Jokowi Bilang Bodoh Duit APBN Digunakan Belanja Barang Luar Negeri

Editor

Amirullah

Selasa, 23 Agustus 2022 11:21 WIB

Presiden Joko Widodo menaiki alat mesin pertanian (Alsintan) pemanen kombinasi (Combine Harvester) di sela-sela peluncuran Taksi Alsintan di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 22 Agustus 2022. Dalam kunjungan di Gresik ini, Jokowi juga meluncurkan program lumbung pangan atau food estate berbasis mangga. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melarang institusi negara melakukan pembelanjaan barang luar negeri. Menurut Jokowi, uang APBN yang digunakan untuk kebutuhan institusi harus dibelanjakan produk lokal.

"Sangat lucu sekali APBN yang kita collect dari pajak, PNBP, royalti, masuk ke APBN, kemudian keluar sebagai belanja pemerintah yang dibeli barang impor. Waduh, bodoh banget kita kalau terus-terusan begitu, ndak," kata Jokowi dalam acara Kadin di TMII, Jakarta Timur, Selasa, 23 Agustus 2022.

Jokowi mengaku telah memerintahkan seluruh kepala institusi dan kepala daerah untuk menandatangani komitmen pembelanjaan uang APBN hingga APBD di barang dalam negeri yang tersedia di e-catalog. Nilai komitmen tersebut, menurut Jokowi, mencapai Rp897 triliun.

Lebih lanjut, Jokowi juga meminta Kadin membantu para pelaku UMKM untuk bisa masuk ke dalam e-katalog. Sehingga, nantinya masyarakat yang memiliki usaha kecil bisa berkembang. "Semua ini bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang kita miliki," kata Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan Indonesia saat ini bisa mengendalikan inflasi di angka 4,9 persen. Sementara pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama sebesar 5.01 persen dan kuartal kedua 5.44 persen. Nilai itu cukup besar mengingat banyak negara yang pertumbuhan ekonominya anjlok.

Advertising
Advertising

Salah satu penyebab Indonesia bisa bertahan, kata Jokowi, karena geliat industri Indonesia yang mulai kembali tumbuh. Hal itu dapat terlihat dari konsumsi listrik yang naik 7,3 persen akibat kembali aktifnya pabrik berekspansi. Kemudian kredit perbankan juga naik hingga 10,6 persen.

"Dana pihak ketiga tumbuh 9,13 persen, artinya utamanya mungkin di Kadin banyak yang nabung di bank karena duitnya kelebihan. Non performing loan juga masih di angka 2,86 persen, masih sangat baik, ini yang harus kita gaungkan agar optimis ada terus," kata Jokowi.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Presiden Jokowi Batal Hadir di Penutupan PON Aceh-Sumut

4 menit lalu

Presiden Jokowi Batal Hadir di Penutupan PON Aceh-Sumut

Menpora Dito Ariotedjo menyatakan, Jokowi batal hadir di penutupan PON Aceh-Sumut, akan diwakili Menteri Koordinator PMK Muhajir Effendy.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Pertemuan Jokowi-Gus Miftah di Ponpes Ora Aji

39 menit lalu

Serba-serbi Pertemuan Jokowi-Gus Miftah di Ponpes Ora Aji

Presiden Jokowi menyambangi kediaman Gus Miftah di Pondok Pesantren Ora Aji pada Kamis kemarin di Yogyakarta. Berikut serba-serbi pertemuan keduanya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Harga Kebutuhan Pokok Rendah di Pasar Dukuh Kupang Surabaya

40 menit lalu

Jokowi Sebut Harga Kebutuhan Pokok Rendah di Pasar Dukuh Kupang Surabaya

Jokowi terlihat berinteraksi dengan sejumlah pedagang di Pasar Dukuh Kupang Surabaya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons 6 Juta Data NPWP Diduga Bocor: Harus Dimitigasi

1 jam lalu

Jokowi Respons 6 Juta Data NPWP Diduga Bocor: Harus Dimitigasi

Presiden Jokowi merespons peretas Bjorka diduga membocorkan 6 juta data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) di dark web

Baca Selengkapnya

Tak Hadiri Penutupan PON, Jokowi Pilih Jadi Saksi Pernikahan Anak Khofifah

1 jam lalu

Tak Hadiri Penutupan PON, Jokowi Pilih Jadi Saksi Pernikahan Anak Khofifah

Jokowi mengatakan penutupan PON akan dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

Baca Selengkapnya

Mengapa Jokowi Tak Kunjung Teken Keppres Pemindahan Ibu Kota Negara ke IKN?

1 jam lalu

Mengapa Jokowi Tak Kunjung Teken Keppres Pemindahan Ibu Kota Negara ke IKN?

Jokowi mengatakan penandatanganan Keppres menunggu kesiapan ibu kota baru.

Baca Selengkapnya

Gaduh Ekspor Pasir Laut, Jokowi Klaim Hanya Mengekspor Sedimen: Ini Kritik Keras Pemerhati Lingkungan

2 jam lalu

Gaduh Ekspor Pasir Laut, Jokowi Klaim Hanya Mengekspor Sedimen: Ini Kritik Keras Pemerhati Lingkungan

Presiden Jokowi menyatakan bahwa pemerintah tidak akan membuka kembali ekspor pasir laut, melainkan hanya mengizinkan ekspor hasil sedimentasi.

Baca Selengkapnya

Data NPWP Bocor: Presiden Jokowi Sebut Soal Keteledoran, Sri Mulyani Minta DJP Mengevaluasi

2 jam lalu

Data NPWP Bocor: Presiden Jokowi Sebut Soal Keteledoran, Sri Mulyani Minta DJP Mengevaluasi

Tak tanggung-tanggung, di antara 6 juta data NPWP yang diretas, termasuk milik Presiden Jokowi, Gibran, Kaesang, Sri Mulyani sampai Menko Airlangga.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kisruh Munaslub Kadin Masalah Internal, Hamdan Zoelva: Pernyataan Bijak

2 jam lalu

Jokowi Sebut Kisruh Munaslub Kadin Masalah Internal, Hamdan Zoelva: Pernyataan Bijak

Hamdan Zoelva merespon tanggapan Jokowi soal Munaslub Kadin yang dianggap merupakan ranah internal, apa katanya?

Baca Selengkapnya

Kubu Anindya Bakrie Ungkit Keterlibatan Jokowi dan BIN dalam Muluskan Arsjad Rasjid Terpilih di Munas Kadin 2021

3 jam lalu

Kubu Anindya Bakrie Ungkit Keterlibatan Jokowi dan BIN dalam Muluskan Arsjad Rasjid Terpilih di Munas Kadin 2021

Mulyadi Jayabaya menyatakan terpilihnya Arsjad Rasjid dalam Munas Kadin 2021 tak lepas dari campur tangan istana.

Baca Selengkapnya