Pangi Syarwi Sebut Majunya Prabowo Bisa Ganjal Anies Baswedan dan Muluskan Ganjar di Pilpres 2024
Reporter
Antara
Editor
Juli Hantoro
Jumat, 26 Agustus 2022 13:18 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Majunya Prabowo Subianto sebagai calon presiden dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 dinilai bisa mengganjal kemenangan Anies Baswedan sekaligus memuluskan Ganjar Pranowo jadi pemenang bila mencalonkan sebagai capres.
Pendapat itu diungkapkan Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago.
"Majunya Prabowo sebagai capres secara tidak langsung sangat menguntungkan Ganjar Panowo, pada saat yang sama menunjukkan bahwa Anies Baswedan mungkin terganjal sebagai capres-cawapres," kata Pangi dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis, 25 Agustus 2022.
Dia mengatakan, majunya Prabowo dapat menghambat ruang gerak Anies Baswedan.
Menurut Pangi, meski Anies punya elektabilitas yang tinggi, tapi tak serta merta membuatnya mulus menjadi capres lantaran veto players dalam politik kepartaian Indonesia.
"Misalnya Anies selalu masuk tiga besar, kluster elektabilitas 'papan atas', tidak serta merta mulus menjadi calon presiden, tetap saja partai politik lah yang punya veto players siapa saja capres-cawapres yang bakal mereka usung nantinya," ujarnya.
Pangi menyebut ketika Prabowo maju menjadi capres 2024, maka itu artinya DNA kemenangan Anies Baswedan terganggu.
Musababnya, kata dia, ceruk pemilih Anies dan Prabowo sama. Sedangkan segmen pemilih Ganjar tetap tidak terbelah, bahkan semakin solid dan bulat.
"Sementara basis suara Anies dan Prabowo terbelah (split ticket voting)," kata dia.
Tabulasi Pemilih
Pangi kemudian mengutip data tabulasi silang (cross tabulation) column Voxpol Center Research and Consulting pada Maret 2022 yang menunjukkan bahwa pemilih Partai Gerindra memilih Prabowo sebesar 55,9 persen, sementara pemilih Partai Gerindra yang memilih Anies Baswedan persentasenya sebesar 44,7 persen.
"Dari data ini menunjukkan bahwa pemilih Partai Gerindra split ticket voting terbelah ke capres Anies dan capres Prabowo secara signifikan," ujar dia.
Majunya Prabowo, kata Pangi lagi, juga makin membatasi kans Anies untuk diusung parpol sebagai capres, karena kuota 20 persen parpol koalisi sebagai syarat ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold).
"Tentu ini menyulitkan secara matematika politik, tidak mudah bagi Anies yang bukan kader parpol dan tidak punya partai. Dengan demikian, majunya Prabowo sebagai capres tentu saja semakin menutup ruang Anies untuk mendapatkan 'boarding pass' dari partai politik," katanya lagi.
Oleh karenanya, ia menilai majunya Prabowo sebagai Capres 2024 sama saja memberi jalan atau karpet merah kepada Ganjar, agar bisa menang dengan mulus pada Pilpres 2024.
"Bagaimana cara menganjal kemenangan Anies dan bagaimana memuluskan jalan Ganjar menjadi presiden, 'kausalitas' kunci penentunya terkait maju atau tidak Prabowo sebagai capres nantinya," ujarnya lagi.
Seperti diketahui dalam rapat Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan diri siap maju di Pilpres 2024. Pernyataannya setelah mendengar dari aspirasi seluruh kader partai yang dipimpinnya.
"Dengan ini saya menyatakan bahwa dengan penuh rasa tanggung jawab, saya menerima permohonan saudara untuk dicalonkan sebagai calon Presiden Republik Indonesia 2024," kata dia saat berpidato di Rapimnas 2022 di Sentul, Jumat, 12 Agustus 2022.
Prabowo mengatakan, memang ada pihak yang mempertanyakan mengapa pernah kalah tapi tetap maju sebagai capres. Dia juga mengingatkan kepada semua kadernya untuk tetap berjuang dalam keadaan apapun seperti para pahlawan atau pejuang terdahulu.