Terima Brevet dari Yudo Sebelum Umumkan Calon Panglima TNI, Puan: RI Perlu Banyak Kapal Perang
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Eko Ari Wibowo
Selasa, 29 November 2022 11:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani menerima tanda warga kehormatan, Brevet Hiu Kencana, dari Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono. Penyerahan dilakukan di dalam KRI Alugoro-405 saat berlayar di perairan Teluk Jakarta. Senin, 28 November, di hari yang sama ketika Puan mengumumkan Puan sebagai calon Panglima TNI pilihan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Usai menerima Brevet Hiu Kencana ini, Puan menyampaikan bahwa dirinya akan terus mendukung Indonesia sebagai negara maritim dan kelautan. Sehingga, kata dia, diperkukan banyak lagi kapal-kapal perang TNI Angkatan Laut.
"Hal ini tentunya bisa menjadi kekuatan untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia jikalau ada hal-hal yang tidak diinginkan seperti mengganggu kedaulatan," kata Puan dalam keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Laut, Selasa, 29 November 2022.
Baca: Yudo Margono Beri Brevet Hiu Kencana untuk Puan Maharani hingga KSAD Dudung
Penyematan Brevet Hiu Kencana tidak hanya untuk Puan, tapi juga ke lima pejabat lainnya. Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Kasad Jenderal Dudung Abdurachman, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo, Anggota 1 Badan Pemeriksa Keuangan Nyoman Adhi Suryadyana, serta Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksdya Ahmadi Heri Purwono.
Brevet sebagai bentuk penghargaan
Yudo mengatakan penyematan Brevet Hiu Kencana ini diberikan sebagai bentuk penghargaan kepada mereka yang telah berjasa mengembangkan Korps Hiu Kencana TNI Angkatan Laut. Yudo berharap semua yang menerima Brevet Hiu Kencana ini bisa ikut bertanggungjawab dalam pengembangan kekuatan dan kemajuan TNI Angkatan Laut.
"Khususnya kapal selam di masa depan menjadi lebih kuat dan besar," kata Yudo.
Adapun kegiatan penyematan ini dilakukan beberapa jam sebelum Istana menyerahkan Surat Presiden (Surpres) dari Jokowi ke DPR. Surpres berisi nama Yudo, Panglima TNI baru yang akan menggantikan Jenderal Andika Perkasa.
"Saya menerima langsung dari Mensesneg, saya akan mengumumkan bahwa nama yang diusulkan oleh Presiden untuk menggantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa adalah Laksamana TNI Yudo Margono Kepala Staf Angkatan Laut," kata Puan di Gedung DPR, pada Senin sore.
Lebih lanjut, Puan juga menyampaikan bahwa DPR sangat mendukung pembangunan pertahanan Minimum Essential Force (MEF) sampai 2024. "Itu harus mencapai semaksimal mungkin targetnya, kalaupun kemudian tidak tercapai karena waktunya sudah sangat singkat mengingat sekarang sudah 2022 menuju 2024," ujarnya.
Selain itu, Puan juga menyampaikan bahwa Indonesia sebagai negara bebas aktif membuka peluang untuk menjalin kerja sama dengan semua negara. Namun, kerja sama ini harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada di Indonesia.
"Seperti mempersiapkan alutsista yang sesuai demografi dan geografi dimana Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi oleh laut", kata Puan Maharani.
Baca: Puan: Pengganti Jenderal Andika adalah Laksamana Yudo
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.