PKS Sodorkan Nama Ahmad Heryawan jadi Cawapres Anies Baswedan

Reporter

Ima Dini Shafira

Editor

Juli Hantoro

Senin, 24 Oktober 2022 13:50 WIB

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan didampingi istri, Netty Presetiyani Heryawan bersilaturahim dengan 700 petugas Keamanan Dalam (Kamdal), Satpam, dan Cleaning Service (CS) di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa, 12 Juni 2018.(dok Pemprov Jabar)

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Muhammad Kholid, mengatakan nama Wakil Ketua Majelis Syura Ahmad Heryawan, menjadi kandidat Cawapres terkuat yang bakal disodorkan kepada calon mitra koalisi. PKS dikabarkan bakal menjalin koalisi bersama Partai Demokrat dan Partai NasDem.

Seperti diketahui NasDem telah mengumumkan calon presiden atau Capres 2024 dari partai itu adalah Anies Baswedan.

Mulanya, kata Kholid, PKS mengantongi lima nama kadernya sebagai alternatif Cawapres. Mereka adalah Ahmad Heryawan alias Aher, Hidayat Nur Wahid, Irwan Prayitno, Ahmad Syaikhu, dan Sohibul Iman.

“Dari diskusi antarpimpinan, nama Ahmad Heryawan yang terkuat untuk diajukan dari PKS sebagai alternatif pilihan di tim kecil,” kata Kholid kepada Tempo, Senin, 24 Oktober 2022.

Baca juga: PKS Yakin Koalisi dengan NasDem dan Demokrat Bisa Terwujud

Advertising
Advertising

Adapun tim kecil yang dimaksud Kholid adalah tim masing-masing partai calon mitra koalisi. Menurut dia, nama Aher bakal disodorkan kepada tim kecil ini. Aher adalah mantan Gubernur Jawa Barat dua periode yaitu pada 2008-2013 dan 2013-2018.

Kendati demikian, Kholid mengatakan PKS tidak menutup pilihan terhadap alternatif Cawapres lain. Sebab, kata dia, pembahasan soal pendamping Anies di antara calon mitra koalisi masih cair.

“PKS tidak menutup pilihan ke yang lain, tentu akan melihat dinamika dalam pembahasan di tim kecil,” kata dia.

Kholid menjelaskan, saat ini tim kecil masih berfokus membahas kriteria dan mekanisme pemilihan Cawapres. Dia menyebut ketiga partai berhak untuk mengajukan nama dan kandidat masing-masing mengingat koalisi ini menjunjung tinggi equal partnership.

“Tim kecil masih dalam tahapan penentuan kriteria dan mekanisme pemilihan. Karena prinsip kami equal partnership, jadi masing-masing pihak ajukan nama dan kandidat,” kata dia.

Sebelumnya, Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mengatakan komunikasi partainya dengan Partai NasDem dan PKS makin intensif. Menurut Herzaky, tim kecil dari ketiga partai rutin bertemu.

Selanjutnya tim kecil bahas hal teknis...

<!--more-->

Tim kecil ini, kata dia, membahas hal-hal teknis yang bernilai strategis, mulai dari visi besar perubahan untuk Indonesia, program kerja, hingga desain pemerintahan yang pas untuk menghadapi tantangan global.

“Kami membahas hal-hal teknis yang bernilai strategis. Bagaimana visi besar perubahan untuk Indonesia yang diperlukan untuk perbaikan, diturunkan dalam bentuk platform pembangunan. Lalu, program kerja seperti apa yang harus dipersiapkan, seperti apa desain pemerintahan yang pas untuk menghadapi tantangan dunia yang makin kompleks ini,” kata Herzaky dalam keterangannya, Minggu, 23 Oktober 2022.

Dia juga mengatakan tim kecil berupaya memantapkan strategi pemenangan. Pasalnya, kata dia, ketiga partai mesti menang untuk merealisasikan perubahan yang diinginkan. Menurut Herzaky, lawan ketiga partai ini dalam Pemilu tidak bisa dianggap enteng. Sehingga, perlu ada strategi dan teknik yang matang.

Adapun ihwal Capres dan Cawapres, Herzaky mengatakan ketiga partai masih berfokus membahas kriteria. Dia menjelaskan, kriteria ini tak jauh berbeda dari yang disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY.

“Pembahasan terkait Capres-Cawapres baru pada kriteria. Belum pada nama. Kriterianya mendekati yang disampaikan Ketum Partai Demokrat Agus H. Yudhoyono di Rapimnas. Makin intens dan makin mendekati kata sepakat,” kata Herzaky.

Dia mengatakan kriteria yang dimaksud adalah pasangan calon mesti punya integritas, kapabilitas, elektabilitas, kontribusi pada koalisi, bisa diandalkan di pemerintahan, dan memiliki semangat mengusung perubahan serta perbaikan.

“Jadi, kalau elektabilitas rendah, lalu tidak bisa punya kontribusi dalam membentuk dan stabilitas koalisi, jangan berharaplah jadi Capres-Cawapres yang akan kami usung,” ujarnya.

Baca juga: Soal Cawapres Anies, Partai NasDem: Lagi Rembukan dengan Demokrat dan PKS

Berita terkait

Youtuber Ridwan Hanif Daftar Penjaringan Bakal Calon Bupati Klaten 2024 di PKS

9 jam lalu

Youtuber Ridwan Hanif Daftar Penjaringan Bakal Calon Bupati Klaten 2024 di PKS

Youtuber, Ridwan Hanif mendaftarkan diri mengikuti penjaringan sebagai bakal calon bupati (cabup) dalam Pilkada Klaten 2024 melalui PKS

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

13 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Apa itu Skandal Watergate yang Menyeret Presiden AS Richard Nixon Berujung Mundur?

17 jam lalu

Apa itu Skandal Watergate yang Menyeret Presiden AS Richard Nixon Berujung Mundur?

Skandal Watergate adalah salah satu peristiwa kelam dalam politik tingkat tinggi di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Ditemui Golkar, PKS Buka Peluang Koalisi di Pilkada Jakarta

1 hari lalu

Ditemui Golkar, PKS Buka Peluang Koalisi di Pilkada Jakarta

Kolaborasi yang dimaksud Mabruri, ialah PKS tak mampu bekerja sendirian untuk membangun Jakarta lebih baik lagi ke depannya.

Baca Selengkapnya

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

1 hari lalu

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

Baleg DPR siapa menteri yang ditunjuk presiden untuk membahas RUU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

1 hari lalu

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

Syahrul Yasin Limpo enggan berkomentar soal hubungannya dengan CEO PT Mulia Knitting Factory sekaligus Wabendum NasDem Hanan Supangkat.

Baca Selengkapnya

PKS Bakal Umumkan Nama yang Diusung di Pilkada Jakarta pada Juni

1 hari lalu

PKS Bakal Umumkan Nama yang Diusung di Pilkada Jakarta pada Juni

PKS bakal mengumumkan nama yang mereka usung di Pilkada Jakarta sekitar satu sampai dua bulan lagi.

Baca Selengkapnya

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

2 hari lalu

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

Cara Biden menangani isu Gaza menjadi penentu penting untuk suara pemilu nanti.

Baca Selengkapnya

Seperti PDIP, PKS Setujui Revisi UU Kementerian Negara dengan Catatan

2 hari lalu

Seperti PDIP, PKS Setujui Revisi UU Kementerian Negara dengan Catatan

Hari ini, Rapat pleno Baleg DPR menyepakati pengambilan keputusan atas hasil penyusunan revisi UU Kementerian Negara menjadi usul inisiatif DPR.

Baca Selengkapnya