Sebut Pemilihan Ketum PP Muhammadiyah Tak Ada Intervensi, Haedar: Bahkan dari Luar Angkasa Sekalipun
Reporter
Muh. Syaifullah
Editor
Eko Ari Wibowo
Kamis, 17 November 2022 13:11 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Salah satu agenda Muktamar Muhammadiyah ke 48 di Surakarta, 18-20 November 2022 adalah pemilihan ketua umum pengurus pusat (PP). Ketua Umum PP Muhammadiyah saat ini, Haedar Nashir memastikan tidak ada intervensi apapun dari dalam maupun luar organisasi ini.
"Proses untuk menentukan 13 calon ketua umum PP Muhammadiyah telah dilakukan sejak dua tahun sehingga tidak memungkinkan ada tambahan calon di tengah jalan.
Proses sudah berjenjang. Jadi tidak memungkinkan ada intervensi dari luar, dalam, bahkan dari luar angkasa,” kata Haedar Nashir di Kantor Pusat PP Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu, 16 November 2022.
Panitia sidang Tanwir memberi tawaran kepada para tokoh Muhammadiyah untuk mengisi kesanggupan jadi calon ketua umum. Ada yang mengembalikan dengan jawaban sanggup, ada juga yang tidak mau jika dicalonkan sebagai ketua. Nama-nama calon ketua umum sudah masuk ke Sidang Tanwir pada 2020 yang lalu.
Proses penjaringan calon ketua umum
Di awal, Tanwir menjaring 216 nama, kemudian dikerucutkan lagi menjadi 126 nama bakal calon. Dari 126 nama bakal calon itu kemudian menyusut menjadi 120, karena sebanyak 6 orang meninggal dunia. Pada proses selanjutnya dari 120 nama bakal calon yang sudah diberi blanko pencalonan, yang mengembalikan blanko ke panitia
Pemilih Muktamar Muhammadiyah Ke-48 dan bersedia untuk dicalonkan sebanyak 94 nama. Dari 94 nama itu dikerucutkan lagi menjadi 34 nama calon yang dipilih melalui sistem e-voting. Setelah itu baru dilanjutkan dengan memilih 13 anggota PP Muhammadiyah. 13 nama yang dipilih saat muktamar nanti bukan formatur, melainkan Anggota PP Muhammadiyah. Setelah terpilih 13 nama itu akan bermusyawarah untuk menentukan Ketua Umum dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah.
"Kami sama sekali tidak tahu nama-nama yang sudah mengerucut. Itu sangat dirahasiakan oleh panitia," kata Haedar.
Sementara, ketua PP Aisyiah, Dr Tri Hastuti mengatakan, literasi nasional jadi salah satu isu besar yang akan menjadi perhatian dalam Muktamar Aisyiah. Berdasarkan riset, tingkat literasi di Indonesia masih rendah.
“Aisyiah memandang isu pendidikan yang kaitannya dengan literasi jadi isu besar,” kata dia.
MUH SYAIFULLAH
Baca: Muktamar Muhammadiyah ke-48 Sudah 100 Persen Siap Digelar, Haedar Nashir Jadi Ketua Lagi?