Ferdy Sambo Psikopat? Inilah Tanda-tanda Seseorang Antisocial Personality Disorder?

Jumat, 16 September 2022 02:00 WIB

Ekspresi Ferdy Sambo saat rekonstruksi pembunuhan Brigadir J di rumah dinasnya di Jalan Duren Tiga Barat, Jakarta, Selasa, 30 Agustus 2022. TEMPO/Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menduga Ferdy Sambo membunuh Brigadir J kemungkinan karena psikopat.

Tapi bisa jadi juga lantaran dia memiliki masalah kejiwaan yakni sifat superpower. Sambo meyakini perbuatannya tidak bisa dibongkar karena jabatannya yang berpengaruh sebagai Kadiv Propam Polri dan Ketua Satgasus Merah Putih.

“Bisa jadi psikopat, tapi ini bisa karena superpower itu. Dia bisa ngeyakinin dirinya, siapa yang bisa bongkar kejahatan saya, saya bisa suruh-suruh ini semua,” kata Taufan kepada Tempo di Gedung Komnas HAM, Jakarta Pusat, Selasa 13 September 2022.

Ihwal Psikopat, Apa Saja Tanda-tandanya?

Mengutip verywellmind.com, istilah “psikopat” digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tidak memiliki perasaan, tidak emosional, dan rusak secara moral. Meskipun bukan diagnosis kesehatan mental resmi, istilah ini kerap digunakan dalam praktik klinis maupun hukum.

Dalam psikologi, psikopat adalah istilah informal yang sering digunakan untuk pasien yang mengalami kondisi antisocial personality disorder (ASPD) atau gangguan kepribadian antisosial.

Mengutip Koran Tempo, sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan Universitas Chicago di Amerika Serikat pada 2013 silam mengungkap penyebab seseorang menjadi psikopat. Perilaku kejam dan tak berperasaan pada psikopat ternyata dipicu oleh gangguan komunikasi saraf pada otak. “Gangguan itu terjadi pada bagian otak yang berperan memunculkan rasa kasih sayang dan kepedulian,” kata tim ilmuwan, seperti dikutip laman Dailymail, 26 April 2013.

Dikutip dari Healthline, adapun tanda-tanda umum seseorang adalah psikopat atau ASPD, sebagaimana diungkapkan oleh psikiater dan salah satu pendiri Centers of Psychiatric Excellence, Prakash Masand, yaitu perilaku yang bertentangan dengan norma sosial, mengabaikan atau melanggar hak orang lain, ketidakmampuan untuk membedakan antara benar dan salah, serta kesulitan menunjukkan penyesalan atau empati.

Advertising
Advertising

Selain itu, menurut Masand, psikopat juga memiliki kecenderungan untuk sering berbohong, memanipulasi dan menyakiti orang lain, masalah berulang dengan hukum, mengabaikan keselamatan dan tanggung jawab, dan mengekspresikan kemarahan atau kesombongan secara teratur. Perilaku yang sembrono, impulsif, atau dapat menyebabkan konsekuensi yang berbahaya, juga dapat dikategorikan sebagai tanda psikopat.

Tak hanya itu, Masand mengungkapkan seseorang yang menunjukkan perilaku antara lain tidak memiliki hubungan emosional yang dalam, memiliki pesona yang dangkal tentang mereka, menjadi sangat agresif, terkadang sangat marah, bisa jadi merupakan pertanda psikopat. Selain itu, seseorang dengan kondisi ASPD mungkin tak bereaksi seolah-olah Dia telah menyakiti seseorang. Pasien ASPD ini mungkin impulsif atau kasar dan mungkin tidak memiliki penyesalan. Dalam kasus ASPD, kasar tidak selalu berarti kekerasan.

Selain tanda dan perilaku, Masand mengatakan ada tanda-tanda tertentu yang lebih umum pada orang psikopat, yaitu psikopat lebih umum dialami pria daripada wanita. Secara teknis, untuk menerima diagnosis ASPD, seseorang harus berusia minimal 18 tahun.

Tetapi beberapa anak-anak menunjukkan tanda-tanda gangguan perilaku, yang mungkin merupakan indikator awal ASPD. Meski kondisi ini merupakan kronis, tetapi akan membaik seiring bertambah usia.

Fakta lainnya, orang dengan ASPD atau psikopat, tingkat kematiannya lebih tinggi karena pola perilaku mereka.

Demikian seluk-beluk psikopat, dan benarkah hal itu melekat di alam bawah sadar tersangka Ferdy Sambo?

HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca : Briptu Herman Didemosi 1 Tahun karena Intimidasi Wartawan yang Meliput Rumah Ferdy Sambo.

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

26 menit lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

5 jam lalu

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

Komnas HAM mengingatkan agar pasukan tambahan yang dikirimkan ke Intan Jaya sudah berpengalaman bertugas di Papua.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

21 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

3 hari lalu

Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi alias Brigadir RA, mengingatkan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada 2022.

Baca Selengkapnya

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

4 hari lalu

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA menjadi perhatian. Sahabatnya teringat kasus kematian Brigadir J yang dibunuh Ferdy Sambo

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

6 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

13 hari lalu

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

16 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Fakta Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo, Bentrok Brimob vs TNI di Sorong

18 hari lalu

Top 3 Hukum: Fakta Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo, Bentrok Brimob vs TNI di Sorong

Kejanggalan kematian ajudan Ferdy Sambo itu terungkap setelah keluarga memaksa peti jenazah Brigadir Yosua dibuka.

Baca Selengkapnya