Kasus Kematian Brigadir J, Pengacara Identifikasi Soal Skuad Lama

Reporter

Mutia Yuantisya

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 29 Juli 2022 18:00 WIB

Ibu almarhum Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Rosti Simanjuntak (tengah) didampingi kerabat mendatangi makam anaknya sebelum pembongkaran di Sungai Bahar, Muarojambi, Jambi, Rabu, . Makam Brigadir J dibongkar kembali untuk kepentingan autopsi ulang atas permintaan keluarga dalam mencari keadilan dan pengungkapan kasus. TEMPO/Ramond EPU

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Tim Kuasa Hukum Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat mengatakan bahwa pihaknya masih mencari tahu terkait sosok skuad lama yang diduga terlibat dalam kasus kematian Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Nonaktif Irjen Ferdy Sambo pada Jumat, 8 Juli 2022.

Atas temuan tersebut, tim kuasa hukum pun melakukan identifikasi. “Jadi ini masih proses identifikasi untuk mencari siapa skuad lama ini,” kata anggota tim kuasa hukum Brigadir J, Mansur Febrian ketika dihubungi Tempo, Jumat, 29 Juli 2022.

Dalam percakapan tersebut, kata Febri, disebutkan bahwa ada skuad lama yang anggotanya ini apakah satu barisan di pengawalan Ferdy Sambo atau di luar barisan. “Kita juga belum tau,” katanya.

Dia mengatakan adanya pernyataan tentang skuad lama berawal dari percakapan Brigadir J dengan kekasihnya. “Jadi terkait adanya skuad lama disampaikan kepada orang yang dipercaya Brigadir J di luar keluarganya,” ujarnya.

Menurut informasi yang mereka terima, Brigadir Yosua menyampaikan rencana pembunuhan terhadap dirinya sudah tercium sejak Juni 2022. Brigadir J menyampaikan hal ini kepada sang kekasih, Vera Simanjuntak.

Advertising
Advertising

“Dari bulan Juni, dia sudah menyampaikan sampai menangis bahkan video call dengan orang tersebut, dia ini mau dibunuh, menyampaikan seperti itu. Sampai juga almarhum ini meminta maaf orang tersebut apabila tidak sempat meminta maaf secara langsung. Jadi, dari bulan Juni sudah ada komunikasi dengan orang terdekat ini (Vera)," kata dia.

Sebelumnya, pengacara Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat menyebut ada skuad kurang ajar dalam formasi ajudan Irjen Sambo. Koordinator pengacara, Kamaruddin Simanjuntak, menyampaikan itu dalam unggahannya di Facebook kemarin.

Tempo telah mengonfirmasi itu kepada Kamaruddin, menurutnya istilah skuad kurang ajar tersebut dikatakan ketika Brigadir J melakukan panggilan video bersama kekasihnya, Vera Simanjuntak sekitar seminggu sebelum kematian Yosua. Kemudian unggahan itu juga disertai dengan tangkapan layar yang menunjukkan Brigadir Yosua sedang menangis pada saat mereka berdua berkomunikasi.

“Dia (Brigadir J) mungkin sudah berkali-kali bercerita karena mereka sudah saling paham maksud dari perkataan mereka. Misalnya nih ada istilah skuad lama, jadi ketika dia cerita diancam oleh para kurang ajar, dia (Vera) menanyakan, skuad lama atau skuad baru?” katanya saat dihubungi Rabu malam, 27 Juli 2022.

Baca juga: Kasus Kematian Brigadir J, Pengacara Bilang Dengar Skuad Lama dan Rencana Pembunuhan saat di Jambi

MUTIA YUANTISYA

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

2 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

2 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

2 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

2 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

3 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

3 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya