nurani para korban," demikian kesimpulan laporan mereka.

Atas kejadian ini, mereka meminta Komnas HAM membentuk tim pencari fakta untuk menyelidiki kasus pelanggaran HAM yang terjadi dalam peristiwa Mapia Dogiyai berdarah ini. Kemudian, mereka juga meminta Kapolri dan Kapolda Papua untuk menangkap dan memeriksa anggota Polres Dogiyai yang menewaskan Yulianus Tebai, dan korban sipil lainnya.

Cerita versi polisi

Berdasarkan laporan versi polisi, kericuhan di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah terjadi pada Sabtu, 21 Januari 2023. Kapolres Dogiyai Komisaris Samuel D. Tatiratu menyatakan kejadian itu bermula dari pemalakan yang dilakukan sekelompok pemuda terhadap sopir truk pada tengah hari, sekitar pukul 13.00 WIT. Para pemuda itu disebut dipengaruhi minuman beralkohol.

"Saat pemalakan, tiba-tiba terjadi penembakan yang mengenai korban Yulianis Tebai hingga meninggal," kata Samuel, Sabtu malam, 21 Januari 2023.

Menurut dia, polisi yang mendapat laporan adanya pemalakan kemudian menuju tempat kejadian perkara, namun setibanya di lokasi, korban ditemukan telah meninggal.

Polisi, kata Tatiratu, bernegosiasi dengan keluarga korban yang sudah ada di tempat kejadian perkara untuk membawa Yulianis Tebai ke Puskesmas Bomomami. Setelah dibawa, di tengah jalan rombongan dicegat dan diserang massa menggunakan batu, kayu, dan alat tajam sehingga, kata Tatirati, anggotanya mengambil keputusan untuk mengamankan diri di Polsek Mapia.

"Diduga massa menyerang anggota karena tidak terima adanya warga yang menjadi korban penembakan dan sesaat kemudian terjadi pembakaran di beberapa kios serta pengrusakan terhadap dua kendaraan jenis truk," kata .

Samuel mengatakan, terdapat dua warga sipil yang ikut mengalami luka-luka saat itu, salah satunya sopir truk yang saat itu melintas. Si sopir, menurut dia, menjadi korban penikaman.

Tatiratu mengatakan, kini jenazah korban sudah dibawa pihak keluarga dan anggota polisi masih bersiaga guna mengantisipasi terjadinya aksi susulan.

Pada 12 November 2022 lalu, kerusuhan juga terjadi di Kampung Ikebo, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah. Saat itu massa membakar kawasan Pasar Moanemani. Kericuhan terjadi akibat kecelakaan lalu lintas yang menewaskan seorang anak berusia lima tahun Akibat kerusuhan itu, 121 bangunan ludes terbakar termasuk enam kantor milik Pemda Dogiyai, 20 sepeda motor, dua truk, dan satu ekskavator.

Berita terkait

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

4 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

9 jam lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

10 jam lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

2 hari lalu

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

Deplu Amerika Serikat telah menetapkan 5 unit keamanan Israel melakukan pelanggaran berat HAM sebelum pecah perang di Gaza

Baca Selengkapnya

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

4 hari lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden?

7 hari lalu

Apa Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden?

Prabowo-Gibran resmi ditetapkan menjadi presiden dan wakil presiden terpilih oleh KPU. Berikut pemberitaan media asing soal penetapan itu.

Baca Selengkapnya

AS Jatuhkan Sanksi kepada Batalion Netzah Yehuda, Apa Tuduhannya?

9 hari lalu

AS Jatuhkan Sanksi kepada Batalion Netzah Yehuda, Apa Tuduhannya?

Amerika Serikat akan menjatuhkan sanksi terhadap batalion Netzah Yehuda Israel atas perlakuan mereka terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Partai Buruh Israel Desak Pembubaran Batalion IDF dengan Sejarah Pelanggaran HAM

10 hari lalu

Pemimpin Partai Buruh Israel Desak Pembubaran Batalion IDF dengan Sejarah Pelanggaran HAM

Pemimpin Partai Buruh Israel mengatakan batalion Netzah Yehuda dalam Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membunuh warga Palestina "tanpa alasan yang jelas".

Baca Selengkapnya

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

10 hari lalu

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

13 hari lalu

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.

Baca Selengkapnya