Mantan Wapres Try Sutrisno Sakit, Jenderal yang Cicil Rumah 15 Tahun: Saya Bisa Tidur Nyenyak Tanpa Takut KPK

Sabtu, 17 Desember 2022 09:09 WIB

Wakil Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Try Sutrisno.

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Presiden Indonesia keenam yang juga purnawirawan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) Jenderal Try Sutrisno dikabarkan tengah terbaring di rumah sakit. Kabar tersebut disampaikan oleh mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie yang baru saja menjenguk Try yang terbaring lemas di rumah sakit.

Melalui cuitan di akun Twitternya, Jimly menyebutkan kondisi kesehatan Try sudah semakin sehat. Ia mengajak seluruh warga Indonesia untuk mendoakan agar Try segera sehat. Namun Jimly tak menjelaskan sakit apa yang membuat mantan wakil presiden tersebut terpaksa menjalani perawatan di rumah sakit.

"Alhamdulillah Bapak Try Soetrisno di RS sudah semakin sehat. Banyak memberi petuah dengan sukacita bersama bu Try. Kita doakan beliau terus sehat, petuah-petuahnya untuk bangsa dan negara selalu dibutuhkan," tulis Jimly di akun Twitternya, dikutip tempo.co, Sabtu 17 Desember 2022.

Try sebelumnya sempat menjadi perbincangan usai pengakuannya tidak memiliki uang usai purna tugas di karier kemiliterannya. Sebelum menjabat wakil presiden keenam di era Orde Baru mendampingi Soeharto, Try sempat menjabat sebagai Panglima ABRI (sekarang Panglima TNI) periode 1988-1993.

Baca: Try Sutrisno: PKI Menang dan Kamu Semua Hilang

Profil Try Sutrisno

Advertising
Advertising

Pria yang lahir di Surabaya pada 15 November 1932 ini lahir dari keluarga yang sederhana. Ayahnya merupakan sopir ambulans dan ibunya adalah ibu rumah tangga.

Dilansir dari laman Pusat Penerangan TNI Try mengawali karir militernya ketika ia diterima menjadi taruna Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad). Setelah menempuh pendidikan di Atekad, Try berkesempatan turut dalam perang melawan Pemberontak PRRI pada 1957.

Selain itu Try turut terlibat dalam Operasi Pembebasan Irian Barat pada 1962 yang mengantarnya berkenalan dengan Soeharto. Saat itu, Soeharto ditunjuk oleh Soekarno menjadi Panglima Komando Mandala yang ditempatkan di Sulawesi.

Disarikan dari tni.mil.id, pada 1974 Try terpilih sebagai ajudan Presiden Soeharto yang membawa karier suami dari Tuti Sutiawati ini meroket. Pada 1978, Try diangkat ke posisi Kepala Komando Daerah Staf di KODAM XVI / Udayana. Setahun kemudian, ia menjadi Panglima Daerah KODAM IV / Sriwijaya. Hanya berselang empat tahun kemudian, ia diangkat ke Panglima Daerah KODAM V / Jaya dan ditempatkan di Jakarta.

Agustus 1985 pangkatnya dinaikkan lagi menjadi Letjen TNI sekaligus diangkat menjabat Wakasad mendampingi Kasad, Jenderal TNI Rudhini kala itu.

Baru sepuluh bulan menjabat sebagai Wakasad, pada Juni 1986 ia kemudian diangkat menjadi Kasad menggantikan Jenderal TNI Rudhini. Ia menduduki jabatan sebagai Kasad hanya sekitar satu setengah tahun karena pada awal 1988 ia dipromosikan menjadi Pangab menggantikan Jenderal TNI LB. Moerdani.

Mantan wakil presiden RI periode 1993 - 1998 ini dikenal sebagai seorang negarawan yang jujur, bersahaja, loyal, berdedikasi tinggi dan berpendirian teguh. Ia bukanlah seorang yang haus jabatan yang mau menghalalkan segala cara untuk meraih jabatan yang diinginkannya.

Pada tahun 1998 tugasnya sebagai Wapres berakhir, dan kemudian digantikan oleh BJ. Habibie pada Sidang Umum MPR 1998.

Kesederhanaan Try dalam kehidupan sehari-harinya memang patut dijadikan teladan. Try menceritakan dirinya justru menyicil rumah selama 15 tahun setelah dirinya pensiun dari jabatan Panglima ABRI. Hal itu disampaikan melalui wawancara di akun Youtube Irma Hutabarat - HORAS INANG.

Dijelaskan Try, ia memilih rumah dinas Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) untuk dibeli dengan cara dicicil. Saat itu sebagai mantan KSAD memang ia dipersilakan membeli rumah dinas KSAD.

Menurutnya, sikap "nerimo"-nya tersebut malah membawa berkah bagi dirinya hingga sekarang. Menurutnya ia tak perlu takut dengan KPK terkait asal usul rumahnya. "Saya nerimo, Tuhan akhirnya kasih. Saya bisa tidur nyenyak tanpa takut KPK. Kan didaftar semua asalnya," sebutnya.

Try Sutrisno yang kini menjadi Wakil Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan ideologi Pancasila (BPIP) diketahui berkali-kali menyerahkan rumah dinas kepada prajurit-prajurit lainnya. Hal itu lantaran kesadarannya bahwa masih banyak tentara yang membutuhkan tempat tinggal.

ANNISA FIRDAUSI I SDA

Baca juga: Hari Ini Genap 90 Tahun, Try Sutrisno Mantan Wakil Presiden dengan Karier Militer Tulen

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kasus Suap Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru

3 jam lalu

Kasus Suap Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru

KPK menangkap Abdul Gani Kasuba beserta 17 orang lainnya dalam operasi tangkap tangan atau OTT di Malut dan Jakarta Selatan pada 18 Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Babak Baru Konflik KPK

8 jam lalu

Babak Baru Konflik KPK

Dewan Pengawas KPK menduga Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melanggar etik karena membantu mutasi kerabatnya di Kementerian Pertanian.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

8 jam lalu

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

KPK telah menetapkan bekas Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan bekas Sekda Bandung Ema Sumarna sebagai tersangka kasus suap proyek Bandung Smart City.

Baca Selengkapnya

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

9 jam lalu

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

Mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto menganggap Nurul Ghufron tak penuhi syarat lagi sebagai pimpinan KPK. Insubordinasi melawan Dewas KPK.

Baca Selengkapnya

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

10 jam lalu

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor mengajukan praperadilan ke PN Jakarta selatan. Dua kali mangkir dari pemeriksaan KPK.

Baca Selengkapnya

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

13 jam lalu

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar sidang perdana praperadilan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

18 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Wapres Ma'ruf Amin Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bisa Kalahkan Guinea di Laga Playoff Olimpiade 2024

1 hari lalu

Wapres Ma'ruf Amin Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bisa Kalahkan Guinea di Laga Playoff Olimpiade 2024

Wapres Ma'ruf Amin optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan timnas Guinea U-23 pada pertandingan playoff Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

2 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya