Hari Ini 2 Tahun Lalu, Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Renggut 62 Korban Jiwa

Rabu, 11 Januari 2023 11:01 WIB

Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air SJ182. Instagram Angkie Yudistia

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 9 Januari 2021, sebuah kecelakaan pesawat tragis terjadi di perairan Kepulauan Seribu. Pesawat tersebut beridentitas Sriwijaya Air SJ 182 yang membawa 62 orang yang terdiri atas 12 awak kabin, 40 penumpang dewasa, 7 penumpang anak, dan 3 bayi. Dalam kecelakaan ini, tidak ada satu pun penumpang yang selamat.

Kecelakaan pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan Sriwijaya Air SJ-182 berawal pada 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB yang dinyatakan hilang. Kabar ini tersiar setelah pesawat jenis Boeing 737-500 itu lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36. Pesawat dengan rute Jakarta-Pontianak diperkirakan jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

Baca: 27 Ahli Waris Korban Sriwijaya Air SJ 182 Belum Terima Kompensasi, Ini Kilas Bali Kecelakaan

Dilansir berbagai sunber, pada 14.37, pesawat terbang pada ketinggian 1.700 kaki dan melakukan kontak dengan Jakarta Approach Terminal Control Area. Pada 14.37, pesawat diizinkan untuk naik ke ketinggian 29.000 kaki. Namun, pesawat keluar jalur menuju ke barat laut, jalur yang tidak mengarah ke tujuan semestinya. Pihak Air Traffic Control (ATC) menanyakan ke pilot mengenai arah terbang pesawat. Namun, dalam hitungan detik, pesawat hilang dari radar.

Setelah itu, manajer operator bergegas melaksanakan koordinasi dengan Basarnas, bandara tujuan, dan instansi terkait. Melansir Flightradar24.com, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 anjlok ke sepuluh ribu kaki dalam satu menit setelah empat menit setelah lepas landas. Kontak terakhirnya dengan pemandu lalu lintas udara adalah pada pukul 14.40 WIB. Pesawat dilaporkan menukik ke Laut Jawa.

Advertising
Advertising

Sejumlah barang ditemukan di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. Barang-barang yang ditemukan berupa puing-puing pesawat, potongan pakaian, barang elektronik, dan beberapa kabel.

Selain itu, bahan bakar pesawat juga dilaporkan di sejumlah lokasi. Dalam rangka pencarian korban, Pemerintah menggandeng sejumlah pihak, seperti Basarnas, TNI, Polri, dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Bantuan dari National Trasnportation Safety Board atau Badan Keselamatan Amerika Serikta turut membantu dalam proses pencarian korban. Sampai hari ini, penyebab kecelakaan masih diinvestigasi oleh KNKT.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca juga: 4 Fakta Perkembangan Baru Investagsi Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

2 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

3 hari lalu

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.

Baca Selengkapnya

Ungkap Hasil Visum Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Sebut Ada Luka di Dada dan Leher

7 hari lalu

Ungkap Hasil Visum Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Sebut Ada Luka di Dada dan Leher

Polda Metro Jaya mengungkap hasil visum terhadap mayat perempuan berinisial R yang ditemukan di Pulau Pari,

Baca Selengkapnya

Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan Pedagang Nasi Goreng di Cilincing hingga Tewas ketika Sembunyi di Kepulauan Seribu

8 hari lalu

Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan Pedagang Nasi Goreng di Cilincing hingga Tewas ketika Sembunyi di Kepulauan Seribu

Polsek Cilincing, Jakarta Utara, meringkus MM alias Buncing, pelaku pembacokan pedagang nasi goreng AF, 25 tahun, hingga tewas di Kepulauan Seribu.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Beruntun di KM 58 Tol Cikampek, Pakar Transportasi Soroti Travel Gelap

11 hari lalu

Kecelakaan Beruntun di KM 58 Tol Cikampek, Pakar Transportasi Soroti Travel Gelap

KNKT telah mengungkapkan, mobil Gran Max penyebab kecelakaan beruntun di Tol Jakarta-Cikampek KM 58 adalah travel gelap.

Baca Selengkapnya

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

14 hari lalu

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

KNKT memiliki investigator dan sekretariat untuk membantu proses investigasi kecelakaan di Indonesia, termasuk di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

KNKT Soroti 3 Isu Keselamatan di Insiden Kecelakaan Tol KM 58 Cikampek

15 hari lalu

KNKT Soroti 3 Isu Keselamatan di Insiden Kecelakaan Tol KM 58 Cikampek

KNKT menyimpulkan setidaknya ada tiga isu keselamatan yang dilanggar dalam kecelakaan di Tol KM 58 Cikampek hingga menyebabkan 12 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Terkini: Budi Karya Sebut Salatiga ke Semarang Jadi Titik Krusial Arus Balik, Sumber Cuan Prajogo Pangestu Orang Terkaya di Indonesia

15 hari lalu

Terkini: Budi Karya Sebut Salatiga ke Semarang Jadi Titik Krusial Arus Balik, Sumber Cuan Prajogo Pangestu Orang Terkaya di Indonesia

Menhub Budi Karya Sumadi menyebut daerah Salatiga hingga menuju Semarang menjadi titik krusial saat arus balik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran Diprediksi Sabtu dan Minggu, Menhub Imbau Masyarakat Berangkat Lebih Awal

15 hari lalu

Arus Balik Lebaran Diprediksi Sabtu dan Minggu, Menhub Imbau Masyarakat Berangkat Lebih Awal

Untuk mengantisipasi kepadatan saat arus balik, Menhub Budi Karya mengimbau pemudik pulang lebih awal sebelum puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Ketua KNKT Sebut Sopir Kelelahan Penyebab Kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Apa Itu KNKT?

15 hari lalu

Ketua KNKT Sebut Sopir Kelelahan Penyebab Kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Apa Itu KNKT?

Ketua KNKT sebut unsur kelelahan sopir menjadi sebab kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek. Ini tugas dan wewenang KNKT.

Baca Selengkapnya