KPK Yakin Penangkapan Lukas Enembe Mendapat Dukungan Masyarakat Papua

Editor

Febriyan

Selasa, 10 Januari 2023 17:57 WIB

Gubernur Papua Lukas Enembe langsung diterbangkan ke Jakarta melalui Manado dengan menggunakan pesawat carter usai ditangkap di Jayapura. Lukas dibawa ke Jakarta dengan mengunakan pesawat carteran Trigana dengan rute Jayapura-Manado-Jakarta. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK meyakini masyarakat Papua mendukung penangkapan Gubernur Lukas Enembe. Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri, menyebut langkah KPK tersebut sejatinya hanya bagian dari penegakan hukum.

"Dan kami yakin masyarakat Papua mendukung upaya-upaya penegakan hukum tindak pidana korupsi," kata Ali pada Selasa 10 Januari 2023.

Ali mengatakan KPK sejatinya telah dua kali melakukan panggilan terhadap politikus Partai Demokrat tersebut. Sehingga, kata dia, penangkapan Lukas sudah sesuai dengan regulasi yang berlaku.

""Kami sudah melakukan pemanggilan secara patut dan sah sebelumnya," kata dia.

Selain itu, Ali mengatakan penangkapan Lukas murni sebagai penegakan hukum. Ia menyebut penangkapan tersebut tidak memiliki muatan politis di dalamnya.

Advertising
Advertising

"Tidak ada kepentingan lain dari KPK selain proses penegakan hukum. Tidak ada kepentingan politik sama sekali. Ini murni penegakan hukum," ujar Ali.

KPK Hormati hak Lukas Enembe

Ali menambahkan KPK telah menghormati hak-hak yang dimiliki oleh Lukas sebagaimana yang dijamin dalam undang-undang. Termasuk, kata dia, memberlakukan asas praduga tak bersalah bagi Gubernur Papua itu.

"Kami junjung tinggi asas praduga tak bersalah, kami penuhi hak-haknya sebagai tersangka seperti ketentuan," kata Ali.

Lukas Enembe secara resmi ditetapkan tersangka oleh KPK atas dugaan kasus suap dan gratifikasi sejumlah proyek pembangunan di Papua. Selain Lukas, KPK telah menetapkan satu orang lainnya dalam kasus ini, yaitu: Rijanto Lakka.

KPK menduga politikus Lukas menerima suap sebesar Rp.1 miliar dari Rijanto Lakka untuk memenangkan tender tiga buah proyek jangka panjang dengan total nilai proyek Rp.41 miliar. Lukas dan sejumlah pejabat Pemprov Papua lainnya juga disebut mendapat bagian 14 persen dari proyek tersebut setelah dipotong pajak.

KPK juga telusuri rekening jumbo Lukas Enembe dan keluarganya

Selain itu, KPK juga tengah menelusuri aliran dana mencurigakan dalam rekening Lukas dan keluarganya. Pusat Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) menyatakan telah menemukan sejumlah transaksi janggal bernilai jumbo. Diantaranya adalah transfer sebesar ratusan miliar ke kasino Marina Bay Sand di Singapura.

KPK telah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap Lukas pada November 2022. Pemeriksaan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua KPK Firli Bahuri dengan ditemani tim penyidik beserta tim dokter.

Hasilnya, KPK menyebut kondisi kesehatan Lukas tidak dapat mengikuti pemeriksaan tersangka pada saat itu. Kuasa hukum Lukas Enembe juga telah mengajukan permohonan kepada KPK agar diizinkan untuk berobat di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura.

Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu menyebut Lukas Enembe dinilai mampu menjalani pemeriksaan. Hal itu, kata dia, dapat terlihat dari pemeriksaan kesehatan Lukas Enembe yang dilaksanakan di Papua beberapa waktu lalu.

"Secara pemeriksaan luar, LE mampu menjalani wawancara dengan petugas KPK. Oleh karena itu kami menyarankan agar LE dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata dia.

Selain itu, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata pernah mengatakan KPK akan mengizinkan Lukas Enembe berobat ke luar negeri. Asalkan, kata dia, Lukas bersedia untuk menjadi tahanan KPK terlebih dahulu.

"Namun tetap saat menjalani pengobatan di luar negeri tetap didampingi oleh tim dari KPK," ujar Alex.

Berita terkait

KPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma

36 menit lalu

KPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma

KPK tengah menelusuri aliran uang dalam kasus dugaan korupsi di anak usaha PT Telkom, Telkomsigma.

Baca Selengkapnya

Surati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons

1 jam lalu

Surati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons

PP Muhammadiyah belum mendapatkan balasan surat dari Jomowi soal usulan mereka mengenai pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

5 jam lalu

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

KPK telah menjadwalkan pemanggilan eks Kepala Bea Cukai Purwakarta pekan depan untuk mengklarifikasi kejanggalan LHKPN.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL

7 jam lalu

KPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL

Nilai rumah mewah Syahrul Yasin Limpo yang disita KPK di Makassar tersebut diperkirakan sekitar Rp4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

8 jam lalu

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

Permintaan untuk membayar lukisan itu disampaikan oleh eks Staf Khusus (Stafsus) Syahrul Yasin Limpo yaitu Joice Triatman.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasannya

13 jam lalu

Nurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasannya

Nurul Ghufron mengatakan besok dia akan kembali menjalani sidang etik dengan agenda pembelaan.

Baca Selengkapnya

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

14 jam lalu

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

Cara Biden menangani isu Gaza menjadi penentu penting untuk suara pemilu nanti.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan

14 jam lalu

KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy, akan menjalani klarifikasi soal LHKPN-nya di KPK pekan depan.

Baca Selengkapnya

Korupsi Rumah Dinas DPR, KPK: Vendor Dapat Keuntungan Secara Melawan Hukum

15 jam lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR, KPK: Vendor Dapat Keuntungan Secara Melawan Hukum

KPK memeriksa Indra Iskandar, Sekjen DPR RI, dalam kasus korupsi rumah dinas DPR.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Lacak Sumber Pembelian Mercedes Benz Sprinter 315 CD Milik Syahrul Yasin Limpo

18 jam lalu

Jaksa KPK Lacak Sumber Pembelian Mercedes Benz Sprinter 315 CD Milik Syahrul Yasin Limpo

Jaksa KPKsedang melacak sumber pembelian mobil Mercedes Benz Sprinter 315 CD hitam milik Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang disita oleh penyidik.

Baca Selengkapnya