Panglima TNI Pastikan Otak Penembakan Rina Wulandari di Semarang Adalah Suaminya Sendiri
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Febriyan
Minggu, 24 Juli 2022 19:46 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Andika Perkasa memastikan pihaknya masih terus berupaya mengejar Kopral Dua atau Kopda Muslimin, suami dari Rina Wulandari yang tertembak di Semarang, Jawa Tengah pada Senin lalu, 18 Juli 2022. Andika menyebut Muslimin sebagai aktor intelektual dalam kejadian ini.
Andika menyebut tim Polri dan gabungan Kodam sudah menangkap semua pelaku yang terdiri empat orang. Andika menyebut senjata yang digunakan dalam aksi ini merupakan rakitan.
"Yang masih hilang adalah master mind, suami korban sendiri, karena dari semua keterangan saksi, menunjuk ke suami korban Kopda M," kata Andika di Markas Besar TNI di Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu, 24 Juli 2022. "Jadi ini yang kami terus kejar."
Andika juga menyebut pihaknya sudah menyiapkan semua pasal-pasal yang relevan untuk dikenakan. "Bukan hanya KUHP Pasal 53 juncto Pasal 340, tapi juga KUHP militernya, supaya kami pastikan masalah ini ditangani secara proporsional," kata dia.
Sebelumnya, polisi juga telah mengumumkan penangkapan empat pelaku penembakan terhadap Rina Wulandari. Empat pelaku itu disebut mendapatkan bayaran dari seseorang yang tak diungkapkan identitasnya.
"Empat pelaku lapangan, dua kendaraan sarana kejahatan, satu senjata api dan empat amunisi," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar, di Semarang, Sabtu dini hari, 23 Juli 2022.
Selain keempat pelaku penembakan di lokasi Jalan Cemara III, Banyumanik, Kota Semarang, polisi juga menangkap satu orang yang berperan sebagai penyedia senjata api.
"Satu pelaku penyedia senjata api. Diamankan pula satu kendaraan yang dibeli dari hasil pembayaran sebagai eksekutor," katanya pula.
Sementara Kopda Muslimin disebut telah kabur dari kesatuannya sejak hari pertama peristiwa ini mencuat. Hingga saat ini, keberadaan Muslimin masih terus ditelusuri.
Dengan demikian, katanya lagi, seluruh pengungkapan pelaku penembakan istri anggota TNI itu telah lengkap. Namun, Irwan belum menjelaskan lebih detail identitas para pelaku yang sudah ditangkap tersebut.
Sementara Rina Wulandari disebut telah dilarikan ke Rumah Sakit dr Karyadi, Semarang, pada Jumat, 22 Juli 2022, setelah sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Hermina. Perempuan berusia 24 tahun tersebut disebut membutuhkan perawatan lebih intensif.