Gagal Ajak Demokrat dan PKS Deklarasi Koalisi 10 November, NasDem: Harapan Belum Bisa Terpenuhi

Rabu, 9 November 2022 21:15 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY saat menemui Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Juni 2022. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan jadwal deklarasi koalisi NasDem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera bakal mundur. Sedianya, deklarasi koalisi digelar pada 10 November yang bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan dan sehari sebelum ulang tahun NasDem.

Ali mengaku usulan deklarasi pada 10 November ini berasal dari partainya. Kendati demikian, dia menyebut bahwa koalisi tidak bisa didasarkan atas kehendak sendiri, melainkan kehendak bersama. "Kita saling menghargai semuanya. Sehingga harapan itu belum bisa terpenuhi besok, karena partai itu kan punya mekanisme sendiri-sendiri yang harus dibicarakan bersama-sama,” kata Ali saat dihubungi, Rabu, 9 November 2022.

Dia menjelaskan, Partai Demokrat dan PKS belum mengambil keputusan melalui mekanisme internal partai. Misalnya, kata dia, pengambilan keputusan politik PKS ditentukan melalui Musyawarah Majelis Syura. Sementara Partai Demokrat disebut Ali juga punya mekanismenya sendiri melalui Majelis Tinggi Partai. "Harapan itu (deklarasi) belum bisa tercapai karena tiap-tiap internal partai belum mengambil keputusan lewat mekanisme mereka,” kata dia.

Ali menampik anggapan mundurnya deklarasi koalisi tersebut menunjukkan bahwa ada keretakan di internal mereka. Ketiga partai ini disebut-sebut masih menemui jalan buntu kala memutuskan sosok pendamping Anies Baswedan. Ali menegaskan tanggal deklarasi pada mulanya memang belum disepakati bersama-sama.

"Tidak ada persoalan deadlock dalam keputusan itu (cawapres Anies). Karena memang kita belum pernah duduk bersama, belum pernah disepakati bersama tentang jadwal itu. Itu harapan Partai NasDem,” ujarnya.

Demokrat: Deklarasi Bisa Ubah Peta Kontestasi

Juru bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menilai momentum deklarasi koalisi bisa menjadi game changer yang mengubah peta kontestasi saat ini. Oleh sebab itu, kata dia, persiapan pembentukan koalisi memakan waktu yang tidak sebentar.

"Tentu butuh waktu dalam persiapannya. Karena bagaimanapun, ada harapan besar dari masyarakat yang kini ditumpukan kepada Koalisi Perubahan. Rakyat menanti-nanti, kapan koalisi ini dideklarasikan,” kata Herzaky dalam keterangannya, Rabu, 9 November 2022.

Dia menilai rakyat sudah lelah menghadapi kenaikan harga. Di sisi lain, penghasilan tak kunjung meningkat. Herzaky menyebut kesulitan ekonomi benar-benar dirasakan masyarakat dalam dua tahun terakhir.

Menurut dia masalah-masalah tersebut yang lebih banyak dibahas dan didalami oleh tim kecil Partai NasDem, Demokrat, dan PKS. Adapun soal capres dan cawapres usungan koalisi, Herzaky menyebut bahasan ini hanya salah satu bagian dari sekian banyak hal yang mesti disepakati.

"Tentunya kami masih berproses. Mana pasangan yang benar-benar wajah dari perubahan itu sendiri, dan berpeluang besar mendulang kemenangan di Pilpres 2024 serta mendukung pemenangan kami bertiga di Pileg 2024,” kata dia.

Sebelumnya, Juru Bicara PKS Muhammad Kholid mengatakan ada empat hal yang dibahas bersama tim kecil ketiga partai sebelum memutuskan jadwal deklarasi koalisi. Dia menyebut calon mitra koalisi mesti menyepakati platform perjuangan, desain pemerintahan ke depan, strategi pemenangan, dan pasangan capres-cawapres.

"Kami memandang bahwa koalisi harus terbentuk dengan konsep yang utuh, tidak asal mendukung dan mengusung tetapi ada kesamaan pandang,” kata Kholid saat dihubungi, Jumat, 4 November 2022.

Kholid menyatakan momen deklarasi bakal mengikuti jika keempat hal tersebut sudah disepakati. Menurut dia, jika tim kecil ketiga partai belum sampai pada kata sepakat, maka pondasi koalisi sewaktu-waktu bisa goyah. "Kami memandang kalau kesepakatan itu belum tuntas, nanti pondasi koalisi akan kurang kokoh. Jadi pondasi koalisi dulu diperkuat sebelum deklarasi,” kata juru bicara PKS tersebut.

Baca Juga: Soal Deklarasi 10 November, AHY: Kami Tidak Ingin Tergesa-gesa

Berita terkait

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

2 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Ditemui Golkar, PKS Buka Peluang Koalisi di Pilkada Jakarta

14 jam lalu

Ditemui Golkar, PKS Buka Peluang Koalisi di Pilkada Jakarta

Kolaborasi yang dimaksud Mabruri, ialah PKS tak mampu bekerja sendirian untuk membangun Jakarta lebih baik lagi ke depannya.

Baca Selengkapnya

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

22 jam lalu

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

Baleg DPR siapa menteri yang ditunjuk presiden untuk membahas RUU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

1 hari lalu

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

Syahrul Yasin Limpo enggan berkomentar soal hubungannya dengan CEO PT Mulia Knitting Factory sekaligus Wabendum NasDem Hanan Supangkat.

Baca Selengkapnya

PKS Bakal Umumkan Nama yang Diusung di Pilkada Jakarta pada Juni

1 hari lalu

PKS Bakal Umumkan Nama yang Diusung di Pilkada Jakarta pada Juni

PKS bakal mengumumkan nama yang mereka usung di Pilkada Jakarta sekitar satu sampai dua bulan lagi.

Baca Selengkapnya

Alasan Demokrat Tolak Usulan Politik Uang Dilegalkan dalam Pilkada 2024

1 hari lalu

Alasan Demokrat Tolak Usulan Politik Uang Dilegalkan dalam Pilkada 2024

Partai Demokrat menolak usulan agae politik uang atau money politics dilegalkan pada Pemilihan Kepala Daerah alias Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Dede Yusuf Ungkap Alasan Enggan Maju Pilkada 2024

1 hari lalu

Dede Yusuf Ungkap Alasan Enggan Maju Pilkada 2024

Politikus Partai Demokrat Dede Yusuf lebih memilih menjadi anggota DPR RI dibanding maju Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Seperti PDIP, PKS Setujui Revisi UU Kementerian Negara dengan Catatan

2 hari lalu

Seperti PDIP, PKS Setujui Revisi UU Kementerian Negara dengan Catatan

Hari ini, Rapat pleno Baleg DPR menyepakati pengambilan keputusan atas hasil penyusunan revisi UU Kementerian Negara menjadi usul inisiatif DPR.

Baca Selengkapnya

Profil Indira Chunda Thita, Putri Syahrul Yasin Limpo yang Minta Rp 21 Juta ke Kementan untuk Beli Sound System

2 hari lalu

Profil Indira Chunda Thita, Putri Syahrul Yasin Limpo yang Minta Rp 21 Juta ke Kementan untuk Beli Sound System

Indira Chunda Thita, putri Syahrul Yasin Limpo, memulai karir politik di PAN sebelum melompat ke Partai NasDem.

Baca Selengkapnya

PKS Menjelang Pilkada 2024, Membuka Peluang Koalisi hingga Berikrar di Depok

2 hari lalu

PKS Menjelang Pilkada 2024, Membuka Peluang Koalisi hingga Berikrar di Depok

Menjelang Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024, Partai Keadilan Sejahtera atau PKS mempersiapkan calon-calon yang akan diusung

Baca Selengkapnya