Kasus Covid-19 Naik, Kemenkes Ingatkan Pentingnya Vaksinasi

Reporter

magang_merdeka

Editor

Febriyan

Sabtu, 5 November 2022 07:11 WIB

Kasus Covid-19 menunjukkan kenaikan dalam tiga minggu terakhir setelah sempat menurun selama berminggu-minggu. Tren ini bersamaan dengan temuan varian Omicron XBB.

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Kementrian Kesehatan (Kemenkes) dr. Muhammad Syahril mengingatkan masyarakat akan pentingnya vaksin dosis ketiga atau booster ditengah kenaikan angka penularan Covid-19. Dia menyatakan Kemenkes pihak akan menggerakkan pemerataan vaksinasi dosis ketiga hingga mencapai target 50 persen.

Syahril meyakini vaksin Booster dapat meningkatkan kekuatan kekebalan tubuh. Dia menyatakan hal itu untuk memberikan perlindungan terhadap masyarakat.

"Memang untuk vaksinasi booster masih jauh dari target 50 persen karena berbagai sebab. Kami akan menggerakkan ulang lagi vaksinasi booster, karena kami yakin vaksinasi adalah upaya memberikan perlindungan ke masyarakat", kata Syahril saat konferensi pers melalui Zoom, Jumat, 4 November 2022.

Dirut RSPI Sulianti Saroso itu membeberkan total capaian vaksi pertama hingga ketiga. Hingga Kamis, 3 November 2022, tercatat 87 persen masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama, untuk dosis kedua sebanyak 73 persen masyarakat, dan untuk dosis ketiga (Booster) baru 27,62 persen.

Angka Covid-19 di Indonesia dan negara lain naik

Advertising
Advertising

Syahril juga memaparkan angka kenaikan kasus Covid-19 saat ini. Pada Kamis, 3 November 2022, saja, Kemenkes menyatakan ada 30 provinsi yang mengalami kenaikan kasus Covid-19 dan terkonfirmasi sebanyak 4.951, sementara 4 provinsi lainnya mengalami tren penurunan.

Dia menyatakan tren kenaikan ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara lain. Hal itu tak lepas dari kemunculan subvarian baru Omicron XBB.

"Ini jadi catatan bagi kita semua, bahwa pandemi masih ada di sekitar kita dan ada 28 negara yang mengalami kenaikan kasus, termasuk Singapura. Ini dikaitkan dengan subvarian baru XBB dan XBB.1", kata dia.

Di Indonesia, menurut Syahril, kasus subvarian Omicron XBB per 3 November mencapai 12 kasus. Dari 12 ini, kata Syahril, 2 orang dari perjalanan luar negeri yaitu dari Singapura, kemudian 10 orang lagi dari transmisi lokal.

"Tapi Alhamdulillah dari 12 ini semuanya tidak ada yang (bergejala) berat, isolasi mandiri, walaupun dirawat hanya beberapa hari dan sembuh", tuturnya.

6 strategi yang disampaikan WHO

Penelusuran terhadap pergerakan vaksinasi ini merupakan 6 strategi yang dilakukan Kemenkes untuk menangani kasus Covid-19 di Indonesia. Enam strategi ini, kata Syahril, mengikuti arahan yang disampaikan oleh Direktur Jenderal WHO dalam rangka mengakhiri pandemi ini.

Strategi lainnya yang disebutkan Syahril diantaranya, membangun komunikasi kepada masyarakat untuk memberikan informasi terkait Covid-19 melalui media massa, penerapan protokol kesehatan yang menjadi syarat dan bagian dari perlindungan, pencegahan, dan pengendalian, serta kesiapan seluruh rumah sakit dan fasilitas pelayanan yang diharapkan tetap siaga.

"Tentu saja upaya-upaya yang lain menjadi bagian dari kita untuk sama-sama kita mengawal ini dan kita akan mengakhiri covid ini dengan baik", ujarnya.

GADIS OKTAVIANI

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

15 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

21 jam lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

1 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

6 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya