Soal Anomali Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak di Yogyakarta, Ini Kata Kemenkes

Reporter

Tempo.co

Editor

Febriyan

Jumat, 28 Oktober 2022 09:46 WIB

Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Kementerian Kesehatan.

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan menyatakan masih terus menyelidiki penyebab utama kasus gagal ginjal akut pada anak. Sejumlah pasien di Yogyakarta mengaku tak mengonsumsi obat yang dilarang beredar oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, menyatakan lembaganya masih terus meriset penyebab utama gagal ginjal akut pada anak. Untuk sementara waktu, temuan mereka bersama Epidemiolog dan Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) menunjukkan mayoritas anak yang mengalami masalah tersebut memiliki kandungan kimia berbahaya Etilen Glikol (EG), Dietilen Glikol (DEG) dan Etilen Glikol Butil Eter (EGBE) dalam tubuhnya.

Terkait kasus di Yogyakarta, Siti belum bisa berbicara banyak. Dia menyatakan masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium pasien tersebut.

"Kami akan tunggu hasil pemeriksaan labnya," kata dia, Kamis, 27 Oktober 2022.

Pasien di Yogyakarta tak konsumsi obat yang dilarang BPOM

Advertising
Advertising

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Sardjito, Yogyakarta, menyatakan pasien yang mereka rawat tak mengonsumsi obat yang disebut memiliki kandungan bahan kimi berbahaya seperti diumumkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Dokter Spesialis Anak RSUP Dr Sardjito, dr. Kristia Hermawan, menyatakan bahwa lima pasien yang mereka rawat memang memiliki riwayat mengonsumsi obat sirup, tetapi tak masuk dalam daftar yang diumumkan BPOM. Delapan lainnya, bahkan mengonsumsi obat batuk pilek berbentuk tablet, bukan sirup.

"Tak ada dari pasien yang dirawat itu punya riwayat mengkonsumsi obat sirop yang belakangan dianggap jadi tersangka gagal ginjal akut ini," kata Kristia, Selasa, 25 Oktober 2022.

"Rinciannya lima pasien yang sempat mengkonsumsi obat sirop, tapi bukan dari merek yang dianggap mengandung EG dan DEG tersebut," kata dia.

5 Obat yang dilarang beredar oleh BPOM

BPOM sebelumnya telah merilis lima merek obat dari tiga produsen berbeda yang memiliki kandungan bahan berbahaya Etilen Glikol (EG), Dietilen Glikol (DEG) dan Etilen Glikol Butil Eter (EGBE) di atas ambang batas aman.

Lima merek itu yakni Termorex Sirup dari PT. Konimex, Florin DMP Sirup dari PT.Yarindo Farmatama, Unibebi Cough Syrup, Unibebi Demam Drop, dan Unibebi Demam Syrup dari Universal Pharmaceutical Industries.

Belakangan PT Konimex membantah temuan BPOM tersebut. BPOM pun memeriksa ulang sampel produk Konimex pada batch berbeda. Hasilnya, BPOM menyatakan hanya menarik peredaran produk Konimex pada batch yang awal diteliti dan menyatakan produk pada batch lainnya aman.

Produsen obat ubah komposisi tanpa izin BPOM

Kepala BPOM Penny K Lukito kemarin menyatakan bahwa pihaknya telah menelusuri penyebab kontaminasi bahan berbahaya tersebut dalam obat sirup yang beredar di masyarakat. Menurut penelusuran BPOM, produsen melakukan perubahan komposisi dan penyuplai bahan baku tanpa izin.

Masalahnya, menurut Penny, bahan baku baru yang digunakan oleh produsen obat tersebut tidak memiliki sertifikasi farmasi. Penny bahkan mensinyalir produsen obat telah melakukan hal ini sejak awal pandemi Covid-19.

"Sejak pandemi ini mereka mengubah pemasok mereka menjadi pemasok bahan kimia. Sehingga bahan baku produk mereka banyak yang bukan berstandar sertifikasi farmasi," kata dia.

Soal dugaan adanya tindak pidana dalam kasus gagal ginjal anak ini, BPOM menyerahkannya kepada aparat kepolisian. Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Dedi Prasetyo, menyatakan tim penyidik gabungan dari beberapa direktorat hingga saat ini masih bekerja mengumpulkan barang bukti. Dia menyatakan tim akan menaikkan status kasus dari penyelidikan ke penyidikan jika ditemukan barang bukti yang cukup.

HENDARTYO HANGGI | M. JULNIS FIRMANSYAH | PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

8 jam lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

10 jam lalu

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

20 jam lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

20 jam lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

1 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

1 hari lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

1 hari lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

1 hari lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

2 hari lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya

Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

2 hari lalu

Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

Masyarakat diminta untuk tertib dalam menggunakan skincare sesuai peruntukannya, terutama yang beretiket biru, cek sebabnya.

Baca Selengkapnya