Membaca Kode Jokowi Soal Capres Saat Pidato di HUT Perindo

Reporter

Ima Dini Shafira

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 8 November 2022 11:35 WIB

Presiden RI Jokowi pada HUT Ke-8 Partai Perindo di Jakarta, Senin 7 November 2022. ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan banyak kode dalam konteks Pemilihan Presiden 2024 kala menghadiri acara ulang tahun Partai Perindo, Senin, 7 November 2022. Dalam sambutannya, Jokowi memberi pesan yang pernah disampaikan dalam acara ulang tahun Partai Golkar untuk hati-hati dalam memilih calon presiden dan calon wakil presiden.

Menurut Agung, konteks hati-hati memilih Capres dan Cawapres lebih ditujukan pada Partai Gerindra yang menjagokan Prabowo Subianto dan Partai NasDem yang mengusung Anies Baswedan.

Baca juga: Lampu Hijau Jokowi untuk Prabowo Kembali Nyapres

Dalam acara ulang tahun Partai Perindo, Jokowi turut berpesan agar tidak terlalu lama mendeklarasikan Capres dan Cawapres. Agung mengatakan pesan ini lebih ditujukan pada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) serta Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digawangi oleh Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

“Ketika bahasannya "jangan kelamaan mendeklarasikan", lebih ditujukan kepada PDIP maupun KIB yang digagas oleh Golkar, PAN, dan PPP, yang keduanya, baik PDIP dan KIB tampak saling menunggu,” kata Agung dalam keterangannya, Selasa, 8 November 2022.

Advertising
Advertising

Padahal, kata dia, sikap KIB menunggu PDIP malah menjadi kontraproduktif. Sebab, selain menunda persiapan Pemilihan Presiden, molornya waktu deklarasi juga mereduksi efek ekor jas yang bisa didapatkan KIB.

Jokowi Pertegas Dukungannya ke Prabowo

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi turut mempertegas dukungannya kepada Prabowo. Mulanya, ia bernostalgia dengan merunut kemenangannya sejak menjadi Walikota Solo, Gubernur Jakarta, dan Presiden selama dua periode.

Selanjutnya, Jokowi menyebut bahwa Pilpres 2024 adalah giliran Prabowo. Agung menjelaskan, pernyataan Jokowi ini setidaknya menunjukkan tiga hal.

“Pertama, secara rasional, Ia mengakui peluang Prabowo bersama koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang digagas Gerindra dan PKB sementara ini unggul dibanding koalisi lainnya yang masih tarik ulur di internal partai atau koalisi dalam menentukan nama Capres atau Cawapres,” ujarnya.

Adapun dalam konteks elektoral, kata Agung, Jokowi makin memperkuat perannya sebagai salah satu king maker dalam Pilpres 2024 karena rekam jejaknya yang tidak pernah kalah. Menurut Agung, Jokowi ingin terlibat dalam menentukan Capres dan Cawapres serta berupaya memenangkannya.

“Kemudian yang ketiga, di sisi personal, Presiden Jokowi ingin siapapun yang mendapat restunya maju dalam Pilpres 2024, memberikan garansi bahwa program atau kebijakan pemerintahannya tetap dilanjutkan agar terealisasi dan memberikan efek keberlanjutan yang signifikan,” kata Agung.

Baca juga: Perindo Tegaskan Tak Akan Jadi Oposisi, Hary Tanoe: Posisi Kami Mitra Pemerintah

Berita terkait

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

56 menit lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

1 jam lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

11 jam lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

12 jam lalu

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

15 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

15 jam lalu

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

15 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

17 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

17 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

19 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya