Jokowi Ingatkan Dampak Blok Masela Terhadap Kebutuhan Air Minum di Saumlaki
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Juli Hantoro
Jumat, 2 September 2022 15:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mulai bicara tentang dampak proyek Liquid Natural Gas (LNG) Lapangan Abadi di Blok Masela di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku. Jokowi menyinggung soal dampak, meskipun sampai hari ini proyek tersebut belum jelas kelanjutannya sejak 2019 lalu.
Salah satu yang diperingatkan oleh Jokowi adalah soal peningkatan kebutuhan air minum di Saumlaki, ibu kota Kepulauan Tanimbar, dan sekitarnya. Sehingga, Jokowi pun meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hingga pemerintah daerah untuk mengantisipasiya.
“Kita harus mengantisipasi adanya pengembangan Blok Masela karena akan memberikan dampak kepada peningkatan tenaga kerja dan juga kebutuhan air minum,” kata Jokowi saat mengunjungi Kepulauan Tanimbar, Jumat, 2 September 2022.
Peringatan ini disampaikan Jokowi saat meninjau Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Weymomolin, Tanimbar selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku.
Kepada Jokowi, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja mengatakan bahwa optimalisasi pengelolaan SPAM Weymomolin untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Saumlaki, Kepulauan Tanimbar yang merupakan salah satu pulau terdepan Indonesia di Maluku.
Endra menyebut optimalisasi SPAM di Saumlaki meliputi dua sistem yaitu bersumber dari mata air Weymomolin dan Bomaki melalui pembangunan intake. Lalu jaringan perpipaan untuk melayani total 5.000 sambungan rumah atau sekitar 80 persen dari warga Saumlaki.
Endra pun merespons peringatan dari Jokowi. Untuk mengatasi adanya kenaikan permintaan air minum, Ia mengakui tidak akan cukup bila hanya mengandalkan sumber mata air.
Endra menyebut Kementerian PUPR telah menyiapkan rencana teknis untuk membangun bendungan di Kepulauan Tanimbar ini. “Kami telah siapkan rencana teknisnya untuk membangun bendungan sebagai antisipasi pengembangan Blok Masela,” ucap Endra.
Janji Terbaru Jokowi soal Blok Masela
Dalam kunjugan ke Kepulauan Tanimbar ini, Jokowi juga kembali bersuara soal pengembangan Blok Masela. Tiga tahun sejak pemerintah menyetujui revisi rencana pengambangan atau plan of development (POD) pada 2019, pengerjaan proyek ini tak kunjung jalan dari yag semula ditargetkan berproduksi pada 2024.
"Blok Masela itu terus kami dorong," kata Jokowi.
Selanjutnya: Jokowi jelaskan kronologi...
<!--more-->
Jokowi menceritakan ulang situasi yang terjadi di lokasi, di mana dulu sebetulnya sudah akan jalan dengan Inpex Masela Ltd, anak usaha Inpex Corporation asal Jepang (pemegang hak partisipasi 65 persen) dan Shell Upstream Oversears Ltd, anak usaha Royal Dutch Shell plc asal Belanda (pemegang hak partisipasi 35 persen).
"Tetapi karena itu harganya rendah, sehingga ada satu yang mundur. Sehingga ini pengerjaannya juga ikut mundur," kata Jokowi.
Dengan kondisi, Jokowi berjanji pemerintah akan terus mendorong hadirnya mitra baru bagi Inpex di proyek ini. "Sehingga segera dimulai Blok Masela," kata dia.
Terakhir, Jokowi sudah bicara dengan sejumlah menteri terkait perkembangan Blok Masela ini di Istana Negara, Jakarta, pada 24 Agustus lalu. Kala itu, Jokowi telah memerintah anak buahnya segera mencari investor baru untuk Blok Masela.
"Termasuk pertimbangkan INA untuk masuk," kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan arahan Jokowi, selepas rapat. INA tak lain adalah Indonesia Investment Authority.
Sebelumnya, kabar hengkangnya Shell dari Blok Masela sudah muncul sejak 2020 lalu. Tak hanya INA, Jokowi juga mendorong PT Pertamina (Persero) untuk masuk ke Blok Masela menggantikan Shell.
Sehingga pada 4 Agustus lalu, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas mendorong Pertamina segera merampungkan kajian pengambilan sebagian hak partisipasi Blok Masela yang ingin dilepas Shell pada September 2022.
"Kami mengharapkan Agustus atau September ini Pertamina bisa menyelesaikan studinya mengenai data-datanya segera. Rencananya Inpex akan mengajukan project-nya mulai jalan cepat lebih efektif di tahun depan," kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dikutip dari Bisnis.com pada 4 Agustus 2022.
Jokowi pun menjelaskan lagi kalau Blok Masela bisa jalan, keuntungan besar akan didapat oleh Kepulauan Tanimbar. Baik untuk perputaran uang maupun untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kepulauan Tanimbar maupun Provinsi Maluku.
"Memang terus kita dorong agar segera dimulai," kata dia.
Baca juga: Janji Terbaru Jokowi Soal Blok Masela yang Tak Kunjung Jalan