Benny Rhamdani Dianggap Ingin Dorong Jokowi Hadirkan Sifat Rezim Otoriter

Reporter

Ima Dini Shafira

Editor

Amirullah

Kamis, 1 Desember 2022 07:23 WIB

Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani. ANTARA/Karel A Polakitan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Poros 98, Parlin Silaen, menilai pernyataan Ketua Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, yang meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk menindak penyerang pemerintah perlu ditanggapi serius. Pasalnya, kata dia, pernyataan Benny malah memadamkan semangat memperjuangkan nilai demokrasi.

Menurut dia, pernyataan Benny malah ingin menghadirkan kembali sifat rezim otoriter. Ia mengingatkan bahwa semangat demokrasi merupakan roh perjuangan angkatan 98.

“Agenda reformasi yang memperjuangkan hadirnya pemerintahan yang demokratis dan benar-benar pro rakyat harus terus dikawal,” kata Parlin dalam keterangannya, Rabu, 30 November 2022.

Bendahara Poros 98, Rahmat Hidayat, menyebut pernyataan Benny memancing kegaduhan politik. Ia meminta Benny untuk tidak mendorong Jokowi melakukan hal yang tidak mencerminkan karakter dirinya.

“Lebih baik Benny Rhamdani melakukan tugasnya sebaik mungkin. Banyak masalah buruh migran yang perlu ditangani lebih serius. Coba fokus ke situ dulu. Ngaku aktivis 98, kelakuan kok otoriter?,” kata Rahmat.

Advertising
Advertising

Baca: Video Minta Izin Tempur ke Jokowi Viral, Benny Rhamdani: Masa Nggak Boleh Marah

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Poros 98, Denny Lihiang, menyatakan kritik dalam masyarakat demokratis merupakan hal wajar. Bahkan, kata dia, kritik terhadap pemerintah mestinya diberi ruang dan dilindungi oleh konstitusi. Kendati demikian, Denny mengatakan kritik yang dilontarkan mesti rasional dan konstruktif, alih-alih hanya berupa hujatan dan caci maki.

“Kita harus ingat, meski kita berbeda pandangan atau pendapat dengan Presiden Jokowi, yang harus kita ingat bahwa Pak Jokowi itu Kepala Negara, simbol negara, jadi kita juga jangan sembarangan dalam melontarkan kritik,” kata dia.

Sebelumnya, Benny mengklarifikasi video percakapannya dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Dalam video yang beredar, Benny meminta agar pihak penyerang pemerintah dijerat hukum.

Benny menegaskan bahwa lontaran kritik terhadap pemerintah tidak masalah. Namun, ia menyoroti bahwa akhir-akhir ini yang dilontarkan bukan kritik, melainkan upaya untuk mendelegitimasi pemerintahan.

“Selalu dengan pola yang sama. Penyebaran kebencian, fitnah, adu domba antar suku dan agama, berita-berita hoax, bahkan penghinaan dan pencemaran terhadap simbol-simbol negara, Presiden, Ibu Negara terakhir,” kata Benny Rhamdani di Gedung DPR RI, Senin, 28 November 2022.

Baca juga: Sambutan Jokowi di Acara Nusantara Bersatu: Pilih Capres yang Berambut Putih dan Banyak Kerutan Wajah

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

19 menit lalu

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

Prabowo menemui PM Qatar dan Presiden UEA, sekaligus memperkenalkan Gibran. Berikut rekaman momen peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

44 menit lalu

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

Jokowi menjadi sopir Gubernur Jenderal Australia David Hurley saat mengendarai mobil golf mengelilingi Kebun Raya Bogor

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

1 jam lalu

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin bertemui Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Kamis, 16 Mei 2024. Untuk apa?

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

1 jam lalu

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

Presiden Jokowi menyambut kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

1 jam lalu

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

Jokowi resmi mengganti sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan dengan sistem kelas rawat inap standar (KRIS). Apa perbedaannya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

2 jam lalu

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

Presiden Jokowi menyatakan Indonesia siap untuk melanjutkan kerja sama baik dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

3 jam lalu

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

Gubernur Jenderal Australia menjadikan pertemuan dengan Jokowi sebagai bagian rangkaian untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

16 jam lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

17 jam lalu

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

PDIP tidak mengundang Presiden Jokowi dalam acara Rakernas IV. Djarot Saiful Hidayat mengungkap alasannya.

Baca Selengkapnya

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

19 jam lalu

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

BPJS Kesehatan diubah menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Ini daftar peserta BPJS Kesehatan yang tidak bisa naik kelas rawat inap.

Baca Selengkapnya