Komnas HAM: Skuad yang Ancam Bunuh Brigadir Yosua Ternyata Si Kuat Maruf

Reporter

M Rosseno Aji

Senin, 22 Agustus 2022 17:45 WIB

Dua Komisioner Komnas HAM, Mohammad Choirul Anam (kiri) dan Beka Ulung Hapsara (kanan) memberi keterangan di depan bekas rumah dinas Ferdy Sambo di Duren tiga komplek Polri, Jakarta, Senin, 15 Agustus 2022. Komnas HAM beserta Tim melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kematian Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat, sebelumnya tim Inafis Polri tiba lebih dahulu. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta -Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menyatakan bahwa skuad yang sempat disebut Brigadir Yosua akan membunuh dia, bukan merujuk kepada tim. Skuad yang dimaksud ternyata Kuat Maruf, sopir Irjen Ferdy Sambo yang sekarang berstatus tersangka pembunuhan.

“Skuad yang dimaksud adalah Kuat Maruf, ternyata si Kuat itu bukan skuad penjaga,” kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam dalam rapat dengan Komisi Hukum DPR, Senin, 22 Agustus 2022.

Anam menuturkan, keterangan mengenai skuad itu awalnya didapatkan saat wawancara dengan Vera, pacar Yosua. Beberapa saat sebelum pembunuhan, Yosua sempat menelepon Vera. Di telepon, Yosua mengatakan bahwa dirinya diancam akan dibunuh.

Kepada Vera, Yosua menceritakan dilarang menemui Putri Candrawathi yang berada di kamar di lantai dua rumah dinas Ferdy di kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Bila naik, Yosua mengatakan akan dibunuh.

Anam lalu bertanya kepada Vera, siapa yang mengancam membunuh kekasihnya. Vera, kata dia, menjawab skuad. Menurut Anam, Vera dan Komnas HAM sama-sama salah memahami perkataan Yosua. Yosua ternyata mengatakan Kuat bukan skuad dalam artian tim.

Kuat Maruf merupakan sopir yang telah lama bekerja untuk Ferdy. Karena itu, dia cukup disegani di antara ajudan Ferdy. Dia biasa dipanggil "Om." Majalah Tempo edisi terbaru mengungkap kronologis penyebab Kuat mengancam Brigadir Yosua. Kejadiannya bermula di Magelang, ketika Putri dan para ajudan sedang mengunjungi anak Ferdy yang bersekolah di SMA Taruna Nusantara.

Baca selengkapnya https://majalah.tempo.co/read/laporan-utama/166744/motif-ferdy-sambo-dalam-pembunuhan-berencana-brigadir-yosua

Baca Juga: Komnas HAM Sebut Brigadir J Ditembak dari Jarak Berbeda-Beda

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Biaya Kuliah Mahal, Komnas HAM Bakal Audit Kampus soal Hak atas Pendidikan

5 hari lalu

Biaya Kuliah Mahal, Komnas HAM Bakal Audit Kampus soal Hak atas Pendidikan

Kenaikan biaya kuliah terjadi di sejumlah perguruan tinggi negeri dan menimbulkan reaksi keras dari mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Soroti Potensi Konflik Berbasis Diskriminasi Etnis di Pilkada 2024

5 hari lalu

Komnas HAM Soroti Potensi Konflik Berbasis Diskriminasi Etnis di Pilkada 2024

Komnas HAM akan menggunakan UU Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dalam melakukan pengawasan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal, Sempat Dirawat Dua Bulan di RSCM

8 hari lalu

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal, Sempat Dirawat Dua Bulan di RSCM

Almarhum Fadil Zumhana akan dimakamkan pada hari ini di TPU Poncol-Bekasi.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

9 hari lalu

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

Penduduk Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, menjadi gaduh setelah ditemukannya mayat dalam koper pada 25 April lalu. Ini kasus pembunuhan lain.

Baca Selengkapnya

TNI Pakai Istilah OPM, Polri Nyatakan Tetap akan Sebut KKB

10 hari lalu

TNI Pakai Istilah OPM, Polri Nyatakan Tetap akan Sebut KKB

Polri menyatakan tetap akan memakai penyebutan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap kelompok yang mengupayakan kemerdekaan Papua.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

16 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

16 hari lalu

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

Komnas HAM mengingatkan agar pasukan tambahan yang dikirimkan ke Intan Jaya sudah berpengalaman bertugas di Papua.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

17 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

17 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

19 hari lalu

Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi alias Brigadir RA, mengingatkan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada 2022.

Baca Selengkapnya