AHY Sebut Koalisi Perubahan Mesti Punya Pasangan Bawa Kans Menang

Kamis, 12 Januari 2023 15:08 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato kebangsaan dalam rapat pimpinan nasional (Rapimnas) 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat, 16 September 2022. Dalam pidato kebangsaan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut sedang intens dengan 2 partai terkait rencana koalisi dan strategi Partai Demokrat dalam pemenangan pemilu 2024, serta membahas isu-isu nasional. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY mengaku bersepakat dengan Partai NasDem bahwa tidak boleh ada pihak yang memaksakan kehendak dalam pembentukan Koalisi Perubahan. Selain Demokrat dan NasDem, koalisi ini rencananya juga digawangi oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

AHY mengibaratkan tidak boleh ada partai yang memaksakan sosok A. Pun sebaliknya. Menurut dia, tidak boleh juga ada partai yang serta-merta melarang sosok A.

“Kami sepakat untuk tidak seperti itu sepertinya, jadi kami ingin ketemu pada konsensus. Apa konsensus itu? Kita ingin koalisi ini mendapatkan restu dari Allah dan bisa menghadirkan kemenangan,” kata AHY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Kamis, 12 Januari 2023.

Menurut AHY, koalisi yang tengah dibentuk partainya bersama NasDem dan PKS ini diharapkan bisa jadi poros alternatif yang membawa aspirasi masyarakat Indonesia.

Oleh sebab itu, alih-alih memaksakan kehendak, ia menyebut ketiga partai Koalisi Perubahan mesti bisa meyakinkan masyarakat bahwa pasangan yang diusung merepresentasikan perubahan dan perbaikan.

“Saya ulangi, pasangan yang benar-benar merepresentasi gerakan perubahan dan perbaikan dan harus bisa membawa kans kemenangan yang paling besar, itu yang menjadi konsensus,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Ketiga partai Koalisi Perubahan tengah sibuk mematangkan rencana pembentukan koalisi. Mereka disebut-sebut telah bersepakat menjagokan Anies Baswedan sebagai capres 2024. Adapun bahasan soal pendamping Anies disinyalir menjadi bahasan alot, sehingga koalisi tak kunjung dideklarasikan.

Koalisi Perubahan Bisa Bubar


Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan pembentukan koalisi bukanlah perkara mudah. Ali mengatakan partainya menghindari koalisi transaksional dan mengutamakan adanya kesetaraan.

“Koalisi bukan mudah. Karena yang kita hindari ini transaksional. Kita sedang diskusikan tentang kesetaraan, kesepahaman, tidak ada yang bisa lebih kuat. NasDem berpikir koalisi ini harus punya kesetaraan,” kata Ali kepada Tempo, Senin, 17 Oktober 2022.

Ia mencontohkan partainya yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres 2024. Menurut dia, Anies merupakan sosok profesional dan teknokrat. Ali menyebut jika ada pihak yang memaksakan salah satu sosok menjadi cawapres, maka koalisi ini bisa bubar.

Adapun jika partai yang tergabung dalam koalisi berkukuh mendapatkan imbalan atau memasukkan kepentingannya, Ali menyebut koalisi ini bakal bersifat transaksional. Menurutnya, calon mitra yang hendak berkoalisi mesti mengusung nilai yang sama dengan NasDem bahwa partai hanya alat untuk memfasilitasi pemimpin bangsa.

“Misal semua merasa harus dapat sesuatu? Transaksional terjadi. Ini lebih baik kita bicarakan lebih awal. Koalisi ini hanya bisa terjadi kalau pemahamannya sama, partai jadi fasilitator, memfasilitasi dan sebagai sarana sirkulasi kekuasaan untuk negeri ini,” ujarnya.


Baca: AHY Ingin Koalisi dengan Nasdem dan PKS Langsung Deklarasi Capres Cawapres

Berita terkait

Youtuber Ridwan Hanif Daftar Penjaringan Bakal Calon Bupati Klaten 2024 di PKS

1 jam lalu

Youtuber Ridwan Hanif Daftar Penjaringan Bakal Calon Bupati Klaten 2024 di PKS

Youtuber, Ridwan Hanif mendaftarkan diri mengikuti penjaringan sebagai bakal calon bupati (cabup) dalam Pilkada Klaten 2024 melalui PKS

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

5 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Ditemui Golkar, PKS Buka Peluang Koalisi di Pilkada Jakarta

17 jam lalu

Ditemui Golkar, PKS Buka Peluang Koalisi di Pilkada Jakarta

Kolaborasi yang dimaksud Mabruri, ialah PKS tak mampu bekerja sendirian untuk membangun Jakarta lebih baik lagi ke depannya.

Baca Selengkapnya

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

1 hari lalu

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

Baleg DPR siapa menteri yang ditunjuk presiden untuk membahas RUU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

1 hari lalu

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

Syahrul Yasin Limpo enggan berkomentar soal hubungannya dengan CEO PT Mulia Knitting Factory sekaligus Wabendum NasDem Hanan Supangkat.

Baca Selengkapnya

PKS Bakal Umumkan Nama yang Diusung di Pilkada Jakarta pada Juni

1 hari lalu

PKS Bakal Umumkan Nama yang Diusung di Pilkada Jakarta pada Juni

PKS bakal mengumumkan nama yang mereka usung di Pilkada Jakarta sekitar satu sampai dua bulan lagi.

Baca Selengkapnya

Alasan Demokrat Tolak Usulan Politik Uang Dilegalkan dalam Pilkada 2024

1 hari lalu

Alasan Demokrat Tolak Usulan Politik Uang Dilegalkan dalam Pilkada 2024

Partai Demokrat menolak usulan agae politik uang atau money politics dilegalkan pada Pemilihan Kepala Daerah alias Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Dede Yusuf Ungkap Alasan Enggan Maju Pilkada 2024

1 hari lalu

Dede Yusuf Ungkap Alasan Enggan Maju Pilkada 2024

Politikus Partai Demokrat Dede Yusuf lebih memilih menjadi anggota DPR RI dibanding maju Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Seperti PDIP, PKS Setujui Revisi UU Kementerian Negara dengan Catatan

2 hari lalu

Seperti PDIP, PKS Setujui Revisi UU Kementerian Negara dengan Catatan

Hari ini, Rapat pleno Baleg DPR menyepakati pengambilan keputusan atas hasil penyusunan revisi UU Kementerian Negara menjadi usul inisiatif DPR.

Baca Selengkapnya

Profil Indira Chunda Thita, Putri Syahrul Yasin Limpo yang Minta Rp 21 Juta ke Kementan untuk Beli Sound System

2 hari lalu

Profil Indira Chunda Thita, Putri Syahrul Yasin Limpo yang Minta Rp 21 Juta ke Kementan untuk Beli Sound System

Indira Chunda Thita, putri Syahrul Yasin Limpo, memulai karir politik di PAN sebelum melompat ke Partai NasDem.

Baca Selengkapnya