Komnas HAM Akan Dalami Rekomendasi Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan

Editor

Febriyan

Kamis, 17 November 2022 19:20 WIB

Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan mendatangi kantor Komnas HAM di Jakarta, Kamis, 17 November 2022. TEMPO/MIRZA BAGASKARA

TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Hari Kurniawan berjanji akan menindaklanjuti rekomendasi yang lembaganya dapatkan dari keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Dia pun berjanji akan mengkaji ulang hasil penelusuran yang pernah dilakukan oleh komisioner periode sebelumnya.

"Kami baru saja mendapatkan rekomendasi baru dari kawan-kawan kerabat Aremania yang menjadi korban. Kami akan tindaklanjuti rekomendasi tersebut," kata Hari di kantor Komnas HAM, Kamis, 17 November 2022.

Hal itu dinyatakan Hari setelah menerima kunjungan dari keluarga korban di kantor Komnas HAM pada hari ini. Hari menyatakan pihaknya pun siap untuk melakukan investigasi kembali jika memang diperlukan. Dia menyatakan Komnas HAM masih terus akan mencari fakta-fakta baru dari tragedi sepak bola berdarah yang terjadi pada 1 Oktober lalu tersebut.

Selain itu, Hari menyebut Komnas HAM Komnas HAM mendorong pemenuhan hak-hak korban Kanjuruhan. Selain dari aspek keadilan, kata dia, Komnas HAM akan memperjuangkan hak-hak akan kesehatan korban beserta keluarganya.

"Hal pemenuhan hak tersebut lah yang akan kami kawal terus," ujar dia saat dihubungi oleh Tempo.

Keluarga Korban meminta pembentukan tim penyelidikan ad hoc

Sebelumnya, puluhan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan mendatangi Kantor Komnas HAM RI pada Kamis siang tadi. Mereka datang untuk menuntut pemenuhan janji penuntasan kasus tersebut seperti sempat disampaikan oleh Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.

Selain itu, rombongan keluarga korban yang langsung datang dari Malang tersebut memberikan sejumlah rekomendasi kepada Komnas HAM. Pendamping hukum para keluarga korban, Andy Irfan, berkata kedatangan mereka hanya ingin menuntut keadilan bagi para korban. Ia berharap komisioner Komnas HAM yang baru mampu memenuhi harapan para keluarga korban. Sebab, Irfan menilai, rekomendasi dan kesimpulan Komnas HAM periode sebelumnya terlalu terburu-buru

"Kita berharap komisioner yang baru membentuk tim penyelidikan ad hoc dugaan pelanggaran HAM berat," ujar Sekretaris Jenderal Federasi Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) tersebut di gedung Komnas HAM.

Hasil investigasi Komnas HAM periode sebelumnya

Komnas HAM periode sebelummnya telah mengeluarkan hasil investigasi terhadap Tragedi Kanjuruhan. Dalam laporannya, mereka menyebut terdapat tujuh tindak pelanggaran HAM pada tragedi tersebut. Selain itu, Komnas HAM juga menyebutkan adanya pihak yang masih belum terjerat secara hukum meskipun mereka dinilai seharusnya ikut bertanggung jawab.

Advertising
Advertising

Tragedi Kanjuruhan terjadi pasca laga BRI Liga 1 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022. Perisitwa ini berawal ketika Aremania, sebutan untuk suporter Arema FC, masuk ke dalam lapangan usai pertandingan.

Polisi lantas merespon dengan melepaskan tembakan gas air mata ke arah lapangan dan tribun. Ribuan suporter yang panik lantas berdesak-desakan menuju pintu keluar. Sayangnya, menurut penuturan beberapa suporter, sejumlah pintu dalam kondisi terkunci. Alhasil, para suporter tersebut saling berhimpitan dan mengakibatkan total 135 korban jiwa ratusan orang lainnya mengalami luka-luka.

Polisi sejauh ini baru menetapkan enam orang tersangka Tragedi Kanjuruhan. Mereka adalah Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita, Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan Arema FC Abdul Haris, Security Officer Suko Sutrisno, Komandan Kompi III Brimob Polda Jatim AKP Hasdarman, Kabag Ops Polres Malang Wahyu SS, dan Kasat Samapta Polres Malang Ajun Komisaris Polisi Bambang Sidik Achmadi.

Berita terkait

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

2 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah Mahal, Komnas HAM Bakal Audit Kampus soal Hak atas Pendidikan

3 hari lalu

Biaya Kuliah Mahal, Komnas HAM Bakal Audit Kampus soal Hak atas Pendidikan

Kenaikan biaya kuliah terjadi di sejumlah perguruan tinggi negeri dan menimbulkan reaksi keras dari mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Soroti Potensi Konflik Berbasis Diskriminasi Etnis di Pilkada 2024

3 hari lalu

Komnas HAM Soroti Potensi Konflik Berbasis Diskriminasi Etnis di Pilkada 2024

Komnas HAM akan menggunakan UU Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dalam melakukan pengawasan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Cawe-cawe Presiden Jokowi Berlanjut di Pilkada 2024

3 hari lalu

Cawe-cawe Presiden Jokowi Berlanjut di Pilkada 2024

Presiden Jokowi bersiap cawe-cawe atau mengantarkan sejumlah orang dukungannya berlaga dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Berita Liga 1: Arema FC Selamat dari Degradasi, Tak Mau Buru-buru Tunjuk Pelatih

4 hari lalu

Berita Liga 1: Arema FC Selamat dari Degradasi, Tak Mau Buru-buru Tunjuk Pelatih

Arema FC gonta-ganti pelatih hingga empat kali selama Liga 1 musim 2023-2024, terakhir Widodo Cahyono Putro yang menyelamatkan tim dari degradasi.

Baca Selengkapnya

Bertolak ke Sultra, Jokowi Bakal Resmikan Jalan hingga Bendungan

5 hari lalu

Bertolak ke Sultra, Jokowi Bakal Resmikan Jalan hingga Bendungan

Jokowi dan rombongan direncanakan mendarat di Pangkalan TNI Haluoleo, Kabupaten Konawe Selatan pada Ahad sore.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

8 hari lalu

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

Presiden Indonesia ikut dalam semua aktivitas legislasi mulai dari perencanaan, pengusulan, pembahasan, persetujuan hingga pengundangan.

Baca Selengkapnya

TNI Pakai Istilah OPM, Polri Nyatakan Tetap akan Sebut KKB

8 hari lalu

TNI Pakai Istilah OPM, Polri Nyatakan Tetap akan Sebut KKB

Polri menyatakan tetap akan memakai penyebutan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap kelompok yang mengupayakan kemerdekaan Papua.

Baca Selengkapnya

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

8 hari lalu

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

Apa kata Presiden Jokowi soal kepastian jadwal Pilkada hingga peluang orang-orang terdekat dalam pemilihan kepala daerah?

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Masalah Fotonya Dicopot di Kantor PDIP Daerah

9 hari lalu

Jokowi Tak Masalah Fotonya Dicopot di Kantor PDIP Daerah

Jokowi menganggap bingkai foto presiden yang tidak terpasang cuma sekadar foto.

Baca Selengkapnya