Pasang Surut Kerajaan Mataram Islam: Ini Deretan Nama Raja atau Sultan

Jumat, 18 November 2022 10:50 WIB

Jadwal kunjungan kompleks Makam Raja Imogiri. Foto: Imam Basthomi.

TEMPO.CO, Jakarta -Kerajaan Mataram Islam merupakan salah satu kerajaan Islam di Jawa yang melakukan perlawanan terhadap VOC Belanda. Meskipun demikian setelah tahta jatuh pada raja terakhir Mataram harus meminta bantuan pada VOC karena berada di ambang kehancuran.

Pasang Surut Awal Mataram dan Nama Raja

1. Masa Awal Pemerintahan Mataram

Mengutip dari jurnal berjudul Sejarah Perkembangan Mataram Islam Kraton Plered yang ditulis oleh Siswanta, menyatakan bahwa mulanya terjadi perebutan wilayah 'Pajang' yakni kekuasaan Hadiwijaya yang bergelar Panembahan Senopati oleh Raja Sutawijaya.

Pada saat itu wilayahnya hanya di sekitar Jawa Tengah, mewarisi wilayah Kerajaan Pajang. Pusat pemerintahan berada di hutan Mentaok, wilayah yang terletak di sebelah timur Kota Yogyakarta dan selatan Bandar Udara Adisucipto sekarang.

Baca juga : Menengok Cuplikan Sejaran Kerajaan Mataram Islam di Tanah Jawa

Lokasi keraton (tempat kedudukan raja) pada masa awal terletak di Kotagede. Sesudah ia meninggal kekuasaan dilanjutkan putranya Raden Mas Jolang yang setelah naik tahta bergelar Prabu Hanyokrowati, namun dirinya mengalami kecelakaan hingga wafat.

Tahta beralih sebentar ketangan putra keempat Mas Jolang yang kemudian bergelar Adipati Martoputro. Ternyata Adipati Martoputro mengalami sakit-sakitan. sehingga tahta beralih ke putra sulung Mas Jolang yang bernama Mas Rangsang.

Advertising
Advertising

2. Sultan Agung (1613 - 1645)

Mengutip dari kebudayaan.jogjakota.go.id, Raden Mas Rangsang atau Sultan Agung dikenal sebagai raja yang berhasil membawa kerajaan Mataram Islam mencapai puncak kejayaan pada 1627-an dan setelahnya.

Tepatnya setelah empat belas tahun Sultan Agung memimpin kerajaan Mataram Islam. Pada masa pemerintahan Sultan Agung daerah pesisir seperi Surabaya dan Madura berhasil ditaklukkan.

Pada kurun waktu 1613-1645 wilayah kekuasaan Mataram Islam meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur dan sebagian Jawa Barat. Kehadiran Sultan Agung sebagai penguasa tertinggi, membawa Kerajaan Mataram Islam kepada peradaban kebudayaan pada tingkat yeng lebih tinggi.

Sultan Agung memiliki berbagai keahlian baik dalam bidang militer, politik, ekonomi, sosial dan budaya,yang menjadikan peradaban kerajaan Mataram pada tingkat yang lebih tinggi.

Tak lupa Sultan Agung memimpin dua kali penyerbuan militer ke penjajah VOC Belanda di Batavia yang menguasai pelabuhan penting wilayah Jayakarta. Pada invasi kedua, bala tentara Mataram sukses melemahkan Batavia dan menewaskan Gubernur Jenderal Hindia Belanda J.P. Coen.

3. Amangkurat Agung (I)

Setelah sepeninggal Sultan Agung, mengutip dari p2k.unkris.ac.id, Raden Mas Sayyidin atau bergelar Amangkurat I mendapatkan warisan Sultan Luhur berupa wilayah Mataram yang sangat lebar.

Dalam hal ini dia menerapkan sentralisasi atau sistem pemerintahan terpusat. Amangkurat I juga menyingkirkan tokoh-tokoh senior yang tidak sejalan dengan pandangan politiknya. Misalnya, Tumenggung Wiraguna dan Tumenggung Danupoyo tahun 1647 dikirim untuk merebut Blambangan yang telah dikuasai Bali, namun keduanya dibunuh di tengah jalan.

Pada tahun 1647 ibu kota Mataram dipindah ke Plered. Istana baru ini semakin banyak dibangun dari batu bata, sedangkan istana lama di Kerta terbuat dari kayu. Perpindahan istana Mataram Islam tersebut diwarnai pemberontakan Raden Mas Alit atau Pangeran Danupoyo, adik Amangkurat I yang menentang penumpasan tokoh-tokoh senior.

MELINDA KUSUMA NINGRUM
Baca juga: Kompleks Makam Raja Imogiri, Terbagi 3 Wilayah Mengikuti Perjanjian Giyanti

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Mengenang Mooryati Soedibyo, Alasannya Bersedia Jadi Produser Film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta

8 hari lalu

Mengenang Mooryati Soedibyo, Alasannya Bersedia Jadi Produser Film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta

Selain menjadi pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo pernah sebagai produser film tentang Sultan Agung. Ini alasannya saat itu.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 7 destinasi Wisata di Bumi RA Kartini Jepara

8 hari lalu

Rekomendasi 7 destinasi Wisata di Bumi RA Kartini Jepara

Jepara asal RA Kartini memiliki beragam potensi destinasi wisata menarik, salah satunya adalah Taman Nasional Karimunjawa.

Baca Selengkapnya

Rayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?

18 hari lalu

Rayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?

Jemaah Islam Aboge di Banyumas baru merayakan lebaran pada Jumat, 12 April 2024, sehari setelah Idul Fitri yang ditetapkan Kemenag. Siapakah mereka?

Baca Selengkapnya

Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

26 hari lalu

Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

Ario Bayu ditetapkan menjadi Ketua FFI telah memerankan banyak karakter dari beragam film layar lebar. Berikut sebagian filmografinya.

Baca Selengkapnya

Ario Bayu Ditetapkan sebagai Ketua Komite FFI 2024-2026 Gantikan Reza Rahadian, Ini Profilnya

26 hari lalu

Ario Bayu Ditetapkan sebagai Ketua Komite FFI 2024-2026 Gantikan Reza Rahadian, Ini Profilnya

Tidak lagi dijabat oleh Reza Rahadian, kini, Ketua Komite FFI selanjutnya dijabat aktor Ario Bayu. Begini profilnya.

Baca Selengkapnya

Misteri Makam Putra Sultan Agung atau Amangkurat I, Mengapa Berada di Tegal?

22 Februari 2024

Misteri Makam Putra Sultan Agung atau Amangkurat I, Mengapa Berada di Tegal?

Makam putra Sultan Agung atau Amangkurat I berada di Tegal Arum, Tegal, Jawa Tengah. Mengapa makam Raja Kasunanan Surakarta itu justru di Tegal?

Baca Selengkapnya

Makam Putra Sultan Agung Berjuluk Sunan Amangkurat I di Tegal, Tepatnya di Mana?

22 Februari 2024

Makam Putra Sultan Agung Berjuluk Sunan Amangkurat I di Tegal, Tepatnya di Mana?

Makam putra mahkota Sultan Agung yaitu Sunan Amangkurat I berada di Tegal. Bagaimana menuju ke sana?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Bengkel di Matraman Gara-gara Bensin Tumpah, Petugas Tambal Ban Meninggal

9 Februari 2024

Kebakaran Bengkel di Matraman Gara-gara Bensin Tumpah, Petugas Tambal Ban Meninggal

Kebakaran menghanguskan bengkel dan rumah di Matraman dengan kerugian mencapai Rp 800 juta.

Baca Selengkapnya

Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Imogiri Bantul: 3 Tewas, Puluhan Penumpang Masih Dirawat di RS

9 Februari 2024

Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Imogiri Bantul: 3 Tewas, Puluhan Penumpang Masih Dirawat di RS

Puluhan penumpang korban kecelakaan bus pariwisata di Imogiri Bantul masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Baca Selengkapnya

Peringatan Kenaikan Tahta ke-20 Raja Keraton Surakarta, Digelar Sederhana Tapi Tetap Khidmat

6 Februari 2024

Peringatan Kenaikan Tahta ke-20 Raja Keraton Surakarta, Digelar Sederhana Tapi Tetap Khidmat

Acara kenaikan tahta Raja Keraton Surakarta dihadiri 300 undangan termasuk pimpinan trah Mataram Islam

Baca Selengkapnya