Bawaslu Gelar Sidang Pleno Kelima Global Network on Electoral Justice di Bali

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Amirullah

Senin, 10 Oktober 2022 14:07 WIB

Ketua KPU Hasyim Asy'ari (kanan) memberikan penjelasan kepada Ketua Bawaslu Rahmat Bagja (kedua kanan) dan Ketua DKPP Muhammad (keempat kanan) saat meninjau pelaksanaan verifikasi administrasi dokumen persyaratan partai politik calon peserta Pemilihan Umum Tahun 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta, Ahad, 7 Agustus 2022. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu menjadi tuan rumah penyelenggaraan Sidang Pleno Kelima atau Fifth Plenary Assembly Global Network on Electoral Justice (GNEJ) di Bali pada 9 hingga 11 Oktober 2022. Sidang ini diikuti oleh 86 peserta dari 31 negara anggota GNEJ.

“Forum ini akan menjadi kerja sama untuk menyebarkan nilai demokrasi dan keadilan dalam pelaksaan Pemilu di seluruh dunia,” kata Ketua Bawaslu Rahmat Bagja dalam pidato pembukaan acara di Hotel Conrad, Nusa Dua, Bali, Senin, 10 Oktober 2022.

Bagja mengatakan tahun ini Bawaslu menjadi Presidensi GNEJ. Dia mengatakan Bawaslu akan membagikan praktik pengawasan dan peradilan pemilu di Indonesia kepada seluruh anggota. Selain itu, kata dia, Bawaslu juga akan mengambil manfaat dari praktik demokrasi di negara peserta lainnya.

Konsolidasi Demokrasi

Menurut Bagja, GNEJ kali ini akan mengangkat tiga topik. Pertama, penyelenggaraan Pemilu di Indonesia pada 2022 dan pada masa pandemi Covid-19. Kedua, media digital dan disinformasi dalam proses pemilu. Dan ketiga, strategi untuk mendekatkan keadilan pemilu kepada warga negara melalui transparansi, data terbuka dan kolaborasi sosial.

Advertising
Advertising

“Sidang pleno ini juga akan mebahas kerja-kerja observatorium GNEJ, yaitu kesetaraan gender, kemandirian yudisial, dan media sosial,” tutur Bagja.

Dia menuturkan GNEJ diharapkan mampu memperkuat dan mengkonsolidasikan demokrasi melalui lembaga-lembaga penyelenggara pemilu di seluruh dunia. Dia mengatakan penguatan demokrasi dan penyelenggaraan pemilu mendapat tantangan baru dengan adanya pandemi Covid-19.

Dia mengatakan pandemi mendorong percepatan perkembangan teknologi dan media digital. Digitalisasi media dan banjirnya informasi, kata dia, berpengaruh pada sistem demokrasi saat ini. Menurut dia, perkembangan teknologi dan media digital memungkinkan para kandidat dan partai politik merengkuh lebih banyak pembaca. Namun, di sisi lain perkembangan itu juga memunculkan banyaknya kampanye disinformasi, bahkan ujaran kebencian.

Bagja berharap dengan adanya sidang pleno di Bali ini dapat semakin membuka kesetaraan dan kesamaan persepsi tentang berbagai aspek pengawasan dalam pelaksanaan pemilu para negara anggota. Dia berharap terjadi kerja sama yang akan semakin membuat baik pelaksanaan Pemilu dan demokrasi di dunia.

“Kami berharap adanya sebuah badan pengawas yang baik dan menjadi terbaik untuk melindungi hak pemilih,” kata dia.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

12 jam lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

1 hari lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

1 hari lalu

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

Komisi II DPR juga akan mengonfirmasi isu yang menerpa Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

1 hari lalu

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menyoroti peran KPU dan Bawaslu dalam sengketa pileg di MK.

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

1 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

1 hari lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

2 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

3 hari lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua MK Sempat Tegur Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena Izin Tinggalkan Sidang

3 hari lalu

Ketua MK Sempat Tegur Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena Izin Tinggalkan Sidang

Hakim MK menegur Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena meminta izin meninggalkan sidang, padahal sidang baru dimulai kurang dari 30 menit.

Baca Selengkapnya

KPU Respons Kemarahan Hakim MK karena Absen di Sidang: Ada Agenda Penting Pilkada

3 hari lalu

KPU Respons Kemarahan Hakim MK karena Absen di Sidang: Ada Agenda Penting Pilkada

Komisioner KPU Idham Holik angkat bicara usai Hakim MK Arief hidayat marah lantaran tak ada satu pun komisoner yang hadir di sidang sengketa pileg

Baca Selengkapnya