Komnas HAM Minta Polda Papua Usut Tuntas Penembakan Simpatisan Lukas Enembe

Sabtu, 14 Januari 2023 13:35 WIB

Polisi melepaskan 19 pelaku pelemparan dan penyerangan saat ricuh ketika Gubernur Papua Lukas Enembe diberangkatkan bersama penyidik KPK, dilepaskan setelah ada jaminan Kamis 12 Januari 2023. ANTARA/HO/Humas Polda Papua

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyoroti penanganan kericuhan akibat penangkapan Lukas Enembe pada Selasa 10 Januari 2023 lalu. Atnike meminta agar Kepolisian Daerah Papua mengusut tuntas penembakan yang dilakukan oleh aparat dalam kejadian tersebut.

“Meminta Kapolda Papua untuk melakukan proses hukum guna mengungkap kematian satu orang warga sipil dan dua warga luka-luka,” kata Atnike pada Sabtu, 14 Januari 2023.

Selain itu, Atnike meminta agar seluruh aparat hukum tidak menggunakan kekuatan berlebihan dalam mengendalikan aksi massa. Ia menambahkan Komnas HAM berharap agar aparat menggunakan pendekatan yang lebih humanis.

Baca juga: Lukas Enembe Ditangkap saat Makan Siang di Dekat Markas Brimob Papua

“Sebagaimana pernyataan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang kami apresiasi, agar aparat menggunakan pendekatan yang lebih manusiawi terhadap masyarakat,” ujar dia dalam keterangannya.

Advertising
Advertising

Atnike juga meminta kepada Kapolda Papua dan Pangdam XVII Cenderawasih agar segera mengamankan situasi di tanah Papua pascaricuh penangkapan Lukas Enembe. Ia menyebut kepolisian dan TNI agar berkoordinasi dengan tokoh masyarakat supaya pengamanan kondisi di sana lebih humanis.

“Kami mendorong pelibatan tokoh adat, tokoh masyarakat, dan tokoh keagamaan agar menciptakan kondisi yang kondusif berkelanjutan,” kata Atnike.

Kemudian, kata Atnike, Komnas HAM juga mengecam aksi perusakan fasilitas umum yang dilakukan oeh simpatisan Lukas Enembe. Selain itu, kata dia, Komnas HAM mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi

“Kami mengecam perusakan fasilitas umum seperti sekolah dan kantor pemerintahan. Karena itu kami mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi sentimen negatif yang memperkeruh keadaan,” ujarnya.

Penangkapan Lukas Enembe dilakukan oleh KPK pada 10 Januari 2023. Lukas ditangkap oleh KPK karena sering mangkir dari pemeriksaan dengan alasan sakit. Namun setelah mengamati gerak-gerik Enembe dalam beberapa waktu terakhir, KPK mendapat informasi Enembe hendak melarikan diri dari hukum. Pada akhirnya, Enembe ditangkap di Rumah Makan AG di dekat Bandara Sentani. Disebut-sebut, Enembe hendak berpergian ke Distrik Mamit, Kabupaten Tolikara.

Lukas Enembe tiba di Jakarta sekitar pukul 20.45 WIB di Bandara Soekarno-Hatta. Ia langsung dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta. Disana, Lukas Enembe sempat bermalam selama dua malam untuk pemeriksaan kesehatan. Hingga pada akhirnya, Lukas Enembe dibawa ke Gedung Merah Putih KPK pada Kamis 12 Januari 2023 untuk menjalani proses pemeriksaan dengan tim penyidik.

Sebelum ditahan oleh komisi antirasuah, Lukas Enembe telah ditetapkan terlebih dahulu sebagai tersangka kasus suap oleh KPK. Dia bersama sang penyuap yang merupakan seorang pengusaha, Rijantono Lakka, ditetapkan tersangka pada 5 Januari 2023 lalu.

Lukas diduga menerima duit senilai Rp1 miliar dari Rijantono agar perusahaan miliknya bisa menang tender dalam pengerjaan sejumlah proyek pembangunan jangka panjang. Dalam kesepakatannya, Lukas dan sejumlah pejabat di Provinsi Papua disebut-sebut akan menerima bagian proyek sebesar 14 persen keuntungan setelah dipotong pajak.

Pascapenangkapan, sejumlah simpatisan Lukas Enembe melakukan aksi penolakan yang berujung dengan kericuhan. Kericuhan tersebut terjadi di Mako Brimob Polda Papua tempat Lukas Enembe ditahan sementara dan Bandara Sentani tempat gubernur Provinsi Papua non aktif tersebut akan diberangkatkan. Dalam aksi tersebut, Polda Papua mengamankan 19 orang. Namun seorang warga diketahui tewas terkena peluru aparat.

Kapolda Papua Mathius D Fakhiri mengatakan pihaknya meminta maaf kepada masyarakat Papua atas jatuhnya korban dalam penanganan kericuhan pasca penangkapan Lukas Enembe. Ia berjanji akan mengungkap penembakan tersebut hingga tuntas.

“Kami mengucapkan permintaaan maaf sebesar-besarnya dan bela sungkawa kepada masyarakat Papua. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Divisi Propam agar masalah ini bisa ditindaklanjuti,” ujar dia pada Rabu 11 Januari 2023.

Baca juga: Penangkapan Lukas Enembe Diwarnai Keributan, Kapolda Papua: Situasi Terkendali

Berita terkait

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

3 hari lalu

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani akui ada anggota TNI-Polri jual amunisi ke KKB. Berikut beberapa kasusnya.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah Mahal, Komnas HAM Bakal Audit Kampus soal Hak atas Pendidikan

5 hari lalu

Biaya Kuliah Mahal, Komnas HAM Bakal Audit Kampus soal Hak atas Pendidikan

Kenaikan biaya kuliah terjadi di sejumlah perguruan tinggi negeri dan menimbulkan reaksi keras dari mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Soroti Potensi Konflik Berbasis Diskriminasi Etnis di Pilkada 2024

5 hari lalu

Komnas HAM Soroti Potensi Konflik Berbasis Diskriminasi Etnis di Pilkada 2024

Komnas HAM akan menggunakan UU Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dalam melakukan pengawasan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Aktivis Papua Apresiasi Pangdam Cenderawasih dan Kapolda Berhasil Pertahankan Situasi Kondusif

8 hari lalu

Aktivis Papua Apresiasi Pangdam Cenderawasih dan Kapolda Berhasil Pertahankan Situasi Kondusif

Aktivis itu berharap kerja sama masyarakat dan aparat keamanan terus ditingkatkan guna menciptakan lingkungan aman dan damai bagi semua warga Papua.

Baca Selengkapnya

TNI Pakai Istilah OPM, Polri Nyatakan Tetap akan Sebut KKB

10 hari lalu

TNI Pakai Istilah OPM, Polri Nyatakan Tetap akan Sebut KKB

Polri menyatakan tetap akan memakai penyebutan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap kelompok yang mengupayakan kemerdekaan Papua.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

15 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

16 hari lalu

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

Komnas HAM mengingatkan agar pasukan tambahan yang dikirimkan ke Intan Jaya sudah berpengalaman bertugas di Papua.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

16 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

17 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

17 hari lalu

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

TNI-Polri akan kirim pasukan tambahan imbas serangan TPNPB pada 30 April dan 1 Mei 2023 di Intan Jaya

Baca Selengkapnya