TEMPO.CO, Jakarta - Badan Reserse Kriminal atau Bareskrim merupakan institusi kepolisian di Indonesia yang memiliki tugas utama untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan serta pengawasan dan pengendalian penyidikan guna menegakan hukum dan mengelola informasi kriminal nasional.

Secara struktural, apabila merujuk Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2019, Bareskrim dipimpin oleh seorang Kepala Bareskrim (Kabareskrim) yang berkedudukan dan bertanggung jawab kepada Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri).

Sederhananya, Kabareskrim Polri bertugas untuk memimpin, membina, mengawasi dan mengendalikan satuan organisasi dalam lingkungan Bareskrim Polri serta memberikan pertimbangan dan saran kepada Kapolri.

Sebab posisinya di lingkungan kepolisian yang strategis, tidak jarang seseorang yang menjabat sebagai Kabareskrim ditunjuk oleh Presiden RI untuk menduduki jabatan Kapolri. Berikut daftar dan profil singkat beberapa Kabareskrim yang kemudian terpilih sebagai Kapolri.

Listyo Sigit Prabowo

Sebelum dilantik oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada 27 Januari 2021 di Istana Negara, Sigit merupakan calon tunggal Kapolri yang diajukan oleh presiden ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Listyo Sigit Prabowo kelahiran 5 Mei 1969 ini memang terkenal dekat dengan sosok Jokowi dan tercatat memiliki rekam jejak yang moncer.

Kedekatan Listyo Sigit dengan Jokowi terbangun ketika pengungkapan peristiwa bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh di Solo pada 2011. Kala itu, Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Surakarta, sedangkan Sigit menjabat sebagai Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta.

Salah satu prestasi Sigit yang moncer adalah penangkapan Djoko Tjandra dalam kasus Bank Bali yang telah menjadi buron selama 11 tahun. Selain itu, ia juga mengungkap dan menangkap Maria Pauline Lumowa yang menjadi buronan selama 17 tahun dalam kasus pembobolan bank senilai Rp1,7 triliun.

Berkat kedekatan dan prestasinya inilah, Listyo Sigit terpilih menjadi Kabareskrim pada 2019 dan berlanjut menjadi Kapolri pada 2021.

Idham Azis

Idham merupakan Kapolri tertua sepanjang sejarah saat pengangkatan pada tahun 2019 dan menduduki jabatan tersebut tepat sebelum digantikan oleh Listyo SIgit Prabowo. Pria kelahiran 30 Januari 1963 ini sempat menjadi Wakil Tito Karnavian pada tahun 2010 yang kala itu menjadi Kepala Detasemen Khusus 99 Antiteror.

Pada tahun 2014, Idham menjabat sebagai Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Sulawesi Tengah. Kemudian pada tahun 2017, ia menjadi Kapolda Metro Jaya. Tak sampai dua tahun, pada awal Januari 2019, Idham ditunjuk menjadi Kabareskrim dan di akhir 2019, ia terpilih menjadi Kapolri.

Sutarman

Sama halnya dengan Sigit dan Idham, sebelum dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menjadi Kapolri pada 25 Oktober 2013, Sutarman telah menduduki jabatan Kabareskrim sejak 2011 hingga 2013. Sebelumnya, Sutarman memang pernah menduduki posisi-posisi strategis, seperti Ajudan Presiden Abdurrahman Wachid pada tahun 2000, Kapolda Jabar pada 2010 awal, dan Kapolda Metro Jaya pada 2010 akhir.

Bambang Hendarso Danuri

Kabareskrim berikutnya yang turut menjadi Kapolri adalah Bambang Hendarso Danuri. Bambang diangkat oleh Presiden SBY menjadi Kapolri pada 1 Oktober 2008. Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Kabareskrim tahun 2006 - 2008, Kapolda Sumatera Utara 2005 - 2006, dan Kapolda Kalimantan Selatan pada tahun 2005.

Itulah empat nama Kabareskrim di Indonesia yang turut terpilih untuk menduduki jabatan nomor satu di lingkungan kepolisian Republik Indonesia sebagai Kapolri.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN

Baca: Kasus Penembakan Brigadir J Diambil Alih Bareskrim Polri, Ketahui 8 Fungsi Badan Reserse Kriminal

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.