Pencarian Helikopter Polairud yang Hilang, Nelayan Belitung Timur Temukan Jok
Reporter
Servio Maranda
Editor
Febriyan
Minggu, 27 November 2022 23:23 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Proses pencarian helikopter Polairud yang hilang di perairan Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung, mulai menemukan titik cerah. Seorang nelayan menemukan jok yang diduga berasal dari helikopter tersebut.
Nelayan yang menemukan jok helikopter berlogo polisi udara tersebut bernama Sobri, 42 tahun warga Dusun Tengah Desa Baru Kecamatan Manggar, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung. Sobri mengaku sedang dalam perjalanan pulang usai memancing di laut saat menemukan jok itu.
Sobri mengatakan beranjak pulang karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Usai diterjang angin ribut dan hujan, Sobri melanjutkan perjalanannya menuju rumah.
"Sekitar pukul 14.00 WIB saya melihat banyak benda yang mengapung. Saya cuma ambil jok kursi itu yang ada gambar polisi udara. Saya bawa pulang karena masih bagus," ujar Sobri kepada Tempo, Ahad Malam, 27 November 2022.
Sobri menuturkan tidak tahu ada kabar helikopter yang hilang. Penemuan benda-benda mengapung tersebut, kata dia, sekitar tiga mil dari pesisir Manggar.
"Saya ketika sudah didarat baru tahu ada helikopter yang jatuh. Jok helikopter itu sudah saya serahkan ke petugas di posko penyelamatan," ujar dia.
Polda Bangka Belitung memastikan empat awak helikopter
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Bangka Belitung Komisaris Besar Ahmad Maladi mengatakan helikopter berjenis NBO 105 dengan nomor P-1103 merupakan milik Korps Polairud Baharkam Polri. Helikopter itu akan kembali ke pangkalan Korps Polairud usai diperbantukan di Kalimantan Tengah.
"Adapun awak dalam helikopter tersebut adalah AKP Arif Rahman Saleh sebagai kapten beserta anggota, Briptu Lasminto, Aipda Joko dan Bripda Anam," ujar dia.
Maladi menambahkan pihaknya bersama dengan pihak terkait saling berkoordinasi melakukan pencarian di lokasi yang diduga jatuhnya helikopter tersebut.
Baca: Ini 4 Personel dalam Helikopter Polairud yang Hilang di Perairan Belitung Timur
Sempat terlihat warga Desa Buku Limau
Kepala Desa Buku Limau, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Muklisin, sebelumnya mengatakan warganya sempat helikopter terbang diatas Desa Buku Limau dalam keadaan cuaca buruk.
"Ada warga yang melihat helikopter tersebut. Diatas Buku Limau terbang ke arah utara atau ke arah ke Tanjung Pandan. Karena cuaca buruk jadi helikopter tidak nampak lagi. Kemana arahnya atau jatuh kita tidak tahu," ujar dia.
Sebelumnya sebuah helikopter Polairud dengan nomor P-1103 hilang kontak pada Ahad siang, 27 November 2022. Helikopter tersebut diawaki oleh empat orang anggota Polri.
Helikopter berjenis NBO 105 buatan PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) atau yang kini bernama PT Dirgantara Indonesia tersebut hilang dalam penerbangan dari Pangkalan Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah menuju Bandara Hanandjoeddin, Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung.
Helikopter P-1103 disebut terbang bersama satu helikopter lainnya yang bernomor P-1113. Keduanya terbang dalam kondisi cuaca buruk dengan terjadinya pembentukan awan Cumulonimbus dan turun hujan. Akan tetapi P-1113 berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Hanandjoeddin sementara P-1103 hilang kontak.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Pangkalpinang I Made Oka Astawa mengatakan pihaknya sudah mulai melakukan pencarian dengan mengerahkan personel di Belitung Timur bersama dengan instansi terkait pada hari ini. Made Oka menuturkan Basarnas langsung menyiapkan tim pencarian begitu menerima informasi Helikopter Polairud tersebut hilang dari pantauan.
"Lalu kita berkoordinasi membuat kronologi prakiraan lost contact dimana. Detail helikopter kita belum tahu. Kemungkinan punya Polairud Mabes Polri," ujar dia, Ahad, 27 November 2022.
Radar Bandara Hanandjoedin terakhir memantan Helikopter Polairud tersebut berada pada posisi 096 derajat dengan jarak 38 Nm (Nautical mile atau mil laut). Keberadaan helikopter itu juga sempat terpantau pada radar Basarnas dan Pos Pelabuhan PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Manggar.