Puan Maharani, Pidato Dua Sayap Burung dan Teriakan Presiden
Reporter
Dewi Nurita
Editor
Juli Hantoro
Rabu, 17 Agustus 2022 09:43 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Riuh tepuk tangan beberapa kali terdengar ketika Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan pidato soal kesetaraan gender menggunakan analogi dua sayap burung dalam Sidang Tahunan MPR Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022, Selasa, 16 Agustus 2022.
"Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayapnya sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya. Jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali. Inilah semangat yang juga harus kita tanamkan bersama dalam membangun kehidupan demokrasi di Indonesia, dimana perempuan dan laki-laki dalam harkat, martabat, kemajuan dan kesejahteraaan yang sama," ujar Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa, 16 Agustus 2022.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang hadir dalam acara itu tampak tersenyum dan beberapa kali bertepuk tangan. Hal yang sama tampak dilakukan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi serta sejumlah anggota DPR RI, baik perempuan dan laki-laki. Puan pun sempat menghentikan pidatonya sejenak, menunggu riuh tepuk tangan selesai, sambil tersenyum lebar.
Kata Puan, di dalam negara demokratis, negara harus memastikan ruang partisipasi rakyat dapat terselenggara dengan baik dan tidak tak terbatas. Demokrasi menjamin partisipasi warga bangsa dalam mengartikulasikan hak politik, hak sosial, hak budaya dan hak ekonomi.
"Bahkan juga memberikan ruang artikulasi kaum perempuan dalam segala bidang. Menyertakan perempuan dalam setiap jabatan bukan sebagai kebijakan afirmatif, akan tetapi merupakan kesadaran atas penghargaan harkat dan martabat manusia," tuturnya.
Menurut Puan, perempuan Indonesia telah banyak aktif dan mengambil peran yang strategis di segala bidang: ekonomi, sosial, politik, lingkungan hidup, olahraga, ilmu pengetahuan, riset, dan lain sebagainya. Perempuan dan laki-laki, kata dia, sudah semestinya memiliki derajat yang sama.
"Oleh karena itulah peran negara diperlukan untuk menjamin hak berdemokrasi yang sama bagi semua warga bangsa; hak mendapatkan rasa aman yang sama bagi semua warga bangsa; hak untuk hidup tenteram yang sama bagi semua warga bangsa. Inilah tugas kita bersama, untuk membangun peradaban demokrasi yang memuliakan nilai kemanusiaan dan menjaga martabat bangsa," ujar Puan.
Sinyal Puan untuk Pilpres 2024
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (INDOSTRATEGIC) Ahmad Khoirul Umam menilai pidato Puan tersebut memiliki makna tersirat yang mengindikasikan keinginan Puan Maharani maju di Pilpres 2024 mendatang.
"Poin pidato politik Ketua DPR RI Puan Maharani yang menganalogikan pria dan wanita sebagai dua sayap burung yang memiliki derajat yang sama, mengindikasikan majunya Puan Maharani di Pilpres 2024 mendatang," ujar Umam lewat keterangannya, Rabu, 17 Agustus 2022.
<!--more-->
Penegasan Puan bahwa menyertakan perempuan dalam setiap jabatan bukan sebagai kebijakan afirmatif melainkan kesadaran atas penghargaan harkat dan martabat manusia, kata Umam, bisa dipahami sebagai wujud ekspresi keterpanggilan Puan untuk berani tampil di pentas gelanggang politik yang didominasi oleh tradisi patriarkal.
"Praktis, jika dipetakan basis kekuatan politik perempuan saat ini, hanya Puan Maharani yang memiliki kapasitas itu. Puan memegang kendali penuh atas roda mesin politik yang mengantongi bekal 20 persen presidential threshold," tuturnya.
PDIP sampai saat ini memang belum berbicara capres maupun manuver koalisi menjelang Pilpres 2024. Sejumlah petinggi PDIP agaknya tunduk pada perintah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk menunggu titah soal capres yang akan diputuskan.
Namun dalam sejumlah kesempatan, dukungan-dukungan terhadap sosok tertentu tak pelak diperlihatkan para kadernya. Dalam sesi foto bersama Puan dengan anggota Fraksi DPR usai Sidang Tahunan di MPR kemarin misalnya, ada sorak-sorai "Puan Presiden". "PDI Perjuangan Menang. Mbak Puan, Presiden".
Tampak hadir dalam sesi foto bersama tersebut antara lain, Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah, Wakil Sekjen Utut Adianto, hingga politikus senior Effendi Simbolon.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto sebelumnya menyebut ada sejumlah nama kader partainya yang layak menjadi capres. Di antaranya ada Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Sosial Tri Rismaharani, hingga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Ketua DPR dengan pengalaman yang sangat luas, kemudian Bu Risma sebagai Mensos. kemudian Pak Ganjar sebagai Gubernur. Semua unjuk kinerja itu yang harus dilakukan oleh seluruh kader partai dari PDI Perjuangan," kata Hasto dalam Instagram resmi PDIP, Selasa, 9 Agustus 2022.
Namun, kata Hasto, keputusan berada di tangan Megawati. Kata dia, Megawati lah yang akan menilai kinerja kader-kader PDIP untuk kemudian dinilai siapa yang cocok untuk dicalonkan menjadi pemimpin bangsa ke depan.
"Siapa yang berkerja dan mengangkat harkat martabat bangsa di situ rakyat akan memberikan apresiasi. Nah itulah yang nanti akan dinilai oleh Ibu Megawati," ujar Hasto.
Sementara itu, Megawati menyebut PDIP tidak ingin buru-buru menentukan capres tanpa pertimbangan matang. Toh, ujar dia, Pemilihan Presiden 2024 masih dua tahun lagi.
"Ya sabarlah sedikit. Kan masih lama, dua tahun lagi, ya boleh dong saya umpetin aja dulu. Saya sebagai ketua umum harus berhitung, dan perhitungan saya belum selesai," ujarnya di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Kamis, 23 Juni 2022.
Baca juga: Ketua PDIP Puan Bakal Secepatnya Bertemu Ketum Parpol Lain Jajaki Koalisi
DEWI NURITA