Mahfud Md Sebut Kepres TGIPF Tragedi Kanjuruhan Terbit Hari Ini
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Juli Hantoro
Selasa, 4 Oktober 2022 11:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD hari ini bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara untuk membahas tragedi Kanjuruhan.
Dari hasil pertemuan itu, Mahfud menyebut Jokowi sepakat menerbitkan Keputusan Presiden tentang pembentukan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta atau TGIPF tragedi Kanjuruhan.
"Keppresnya akan dikeluarkan hari ini, sehingga kami punya dasar untuk rapat. Kenapa itu harus dengan Keppres? Karena di setiap institusi juga mempunyai tim investigasi sendiri. Sehingga yang terpadu itu nanti bergabung di bawah Keppres ini," kata Mahfud di Istana, Jakarta Pusat, Selasa, 4 Oktober 2022.
Mahfud sebelumnya telah mengumumkan pembentukan TGIPF ini pada Senin, 3 Oktober 2022. Tim ini akan dipimpin Mahfud. Sementara kursi wakil ketua TGIPF dijabat oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali dan sekretaris TGIPF dijabat oleh mantan Jaksa Agung Muda Pidana Umum Nur Rochmad.
Untuk anggota TGIPF antara lain, Akademisi Universitas Indonesia (UI) Rhenald Kasali, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Sumaryanto, Pengamat Sepak Bola Akmal Marhali, Jurnalis Kompas Anton Sanjoyo, mantan Pengurus PSSI Nugroho Setiawan.
Kemudian mantan Kepala BNPB Doni Mornardo, Wakil Ketua Umum 1 KONI Mayjen (Purn) Suwarno, Mantan Wakapolda Kalimantan Barat Irjen (Purn) Sri Handayani, mantan Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif, dan mantan pemain Timnas Indonesia Kurniawan Dwi Yulianto.
Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang terjadi setelah laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022.
Dalam laga itu tuan rumah Arema FC menelan kekalahan 2-3. Kekalahan itu menyebabkan beberapa suporter turun dan masuk ke lapangan. Petugas keamanan dari Polri dan TNI kemudian menghalau para suporter yang masuk ke lapangan itu.
Aparat kepolisian kemudian meletupkan senjata gas air mata ke arah penonton. Akibatnya massa kocar kacir menuju satu titik keluar. Banyak yang meninggal karena terinjak injak penonton yang berebut untuk keluar stadion.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan jumlah korban meninggal dalam tragedi Kanjuruhan Malang sebanyak 125 orang. Listyo mengatakan sebelum dilakukan pembaruan, data yang disebutkan sebanyak 129 orang, namun setelah proses verifikasi diketahui ada data ganda.
Listyo menjelaskan saat ini pihaknya tengah melakukan pendalaman lebih lanjut terhadap kejadian yang membuat ratusan orang meninggal dunia tersebut. Pihaknya akan melakukan investigasi secara tuntas peristiwa itu.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Aremania Klaim Turun ke Lapangan Bukan Untuk Buat Kerusuhan
M JULNIS FIRMANSYAH