Kasus Covid-19 Diklaim Turun, Menkes: Bisa Liburan dengan Tenang

Rabu, 14 Desember 2022 18:20 WIB

Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan sambutan dalam acara Kompas100 CEO Forum ke-13 di the Westin, Jakarta, pada Jumat, 25 November 2022. TEMPO/Defara

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia bukan karena tingginya mobilitas. “Kenaikan itu oleh varian baru, bukan karena mobilitas faktor terbesarnya,” kata dia di Bandung, Rabu, 14 Desember 2022.

Budi Gunadi mengatakan, sedikitnya dua varian baru yang menyumbang kenaikan kasus Covid-19 saat ini yakni varian XBB dan BQ.1. “Sekarang varian baru kita sudah masuk XBB da BQ.1,” kata dia.

Budi mengatakan, lonjakan kasus yang terjadi karena varian baru diklaimnya sudah mulai turun. Tren turun tersebut diklaimnya tidak akan mempengaruhi risiko kenaikan penularan pada libur panjang Natal dan Tahun Baru.

“Sekarang sudah sampai puncak, sudah cenderung menurun. Jadi Insya Allah sudah bisa liburan dengan tenang,”kata Budi.

Soal Stunting

Pada kesempatan yang sama, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penurunan angka stunting di Jawa Barat penting untuk capai target nasional. “Jawa Barat ini penting sekali untuk bisa menurunkan angka stunting nasional karena penduduknya paling banyak, balitanya juga paling banyak. Jadi kalau Jawa Barat sukses, nasional pasti akan sukses menurunkan stunting dari 24 persen ke 14 persen,” kata dia, di sela Jabar Stunting Summit di Gedung Sate Bandung, Rabu, 14 Desember 2022.

Advertising
Advertising

Budi mengatakan, kehadiran dirinya untuk mengapresiasi upaya pemerintah provinsi menjalankan sejumlah program yang membantu percepatan penurunan angka stunting. Sejumlah program tersebut akan direplikasi di daerah lainnya di Indonesia.

“Saya sudah minta izin ke Pak Gub, ini idenya bagus, boleh ya dicontek, diambil, dibagikan ke daerah-daerah lain supaya juga bisa diterapkan di daerah-daerah lain. Kalau semangat seluruh kepala daerah mendekat Jawa Barat, Insya Allah harusnya target 14 persen secara nasional bisa kita capai,” kata Budi.

Budi mengatakan, pada Januari 2023 data terbaru prevalensi stunting tiap daerah yang diperoleh lewat survei akan dirilis. Survei stunting diakuinya sempat terkendali karena ada daerah yang menolak untuk melaukan survei. Namun Budi menolak menyebutkan daerah yang dimaksudnya.

“Kita meliat ada beberapa memang yang kesulitan sosialnya, kesulitan geografinya, kesulitan politiknya untuk melakukan survei. Tapi sudah kita atasi, dan Insya Allah nanti awal tahun depan akan keluar angkanya,” kata Budi.

Baca juga: IDI soal Perundungan Calon Dokter Spesialis: Laporkan ke Kami, Sudah Ada Fatwa

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

1 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

3 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pesan Menkes buat Pemudik, Hindari 3 Masalah Kesehatan Ini

18 hari lalu

Pesan Menkes buat Pemudik, Hindari 3 Masalah Kesehatan Ini

Menkes mengatakan tiga masalah kesehatan berikut bisa muncul ketika pemudik terlalu memaksakan diri sehingga membahayakan keselamatan.

Baca Selengkapnya

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

25 hari lalu

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

Ignasius Jonan dan Salman Subakat ada di antara empat nama anggota MWA ITB unsur wakil masyarakat. Menunggu pengesahan mendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Ramai PIK 2 dan BSD jadi PSN, Ternyata Awalnya Diusulkan oleh Sandiaga dan Budi Gunadi

25 hari lalu

Ramai PIK 2 dan BSD jadi PSN, Ternyata Awalnya Diusulkan oleh Sandiaga dan Budi Gunadi

Pemerintah membeberkan awal mula Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) dan Bumi Serpong Damai (BSD) masuk ke daftar PSN.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

26 hari lalu

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

27 hari lalu

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.

Baca Selengkapnya

Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

27 hari lalu

Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

Anak stunting adalah penanda makanan ke otak tidak cukup sehingga berdampak pada kecerdasan. Berikut saran dokter anak.

Baca Selengkapnya

Jumlah Penderita Flu Singapura Capai 5.461 Orang, Menkes Imbau Masyarakat Jaga Daya Tahan Tubuh

28 hari lalu

Jumlah Penderita Flu Singapura Capai 5.461 Orang, Menkes Imbau Masyarakat Jaga Daya Tahan Tubuh

Menkes mengingatkan masyarakat agar menjaga daya tahan tubuh.

Baca Selengkapnya

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

33 hari lalu

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

Pemerintah Garut merekrut ribuan tenaga pendamping keluarga untuk mendukung penurunan angka stunting.

Baca Selengkapnya