Kapolri Minta Maaf soal Kasus Ferdy Sambo, Tragedi Kanjuruhan, dan Teddy Minahasa

Editor

Febriyan

Sabtu, 31 Desember 2022 20:03 WIB

Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Ferdy Sambo berbincang dengan istrinya Putri Candrawathi saat bersiap menjalani sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis, 29 Desember 2022. Kuasa hukum Ferdy Sambo dan Putri menyerahkan 35 barang bukti yang meringankan dalam kasus ini. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta maaf kepada masyarakat Indonesia karena kasus-kasus menonjol yang melibatkan anggota kepolisian seperti kasus Irjen Ferdy Sambo, Tragedi Kanjuruhan, dan kasus narkoba yang melibatkan IrjenTeddy Minahasa Putra.

“Saya sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia terhadap kinerja dan perilaku, serta perkataan terhadap pelayanan perilaku dari anggota kami yang mungkin tidak sesuai dengan harapan masyarakat,” kata Kapolri saat pemaparan Rilis Akhir Tahun 2022 di Ruang Rupattama Mabes Polri, Sabtu, 31 Desember 2022.

Kapolri sebut penyidikan kasus Ferdy Sambo sudah tuntas

Kapolri menyebut beberapa kasus menonjol yang melibatkan anggota polri tersebut menjadi pukulan bagi institusi Polri. Ia mengatakan saat ini Polri telah mengusut tuntas kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir Yosua.

“Saat ini semuanya sudah masuk ke persidangan, baik kasus 340 atau 338, lima orang saudara FS, PC, RE, RR dan KM saat ini sedang bersidang dan tujuh orang sebagai tersangka obstruction of justice juga sudah disidangkan,” ujar Kapolri.

Kapolri berjanji akan memberantas para pengguna narkoba di institusinya

Sedangkan untuk kasus narkoba jenis sabu yang melibatkan Teddy Minahasa, Kapolri mengatakan kepolisian sudah menetapkan 10 orang tersangka, enam di antaranya anggota polri dan lima orang masyatakat.

Advertising
Advertising

“Ini juga sebagai bentuk komitmen kami untuk menerapkan zero toleran terhadap kasus narkoba. Siapapun, apapun pangkatnya, apabila terlibat kita proses tegas. Ini bagian komitmen kami terkait pemberantasan narkoba dan kasus-kasus lain,” kata Kapolri.

Penyidikan kasus Tragedi Kanjuruhan

Terkait Tragedi Kanjuruhan, saat ini Polri telah menetapkan enam orang tersangka, lima tersangka sudah dilimpahkan ke kejaksaan dan telah P21.

“Satu tersangka masih dalam proses pemenuhan berkas perkara. Mudah-mudahan ini bisa selesai,” kata dia.

Sementara itu dalam kasus Kanjuruhan, Kapolri mengatakan 20 personel sedang diproses etik. Ada juga anggota polisi yang diproses pidana.

“Oleh karena itu, kami buka ruang dengan beberapa waktu lalu kita lakukan gelar perkara dengan menghadirkan ahli-ahli pidana. Namun demikian tekait Pasal 340 dan 338 KUHP, berdasarkan para ahli itu tidak bisa dipenuhi, tentunya kami mmenindaklanjuti yang menjadi petunjuk atas temuan-temuan tersebut,” kata Kapolri Sigit.

Kasus turunan yang belum selesai hingga kasus Ismail Bolong

Ketiga kasus tersebut, menjadi perhatian publik sepanjang tahun ini. Meskipun demikian, Polri dinilai masih belum menuntaskan kasus turunan Irjen Ferdy Sambo. Misalnya soal dugaan keterlibatan Sambo dan sejumlah anggota Polri lainnya dalam praktek perlindungan terhadap bandar-bandar judi atau yang disebut Konsorsium 303.

Ada juga kasus soal dugaan pencucian uang oleh Ferdy Sambo karena menggunakan rekening atas nama Yosua dan Bripka Ricky Rizal untuk kepentingan keluarganya. Selain itu, ada juga kasus penggunaan jet pribadi oleh Brigjen Hendra Kurniawan saat menyambangi keluarga Brigadir Yosua di Jambi yang diduga berbau suap atau gratifikasi.

Dalam Tragedi Kanjuruhan, Polri pun dinilai tak tuntas dalam melakukan pengusutan. Rekomendasi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia misalnya menyebut masih adanya aktor-aktor yang seharusnya dimintai pertanggungjawaban hukum namun hingga saat ini masih belum terjerat.

Selain kasus Ferdy Sambo, sejumlah kasus lainnya yang melibatkan anggota Polri yang cukup menyita perhatian. Misalnya terkait dengan pertambangan ilegal di Kalimantan Timur milik Ismail Bolong. Ismail merupakan mantan anggota Polri yang kemudian mengajukan pensiun dini. Dana tambang batu bara ilegal itu diduga mengalir ke berbagai petinggi Polri. Selain itu ada juga soal kasus dugaan pemerasan terhadap pengusaha Tony Trisno oleh sejumlah perwira polisi yang hingga saat ini tak jelas ujungnya.

Berita terkait

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

23 jam lalu

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

1 hari lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

1 hari lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

1 hari lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

Pelantikan Kapolda Sulawesi Tenggara yang baru itu dipimpin langsung oleh Kapolri dan dihadiri pejabat utama Mabes Polri di Rupatama, Mabes Polri.

Baca Selengkapnya

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

1 hari lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya

Kapolri Tunjuk Andi Gani Nena Wea Jadi Staf Ahli Bidang Ketenagakerjaan untuk Urus Sengketa Buruh vs Pengusaha

1 hari lalu

Kapolri Tunjuk Andi Gani Nena Wea Jadi Staf Ahli Bidang Ketenagakerjaan untuk Urus Sengketa Buruh vs Pengusaha

Listyo Sigit mengatakan, penunjukan Andi Gani sebagai staf ahli Kapolri dilandasi banyak sengketa antara buruh dengan pengusaha.

Baca Selengkapnya

Peringatan Hari Buruh Internasional 2024, Kapolri Sebut Ada 71 Titik Kegiatan di Seluruh Indonesia

1 hari lalu

Peringatan Hari Buruh Internasional 2024, Kapolri Sebut Ada 71 Titik Kegiatan di Seluruh Indonesia

Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyampaikan ada 71 titik dengan puluhan ribu buruh di seluruh Indonesia yang mengikuti aksi Hari Buruh Internasional 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

1 hari lalu

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, ditunjuk menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

1 hari lalu

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

Kapolri menyatakan polisi masih terus mendalami motif Brigadir RA nekat menghabisi nyawanya dalam mobil Alphard hitam di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya